Dr R Stevanus: Aparat Harus Lebih Tegas dalam Mengatasi Pertikaian Antar Kelompok

beritabernas.com – Anggota DPRD DIY dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Dr R Stevanus C Handoko S.Kom MM meminta aparat keamanan harus lebih tegas dalam mengatasi pertikaian antar kelompok. Sebab pertikaian antar kelompok tidak hanya mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) tapi juga merusak citra Jogja sebagai kota budaya, kota pendidikan dan kota pariwisata.

“Pihak kepolisian diharapkan bisa berlaku lebih tegas dalam menegakkan aturan dan melakukan penindakan yang terukur dan sangat tegas terhadap pelaku penganiayaan, perusakan hingga provokator,” ujar Dr R Stevanus dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Selasa 5 Juli 2022.

(Baca juga: Sekber Keistimewaan DIY: Hentikan Kekerasan dan Kedepankan Persaudaraan)

Menurut Stevanus, peristiwa bentrokan antar kelompok di Babarsari, Caturtunggal, Depok, Sleman pada Sabtu (2/7/2022) dinihari, terus berlanjut hingga hingga Senin (4/7/2022) di sejumlah titik lokasi. Blokade jalan, pengerusakan aset pemerintah, pembakaran kios hingga kendaraan bermotor terjadi di Babarsari dan beberapa titik lainnya.

Pertikaian ini, menurut Stevanus, telah menimbulkan keresahaan dan kekhawatiran bagi masyarakat di Jogja. Kondisi ini membuat masyarakat, para wisatawan, pelajar/ mahasiswa tidak lagi merasa nyaman dan aman.

(Baca juga: MCC: Kekerasan Merusak Citra Jogja sebagai Kota Budaya)

Menurut Stevanus C Handoko peristiwa bentrok di wilayah tersebut sudah berulang, kejadian beberapa hari lalu sudah masuk pada pelanggaran hukum dan menimbulkan kerusuhan yang meresahkan masyarakat. Karena itu, tidak ada kata lain selain harus ada penegakkan hukum yang tegas.

Dikatakan, kejadian yang terus berulang dan membuat DIY tidak nyaman seharusnya mendapatkan perhatian khusus dari Polda DIY. Tindakan terukur dan terarah terhadap pelaku kekerasan dan pelaku bentrokan harus lebih tega,s tidak hanya melerai tapi harus ada penegakkan hukum yang tegas.

“DIY sebagai kota pelajar, kota pendidikan, kota budaya dan menjadi kota destinasi wisata prioritas dengan kejadian semacam ini seperti tercoreng. Keistimewaan Yogyakarta yang terkenal dengan kota yang aman, tentram damai menjadi terganggu,” kata Stevanus.

Menurut Stevanus, sektor ekonomi secara luas di DIY bergantung cukup signifikan dengan adanya sektor pariwisata yang bergeliat dan sektor pendidikan yang ramah terhadap pelajar dan mahasiswa secara keseluruhan. Pandemi Covid-19 telah mengakibatkan penurunan kesejahteraan ekonomi dan sosial, dan dalam beberapa waktu terakhir mulai bangkit.

“Jangan sampai karena ulah oknum pendatang yang membuat bentrokan dan kerusuhan, DIY menjadi terpuruk karena ditinggalkan oleh wisatawan yang merasa DIY tidak aman dan bagi pelajar/ mahasiswa juga demikian,” tegas Dr R Stevanus .

Karena itu, Stevanus mendukung langkah Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono untuk mendorong pihak Polda DIY bersikap lebih tegas dalam penanganan kasus ini dan kasus-kasus serupa lainnya agar para pelaku jera dan menimbulkan efect psikologis yang tepat agar kejadian semacam ini tidak terus berulang.

“Kita semua warga DIY tidak ingin wilayahnya menjadi lokasi pertikaian dan kekerasan yang membahayakan jiwa,” tegas Dr R Stevanus. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *