Dari Dialog Bisnis Kadin DIY, Banyak Kebijakan yang Kehilangan Efektivitas di Lapangan

beritabernas.com – Dr Bogat Agus Riyono SE Ak MSA, Dosen FEB Unbraw Malang yang juga Dirut PT Saraswanti Indoland Development Tbk, mengatakan, selama ini banyak kebijakan yang telah dibuat, namun tidak sedikit yang kehilangan efektivitasnya di lapangan.

Menurut Bogat, hal ini ibarat mantera tanpa tuah, kebijakan yang tidak dijalankan dengan strategi yang tepat hanya akan menjadi dokumen tanpa dampak nyata. Bogat pun berharap, kita perlu memastikan bahwa setiap kebijakan, terutama yang berkaitan dengan investasi dan pembangunan ekonomi, benar-benar memberikan manfaat jangka panjang dan berkelanjutan.

“Peran Gubernur DIY sebagai dirijen pembangunan daerah sangat krusial. Dengan kepemimpinan yang visioner, beliau dapat mengorkestrasi berbagai pemangku kepentingan untuk mewujudkan DIY sebagai destinasi MICE kelas dunia,” kata Bogat dalam dialog bisnis sebagai bagian dari kegiatan Rapimda 2024 Kadin DIY di Jogja Expo Center (JEC), Minggu 9 Pebruari 2025.

Para narasumber dan moderator dialog bisnis sebagai bagian dari kegiatan Rapimda 2024 Kadin DIY di Jogja Expo Center (JEC), Minggu 9 Pebruari 2025. Foto: Y Sri Susilo

Meski demikian, menurut Bogat, hal tersebut tidak bisa hanya mengandalkan pendekatan supply side, yang sering kali masih menjadi pola perencanaan pemerintah. “Kita harus beralih ke pendekatan demand-driven, yakni kebijakan yang benar-benar berbasis kebutuhan dan dinamika pasar,” kata Bogat yang juga Wakil Ketua ISEI Cabang Yogyakarta.

Sementara Dr Bisma Jatmika Tisnasasmita ST MM, Direktur Industri Pariwisata dan Kelembagaan Kepariwisataan, Badan Pelaksana Otorita Borobudur, Kementerian Pariwisata RI, mengatakan, saat ini, Perpres 88 tahun 2024 tentang Rencana Induk Pariwisata Nasional telah ditetapkan. Hal ini membuka peluang besar bagi DIY untuk memperkuat posisinya sebagai destinasi pariwisata unggulan, khususnya dalam sektor Meetings, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE).

Menurut Bisma, dengan adanya master plan Pariwisata senilai 500 juta USD dari World Bank, DIY memiliki momentum strategis untuk membangun ekosistem pariwisata yang lebih solid dan berdaya saing global. Namun, tanpa koordinasi yang kuat, investasi ini berisiko terbuang sia-sia.

BACA JUGA:

Sedangkan GKR Mangkubumi, Ketua Umum Kadin DIY, juga berharap gar pembangunan DIY memiliki master plan berbasis kawasan, yang lebih spesifik dan terintegrasi. Salah satu elemen penting dalam mewujudkan itu adalah dengan menjadikan kereta api sebagai moda transportasi utama di DIY.

“Dengan sistem transportasi yang tertata, kita dapat menciptakan rute wisata yang lebih efisien, membangun simpul-simpul pertumbuhan ekonomi, serta memperkuat posisi DIY sebagai Kota Warisan Dunia dengan makna yang lebih mendalam,” harap GKR Mangkubumi.

Tim Apriyanto selaku Koordinator Perangkum Dialog Bisnis mengatakan, semua narasumber sepakat bahwa DIY membutuhkan helicopter view atau pandangan dari ketinggian untuk memastikan perencanaan yang lebih komprehensif, integratif dan berorientasi jangka panjang.

Dengan visi yang lebih luas, kita dapat memastikan bahwa setiap kebijakan tidak hanya sekadar mantera, tetapi memiliki tuah yang nyata bagi kemajuan DIY dan kesejahteraan masyarakatnya.

Menurut Y Sri Susilo, Humas Rapimda 2024 Kadin DIY 2024, acara dalog bisnis ditutup dengan pemberian cindera mata kepada seluruh narasumber dan moderator. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *