Membuat Ecoencyme, Langkah Kecil Paguyuban Banyu Urip Gereja Babadan Merawat Bumi

beritabernas.com – Ensiklik Laudato si’ yang dikeluarkan Paus Fransiskus pada tahun 2015 terus bergaung hingga kini. Ensiklik Laudato Si’ (Terpujilah Engkau, Tuhanku) ini menyerukan pertobatan ekologis dan tindakan global yang terpadu untuk mengatasi krisis lingkungan hidup dan perubahan iklim. Ensiklik ini merupakan surat resmi Paus Fransiskus yang membahas tentang kepedulian terhadap “rumah bersama” yakni bumi.

Ensiklik Laudato Si’ itu tentu bukan sebatas himbauan tapi harus dipraktekkan dalam aksi nyata untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat ulah manusia itu sendiri. Tentu beragam cara dan upaya yang dilakukan umat manusia untuk merawat dan menyelamatkan bumi dari kerusakan, sesuai kemampuan masing-masing.

Bagi umat Paroki St Petrus dan Paulus Babadan, khususnya para relawan peduli lingkungan yang tergabung dalam Paguyuban Banyu Urip, upaya menyelamatkan dan merawat bumi dimulai dari hal-hal yang kecil namun diharapkan berdampak luas. Di antara upaya yang dilakukan adalah menyediakan kontainer di lingkungan gereja untuk menampung botol-botol dan gelas air mineral agar umat tidak membuang barang bekas tersebut di tempat yang tidak semestinya.

Para relawan Paguyuban Banyu Urip membersihkan botol bekas dengan memisahkan tutup botol dan melepas label di botol untuk kemudian ditampung di kontainer. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Selain itu, kegiatan rutin yang dilakukan adalah merawat tanaman di taman-taman sekeliling gereja dengan menyiram secara rutin, menyapu halaman gereja dan sebagainya. Di sela kegiatan rutin yang dilakukan setiap hari Sabtu itu, para relawan peduli lingkungan yang tergabung dalam Paguyuban Banyu Urip di bawah komando Ning Prima, Ketua Paguyuban Banyu Urip, membuat ecoenzyme.

Pembuatan ecoenzyme dengan bahan baku kulit aneka buah segar dicampur molase itu sebagai salah satu upaya dan langkah kecil untuk merawat bumi. Sebab, dengan memanfaatkan kulit buah segar yang biasanya dibuang begitu saja, para relawan peduli lingkungan telah ikut andil mengurangi volume sampah yang dibuang begitu saja. Selain itu, para relawan ingin mengedukasi umat dan masyarakat agar tidak membuang sampah begitu saja di sembarang tempat.

Baca juga:

“Gereja Paroki Santo Petrus dan Paulus Babadan yang berada di Dusun Dolo dan Poko, Kelurahan Wedomartani, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Sleman, DIY memiliki kepedulian yang tinggi dalam menjaga kebersihan lingkungan dengan melibatkan partisipasi aktif umat. Sebagai perpanjangan tangan dari Tim Keutuhan Ciptaan dan Lingkungan Hidup yang merupakan satu unsur dalam struktur Dewan Pastoral Paroki, kemudian membentuk Paguyuban Banyu Urip untuk menjalankan program atau giat memberdayakan dan menggerakkan umat untuk peduli lingkungan gereja yang bersih dan sehat,” kata Ning Prima.

Paguyuban Banyu Urip beranggotakan umat Gereja Paroki Babadan yang memiliki kepedulian, komitmen yang kuat dan semangat melayani tanpa pamrih apapun untuk menjaga kebersihan lingkungan gereja, menata, memelihara dan merawat tanaman yang ada di taman, baik di dalam gereja maupun di luar pagar depan gereja.

Salah seorang relawan Paguyuban Banyu Urip menyiram tanaman di taman di bawah tangga aula gereja. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Meski sudah dibentuk beberapa tahun lalu, namun Paguyuban Banyu Urip baru mulai aktif berkegiatan sejak Juni 2025. Kegiatan diawali dengan kerja bakti rutin berupa menyapu halaman sekeliling gereja, menyiram dan merawat tanaman di taman dalam dan luar gereja, menyediakan kontainer untuk menampung botol-botol dan gelar bekas air mineral dan membuat ecoenzyme.

Kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan bisa menggugah kesadaran dan kepedulian seluruh umat untuk bersama-sama menjaga kebersihan, merawat dan menyelamatkan bumi dari kerusakan dengan tidak membuang sampah di sembarang tempat. Dengan semakin banyak umat yang terlibat diharapkan lingkungan gereja makin bersih, lingkungan terawat dan bumi pun selamat dari kerusakan. Manusia dan segala makhluk yang menghuni bumi pun akan hidup sehat. Semoga! (Philipus Jehamun)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *