Bajaj RE, Kendaraan Alternatif dengan Ribuan Solusi bagi Masyarakat Yogyakarta

beritabernas.com – Bajaj Maxride kembali menunjukkan kualitas dan ketangguhan melalui pengujian performa di sejumlah jalur menanjak ikonik di DIY. Dengan karakter wilayah yang memiliki kontur berbukit seperti kawasan Kaliurang, Gunungkidul hingga perbukitan di area utara Jogja, kendaraan membutuhkan tenaga dan stabilitas ekstra agar mampu melintas dengan aman dan nyaman.

“Melalui uji performa ini, Bajaj RE 200cc terbukti mampu menaklukkan jalur-jalur menanjak tersebut dengan performa yang stabil dan konsisten,” kata Fareza Harum Putri dari Bajaj RE Indonesia dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Rabu 17 Desember 2025.

Dengan didukung mesin 200cc yang bertenaga dan responsif, menurut Fareza Harum Putri, Bajaj RE dirancang untuk menghadapi berbagai kondisi jalan, mulai dari tanjakan curam khas jalur wisata Gunungkidul hingga rute panjang menuju kawasan Kaliurang, Sleman yang membutuhkan tenaga berkelanjutan.

Bajaj RE, kendaraan alternatif mengatasi kemacetan. Foto: Istimewa

Dalam pengujian di jalur menanjak Kaliurang yang dikenal memiliki elevasi dan tikungan cukup menantang, Bajaj RE mampu melaju dengan mulus tanpa kehilangan tenaga, baik saat membawa penumpang maupun mengangkut barang.

Tidak hanya unggul dari sisi tenaga, menurut Fareza Harum Putri, Bajaj RE juga dibekali teknologi mesin Euro 4 yang membuat performanya lebih halus, minim getaran, tidak bising, hemat bahan bakar dan lebih ramah lingkungan.

“Hal ini menjadikan Bajaj RE nyaman digunakan di kawasan pemukiman, destinasi wisata, hingga area perkotaan Yogyakarta yang membutuhkan kendaraan dengan tingkat kebisingan rendah dan emisi yang lebih bersih,” kata Fareza Harum Putri.

Lebih dari sekadar moda transportasi, Bajaj RE hadir sebagai kendaraan alternatif dengan ribuan solusi bagi masyarakat Yogyakarta. Dengan kapasitas angkut 1 pengemudi dan 3 penumpang, Bajaj RE berkontribusi dalam mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, sehingga berpotensi membantu menekan tingkat kemacetan. Di sisi lain, fleksibilitas dan efisiensi biaya menjadikan Bajaj RE sebagai pilihan strategis bagi pelaku UMKM, sektor pariwisata hingga kebutuhan mobilitas harian masyarakat.

Baca juga:

Untuk kebutuhan logistik dan usaha, Bajaj RE juga terbukti andal sebagai kendaraan angkut barang. Dengan bagasi belakang yang luas, kendaraan ini mampu membawa beban hingga 300 kilogram dalam satu kali pengiriman, menjadikannya solusi efektif bagi UMKM Jogja untuk layanan instant delivery, distribusi produk, hingga operasional usaha dengan biaya yang sangat terjangkau.

Kehadiran Bajaj Maxride di Yogyakarta juga memberikan dampak sosial yang signifikan. Selain membantu mobilitas masyarakat dan UMKM, operasional Bajaj Maxride turut berkontribusi dalam mengurangi angka pengangguran dengan membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat lokal yang kini bergabung sebagai mitra pengemudi.

Muhamad Sofyan, ST Ketua Komisi B DPRD Kota Yogyakarta & Penggiat UMKM menilai kehadiran Bajaj Maxride memberikan dampak nyata bagi mobilitas dan efisiensi UMKM di Yogyakarta.

“Bajaj menjadi solusi yang sangat relevan bagi UMKM, khususnya dalam hal pengiriman barang secara instan. Dengan kapasitas angkut yang besar hingga kurang lebih 300 kilogram, UMKM dapat mengirimkan produk dalam jumlah banyak dengan biaya yang tergolong sangat murah. Selain itu, Bajaj juga sangat cocok digunakan dalam mendukung bisnis pariwisata karena fleksibel, mudah menjangkau lokasi wisata, dan mampu meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan,” ujarnya.

Bajaj RE, kendaraan alternatif. Foto: Istimewa

Sementara Sri Herawati SH MSi, Ketua LPMK Panembahan, melihat Bajaj Maxride sebagai salah satu alternatif moda transportasi perkotaan yang mampu menjawab tantangan kemacetan dan kebutuhan mobilitas masyarakat.

“Dalam satu armada, Bajaj dapat mengangkut 1 pengemudi dan 3 penumpang sekaligus, sehingga lebih efisien dan berpotensi mengurangi jumlah kendaraan di jalan. Bajaj juga menawarkan moda transportasi yang aman, nyaman, terjangkau dan ramah lingkungan karena telah menggunakan mesin yang tersertifikasi Euro 4. Ini adalah solusi transportasi perkotaan yang relevan untuk kota seperti Yogyakarta,” kata Sri Herawati.

Dari sisi ketenagakerjaan, Dr Y Sri Susilo, Akademisi/Dosen FBE UAJY, mengatakan Bajaj Maxride memberi kontribusi dalam membuka lapangan kerja dan memberikan penghasilan yang stabil bagi mitra pengemudi.

“Bajaj Maxride tidak hanya berperan sebagai layanan transportasi, tetapi juga sebagai solusi ekonomi. Setelah beroperasi di tiga kota besar termasuk Yogyakarta, Bajaj Maxride telah berhasil menyerap lebih dari 3.000 tenaga kerja sebagai mitra driver. Hal ini membantu menurunkan angka pengangguran sekaligus memberikan sumber pendapatan yang stabil dan berkelanjutan bagi para pengemudi,” kata Y Sri Susilo.

Bajaj Maxride berharap dapat mengajak lebih banyak media, mitra, serta pelaku UMKM untuk berkolaborasi, melihat langsung potensi transportasi ramah lingkungan ini dan memahami dampak ekonomi positif yang dihasilkan bagi Yogyakarta sebagai kota wisata dan kota kreatif. (*/phj)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *