beritabernas.com – Business Intelligence merupakan kunci sukses bagi perusahaan dalam mengembangkan bisnis di era industri 4.0. Dengan memanfaatkan big data yang dianalisis Drone Emprit sebagai Business Intelligence maka dapat diketahui produk apa saja yang sedang laris dan tidak laku.
Menurut Winda Nur Cahyo PhD, Ketua Prodi S2 MTI UII dan Pakar Management Asset, berdasarkan hasil riset Gartner, pada tahun 2025, sebanyak 80 persen perusahaan tak akan lagi menggunakan data center sendiri. Mereka menggunakan Business Intelligence.
Karena itu, penggunaan Drone Emprit sebagai Business Intelligence memberikan keuntungan di antaranya dapat meningkatkan profit, menurunkan biaya, peningkatan pemasaran dan mempermudah pengambilan keputusan.
Baca juga:
- UU PDP Penting untuk Melindungi Data Pribadi
- Andi Rio Idris: Teknologi akan Menggilas Mereka yang Tidak Inovatif dan Efisien
- Dukung Desa Mandiri Energi, Prodi Teknik Elektro FTI UII Terapkan Teknologi Mesin Pompa Air Tenaga Surya
Sementara Ismail Fahmi PhD, Founder Media Kernels Indonesia dan Drone Emprit, mengatakan,
aplikasi Drone Emprit Academic (DEA) UII merupakan kumpulan data besar (big data) dari seluruh percakapan warganet di media sosial dalam konteks internasional. Aplikasi Drone Emprit Academic menjadi salah satu aplikasi untuk mengetahui percakapan warganet di media sosial.
“Aplikasi Drone Emprit Academic (DEA) dapat digunakan untuk menganalisis opini publik yang berkembang secara kekinian. Aplikasi ini merupakan kumpulan data besar (big data) dari seluruh percakapan warganet di media sosial dalam konteks internasional. Aplikasi Drone Emprit Academic menjadi salah satu aplikasi untuk mengetahui percakapan warganet di media sosial,” kata Ismail Fahmi dalam kuliah umum mahasiswa baru Prodi Teknik Industri Program Magister FTI UII, Sabtu 24 September 2022.
Dikatakan, aplikasi Drone Emprit Academic (DEA) dapat digunakan untuk menganalisis opini publik yang berkembang secara kekinian. Data besar yang disediakan oleh Drone Emprit Academic mampu menemukan fenomena sosial.
Menurut Fahmi, Drone Emprit Academic adalah sebuah sistem big data yang menangkap dan menganalisis percakapan di media sosial, khususnya Twitter, yang dikembangkan oleh PT Media Kernels Indonesia bekerjasama dengan UII untuk penyediaan layanan. Drone Emprit menggunakan layanan API (Applications Programming Interface) dari Twitter untuk menangkap percakapan secara semi realtime melalui metode streaming.
Sementara dalam mengumpulkan dan mengolah data yang ada membutuhkan metodologi yang jelas dan ilmiah sejak tahap pengumpulan data, pengolahan, analisis,dan visualisasinya. Adapun media sosial merekam percakapan tentang semua aspek dari pengguna dengan berbagai latar belakang; ini menjadi sumber berharga bagi penelitian dan kajian di berbagai bidang keilmuan.
Nur Winda menambahkan, dunia bisnis dan industri memiliki fokus pada isu-isu inovasi produk baru, peningkatan penjualan, memprediksi kebutuhan pasar, mengurangi pengeluaran, efisiensi proses, mendapatkan talent yang dibutuhkan dan lain-lain. Sedangkan media sosial banyak digunakan dalam bisnis dan industri untuk sebagian isu tersebut.
Sementara Silih Agung Wasesa, CEO Konner Advisory, mengatakan tujuan dari Data Intelligent adalah
untuk menangani lingkungan dalam, informasi saluran penjualan dan memasukkannya ke dalam format yang dapat dikontrol dan diukur. Ketika tercapai, organisasi dapat memahami hasil kinerjanya dan perilaku pengguna, pengunjung dan pembelinya.
“Sebuah data akan berguna bila kita mampu membangun disiplin untuk melatih data dan meningkatkan kemampuan mengolah dalam sebuah ekosistem informasi,” kata Silih Agung Wasesa. (lip)
There is no ads to display, Please add some