beritabernas.com – Antusiasme umat Katolik dari berbagai kota di Indonesia untuk mengikuti Warking Marathon de Sendangsono (MWSS) atau mlampah ziarah (ziarah dengan jalan kaki) dari Tugu Jogja sampai Gua Maria Sendangsono, Kalibawang, Kulonprogo, DIY edisi keempat, sangat tinggi.
Hal ini terbukti, 10 hari sebelum hari pelaksanaan WMSS#4 berlangsung, jumlah peserta sudah memenuhi kuota 300 orang. Sehingga pada hari Kamis 16 Oktober 2025 lalu, panitia sudah menutup pendaftaran peserta mlampah ziarah edisi keempat pada Minggu 26 Oktober 2025.
Baca juga:
- Membudayakan Ziarah dengan Jalan Kaki, 150 Peserta Siap Jalan dari Tugu ke Sendangsono
- Rute WMSS Edisi Ketiga Cukup Menantang, Ada yang Menyebut “Tanjakan Mesra”
- Kegiatan Wlampah Ziarah dari Tugu Jogja ke Sedangsono Ikut Menggerakkan Ekonomi Rakyat
“Mengingat jumlah peserta mlampah ziarah edisi keempat atau WMSS#4 pada 26 Oktober 2025 sudah memenuhi kuota maka pendaftaran kami tutup. Bagi peserta yang berminat, silahkan menunggu WMSS#5 yang akan dilaksanakan pada 16 November 2025,” kata Anastasia Meilani, salah satu pengurus Komunitas Mlampah Ziarah (KMZ) selaku penyelenggara WMSS, dalam grup whatsapp Komunitas Mlampah Ziarah, Kamis 16 Oktober 2025.

Para peserta mlampah ziarah mulai edisi pertama atau WMSS#1 pada 24 Juli 2025, WMSS#2 24 Agustus 2025, WMSS#3 pada 28 September 2025 hingga WMSS#4 pada 26 Oktober 2025 berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Jakarta, Tangerang, Bogor, Bekasi, Bandung bahkan dari Padang maupun sejumlah kota besar di Jawa seperti Semarang, Solo dan Jogja.
Selain untuk ziarah ke Gua Maria Sendangsono, kegiatan mlampah ziarah atau ziarah dengan jalan kaki yang digagas/diprakarsai Roni Romel selaku Ketua Komunitas Mlampah Ziarah (KMZ) dan Sekjen KMZ AM Kuncoro serta pengurus KMZ Stevanus Hening SN dan Anastasia Meilani ini, untuk merekatkan hubungan umat Katolik dari berbagai daerah dan dari berbagai latar belakang yang berbeda.
Menurut Roni Romel, kegiatan mlampah ziarah digelar karena KMZ ingin membagikan pengalaman membahagiakan, merasakan kedekatan dengan Tuhan, lebih mendalami iman Katholik secara hening dan diam dalam mlampah ziarah. Selain itu, ingin kembali membudayakan ziarah jalan kaki untuk umat Katholik yang pernah dilakukan pada tahun 1990-an ke bawah.

Roni Romel mengatakan, dalam pandangan Gereja Katolik, ziarah adalah perjalanan rohani yang dilakukan dengan tujuan memperdalam iman, mencari bimbingan atau menghormati tempat-tempat suci yang berkaitan dengan Yesus, Maria atau orang-orang kudus.
“Ziarah bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan batin yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan mengalami transformasi spiritual. Ziarah juga dapat dilihat sebagai perjalanan hidup itu sendiri, di mana peziarah menghadapi berbagai tantangan dan pengalaman yang pada akhirnya membantu mereka bertumbuh dalam iman,” kata Roni Romel.
Dalam Katolik, kata Roni Romel, ziarah adalah perjalanan suci yang bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan, memperdalam iman dan mengalami transformasi spiritual, baik secara pribadi maupun bersama komunitas. (lip)
There is no ads to display, Please add some