Gereja Katolik dan Gereja-Gereja Kristen di Yogyakarta Doakan Pemilu Berlangsung Damai

beritabernas.com – Perjumpaan Gereja Katolik dan Gereja-gereja Kristen dalam doa bersama sedunia ekaligus menjadi kesempatan yang baik untuk mengungkapkan doa demi persatuan dan kesatuan bangsa terutama menjelang Pemilu 2024.

Dalam doa bersama yang diadakan di Gereja St Maria Assumpta Babarsari, Depok, Sleman, pada Selasa 23 Januari 2024 mulai pukul 18.00, umat Katolik dan umat Kristen dari berbagai denominasi, juga akan mendoakan agar Pemilu pada 14 Februari 2024 berlangsung aman dan damai.

“Kita akan mengadakan pesta demokrasi. Kita berharap pemilu 2024 berjalan dengan lancar, aman dan damai. Jangan sampai karena perbedaan pilihan menjadikan perpecahan dan ketidakrukunan di antara kita,” kata Romo Andrianus Maradiyo Pr (Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur) selaku salah satu panitia doa bersama, Selasa 23 Januari 2024.

Menurut Romo Maradiyo, kita berdoa semoga dalam pemilu tahun 2024 ini akan terpilih pemimpin-pemimpin yang memegang teguh Pancasila dan UUD 1945, menghormati Kebhinekaan, mempunyai integritas tinggi bagi kemajuan negara, mengutamakan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan.

Selain itu, mempunyai keberpihakan kepada kaum kecil, lemah, miskin, tersingkir dan difabel, memiliki rekam jejak yang terpuji dan yang menjunjung tinggi martabat manusia, seperti dipesankan dalam Sidang KWI November 2023.

Flyer pekan doa sedunia yang digelar di Gereja Katolik Babarsari, Selasa 23 Januari 2024 pukul 18.00 WIB. Foto: Panitia

Romo Maradiyo juga berharap agar pekan doa sedunia tahun ini menjadi sarana untuk mewujudkan persaudaraan yang tulus. “Semoga sembah sujud kita kepada Allah mampu kita realisasikan dalam sembah bakti kepada sesama,” harap Romo Maradiyo seraya menyebut bahwa tema doa bersama kali ini Kasihilah Tuhan Allahmu dan Kasihilah Sesamamu Manusia seperti Dirimu Sendiri menjadi bermakna dalam situasi saat ini.

Kerja Sama Vikep Jogja Timur dan BKSADK

Doa bersama tahun 2024 ini merupakan hasil kerja sama Gereja Katolik Kevikepan Yogyakarta Timur di bawah pimpinan Rm.Adrianus Maradiyo Pr dengan Badan Kerja Sama Antar Denominasi Kristen (BKSADK) DIY di bawah pimpinan Pendeta Agus Haryanto.

Kegiatan ini akan melibatkan paling tidak 25 pastor dan 25 pendeta yang berasal dari berbagai Gereja di Yogyakarta. Sementara, jumlah umat yang diperkirakan akan hadir mencapai 1.000 orang. Selain acara doa, kegiatan ini menjadi kesempatan untuk saling mengenal satu sama lain di antara umat Katolik dan Kristen dari berbagai denominasi di Yogyakarta.

Acara ini adalah gerakan internasional yang mulanya diinisiasi pada 1908 dengan “Pekan Kesatuan Gereja” oleh beberapa denominasi Kristen. Pada tahun 1964, Gereja Katolik mengeluarkan dorongan untuk mengadakan gerakan ekumenisme yang mempertegas dorongan untuk pelaksanaan gerakan-gerakan persaudaraan antar Gereja.

Sejak tahun 2004, terjadi kesepakatan dari Dewan Gereja-Gereja sedunia (World Council of Churches) yang diwakili oleh komisi Faith and Order dan Gereja Katolik yang Dewan Kepausan untuk Memajukan Kesatuan Kristiani bahwa bahan-bahan pekan doa untuk kesatuan umat Kristiani disusun dan diterbitkan bersama. Sejak saat itulah gerakan ini semakin berkembang sehingga saat ini, setiap tahun gerakan ini dilaksanakan di berbagai tempat di seluruh dunia dengan format ibadah yang senada.

BACA JUGA:

Tema Pekan Doa Sedunia 2024 adalah “Kasihilah Tuhan, Allahmu… dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Luk 10:27). Saudara dan saudari dari Keuskupan Agung Katolik Ouagadougou, Gereja Protestan, badan-badan ekumenis dan Komunitas Chemin Neuf di Burkina Faso telah bekerja sama dengan baik dalam menyusun doa dan refleksi materi Pekan Doa Sedunia untuk kesatuan umat Kristiani. Komunitas Katolik dan Kristen Protestan tersebut dapat  merasakan kerja sama yang solid di antara mereka sebagai jalan nyata pertobatan ekumenis.

Tema ini menekankan kesadaran bersama bahwa Kasih adalah ‘DNA’ iman Kristen. Tuhan adalah Kasih dan “kasih Kristus telah mengumpulkan kita ke dalamnya sehingga menjadi satu”. Kita menemukan identitas bersama kita dalam pengalaman kasih Allah (lih. Yoh 3:16) dan mengungkapkan bahwa identitas kita kepada dunia melalui cara kita saling mengasihi (Yoh. 13:35). Doa untuk Persatuan Umat Kristiani 2024 (Luk 10:25-37), Yesus menegaskan kembali ajaran tradisional Yahudi dari Ulangan 6:5, “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap hatimu jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu”; dan Imamat 19:18b, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri”.

Gerakan Pekan Doa Sedunia 2024 ini diharapkan dapat menjadi kesempatan untuk mempererat tali-tali persaudaraan yang memperteguh  ikatan persaudaraan dengan semangat kebersamaaan. Selain itu, memberi ruang perjumpaan antara umat Katolik dan Kristen dalam ruang ibadah dan perayaan bersama melalui Virtual di media sosial, menyiapkan generasi toleran lintas agama dalam ikatan ekumenis. Untuk itu kelompok  sasaran besarnya adalah anak muda.

Di samping itu, memberi ruang dialog untuk berbincang lintas Gereja dan saling berjumpa di dalam peribadatan dan perayaan bersama, membangun suasana persaudaraan di antara umat Kristiani dalam upaya membangun  masyarakat toleran di Daerah Istimewa Yogyakarta serta berdoa bersama untuk kelancaran Pemilihan Umum 2024.

Panitia Ibadah Oikumene Penutupan Pekan Doa Sedunia Tahun 2024 ini adalah Rm Andrianus Maradiyo Pr (Vikep Kevikepan Yogyakarta Timur), Pdt Agus Haryanto STh M (Ketua Badan Kerjasama Antar Denominasi Gereja), Rm Martinus Joko Lelono Pr (Ketua Komisi Hubungan antar Agama dan Kepercayaan, Rm Gregorius Awan Widiyaka Pr (Pastor Kepala Paroki St Maria Asumpta Babarsari) selaku ketua I) dan Pdt Paulus Lie (Pendeta Gereja Kristen Indonesia Gejayan) selaku ketua 2. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *