beritabernas.com – Sebanyak 15 sepeda motor roda tiga yang dinaiki penyandang disabilitas ikut memeriahkan arak-arakan Kirab Budaya Merti Desa Wedomartani, Kapanewon Ngemplak, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Minggu (13/11/2022) pagi.
Para penunggang sepeda motor tersebut ada yang berpasangan suami istri, ada yang sendiri, pun ada yang mengajak anaknya. Para penyandang disabilitas tersebut secara beriringan berjalan pelan diantara pasukan bregodo, gunungan, gerobag sapi dan kelompok seni dan tradisi di Wedomartani yang ikut dalam kirab tersebut.
Seorang penyandang disabilitas warga Padukuhan Tonggalan, Wedomartani Setyawati Marheni (57) mengatakan kegembiraannya diundang ikut dalam kirab budaya.
“Saat ini kami ada 15 motor. Tadi ada yang mogok dan harus ke bengkel dulu. Ini sungguh membanggakan. Di Wedomartani beradaan kami diakui. Kami tidak butuh dikasihani, cukup diajak terlibat dalam beragam event, ini sudah cukup menambah motivasi,” terang Heni, sapaan akrabnya yang saat itu berboncengan dengan suaminya yang juga penyandang disabilitas karena harus menggunakan kaki palsu.
Baca juga:
- Gladhen Ageng Jemparingan Mengawali Merti Desa Wedomartani 2022
- Wedomartani Bersiap Menggelar Merti Desa 2022
Kirab Budaya sebagai rangkaian puncak Merti Desa Wedomartani mengikutsertakan beragam komunitas yang ada di wilayah setempat, diantaranya hadir 15 gerobag sapi, 5 gunungan hasil bumi, barisan bregodo, pamong, beragam kelompok kesenian dan tradisi serta kelompok anak-anak PAUD hingga keoenudaan. Juga ada kelompok tani, lintas agama dan sejumlah sekolah yang berada di wilayah setempat.
Barisan gerobag sapi memulai start dari Padukuhan Krapyak. Sementara pasukan bregodo desa dan sejumlah komunitas mulai berbaris dan berjalan dari halaman AdiTV. Lalu keduanya bertemu di Jalan Raya Tajem, Padukuhan Panjen, untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan beriring sepanjang lebih kurang 1 kilometer diiringi musik khas bregodo menuju Kalurahan Wedomartani. Dukungan institusi TNI dan Polri kian menambah semarak perhelatan kirab khas desa tersebut.
Ketua Desa Mandiri Budaya Wedomartani H.Mujiburokhman, S.Ag,MA dalam banyak kesempatan mengatakan, keberadaan masyarakat dalam kegiatan desa, dengan beragam latar belakang suku, agama, ras dan etnis juga lintas strata pendidikan dan sosial, termasuk penyandang disabilitas akan semakin memajukan sebuah desa tersebut.
“Kalurahan Wedomartani sebagai Desa Mandiri Budaya akan terus membangun kemandirian masyarakatnya melalui budaya, seni dan adat serta tradisi yang selama ini telah mewarnai kehidupan warganya,” terang Mujib.
Gelaran seni dan tradisi saat merti desa menjadi presentasi sekaligus pembuktian keberagaman itu ada. Dan mampu berdampingan dengan realitas kehidupan masyarakatnya. (AG Irawan)
There is no ads to display, Please add some