beritabernas.com – Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta Yohanes Tola mengapresiasi keputusan pencopotan AKBP Muharomah Fajarini dari jabatan Kapolres Kulonprogo.
“Kami menyambut baik keputusan pencopotan AKBP Muharomah Fajarini dari jabatan Kapolres Kulonprogo. Keputusan ini diharapkan menjadi ‘alarm’ bagi oknum kepolisian yang diduga masih terlibat dalam jaringan-jaringan tindakan intoleransi di Yogyakarta maupun di Indonesia, seperti kasus penutupan patung Bunda Maria di Kulonprogo,” kata Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta Yohanes Tola yang biasa Yonas dalam siaran pers yang dikirim kepada beritabernas.com, Rabu 29 Maret 2023.
Seperti diketahui, AKBP Muharomah Fajarini dicopot dari jabatan Kapolres Kulon Progo, Polda DIY. Menurut Yonas, pencopotan AKBP Muharomah Fajarini itu diduga kuat terkait aksi intoleransi penutupan patung Bunda Maria dengan terpal di Kulonprogo beberapa waktu lalu. Kasus ini sempat viral dan menjadi isu nasional.
Menurut Bung Yonas, pencopotan Kapolres Kulonprogo ini memberi gambaran terhadap situasi internal Kepolisian yang diduga masih disusupi oknum-oknum pelaku tindakan intoleransi.
BACA JUGA:
- Berkunjung ke Rumah Doa Degolan, Ketua PMKRI Jogja: Warga Hidup Damai dan Harmonis
- Soal Penutupan Patung Bunda Maria di Kulonprogo, Ini Versi Polres Kulonprogo
- Penutupan Patung Bunda Maria, Dr Stevanus: Semua Pihak Perlu Saling Menghormati
“Kami berharap keputusan ini menjadi titipan awal Kapolda DIY untuk membersihkan institusinya dari oknum-oknum intoleran. Perlu dilakukan tes dan upaya untuk mengetahui apakah prajurit Polri terpapar radikalisme atau tidak. Hal ini perlu dilakukan mengingat tugas kepolisian yang tentu tidak mudah dalam menjaga keamanan hidup masyarakat, Polri harus bersih dari oknum-oknum yang terpapar radikalisme agama,” tegas Ketua Presidium PMKRI Yogyakarta ini. (lip)
There is no ads to display, Please add some