Teliti Likuefaksi di Palu, Dosen Teknik Sipil FTSP UII Hanindya Kusuma Artati Raih Gelar Doktor

beritabernas.com – Dosen Program Studi Teknik Sipil, Program Doktor FTSP UII Hanindya Kusuma Artati ST MT meraih gelar doktor dalam ujian terbuka (Promosi Doktor) di Ruang Auditorium FTSP UII lantai 3 Gedung KH Moh Natsir Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta, Selasa 23 Januari 2024.

Di hadapan 3 penguji, Hanindya Kusuma Artati berhasil meraih gelar doktor dalam ujian terbuka atas penelitiannya berjudul Potensi Likuefaksi Menggunakan Pendekatan State Paramater Berdasarkan Percepatan Maksimum Permukaan Tanah Akibat Gempa Hasil Codes, Deterministic anad Probabilistic Seismic Hazard Analisys (Studi Kasus Gempa Palu, Sulawesi Tengah M7,4 28 September 20218).

Menurut Hanindya Kusuma Artati, manfaat nyata dari hasil penelitiannya adalah dapat diketahuinya secara langsung kejadian likuefaksi di setiap lapisan tanah. Dengan demikian, hasil tersebut sangat bermanfaat untuk perencanaan bangunan geoteknik.

Dengan demikian, menurut Hanindya, hasil penelitian tersebut dapat dipakai oleh para pihak untuk selalu mengedukasi dan melakukan langkah mitigasi terhadap bencana alam gempa bumi yang berpotensi terjadinya likuefaksi.

Dosen Program Studi Teknik Sipil, Program Doktor FTSP UII Hanindya Kusuma Artati ST MT meraih gelar doktor dalam ujian terbuka (Promosi Doktor) di Ruang Auditorium FTSP UII lantai 3 Gedung KH Moh Natsir Jalan Kaliurang Km 14,5 Yogyakarta, Selasa 23 Januari 2024. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dikatakan, dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa pengaruh perambatan gelombang dari batuan dasar ke permukaan tanah kenyataannya telah mengalami amplifikasi yakni pembesaran percepatan tanah. Hal ini merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya likuefaksi.

Dari hasil penelitian itu, menurut Hanindya, diketahui bahwa likuefaksi akan terjadi pada tanah pasir berbutir halus jenuh air yang terkena getaran tanah akibat gempa. Energi getaran gempa akan menyebabkan meningkatnya tegangan air pori sehingga tekanan kontak antar butiran pasir menjadi berkurang atau hilang sama sekali.

Pada kondisi tersebut, menurut Hanindya, tanah yang tadinya bersifat solid akan berubah seketika menjadi semi cair bahkan cair yang mengakibatkan tanah kehilangan kekuatan. “Peristiwa inilah yang disebut likuefaksi,” kata Hanindya.

Untuk memodelkan kejadian tersebut, Hanindya melakukan pengujian triaksial consolidated undrained di laboratorium. Sampel tanah yang telah disiapkan kemudian dilakukan uji geser sampai pada tegangan yang tetap pada regangan yan cukup besar sehingga diperoleh nilai state parameter.

BACA JUGA:

Menurut Hanindya, nilai state parameter yang diperoleh dari beberapa metode akan menunjukkan perilaku tanah, apakah bersifat kontraktif atau dilatif. Sementara berdasarkan nilai-nilai state parameter itu, akan diperoleh steady staet line (SSL) pada suatu daerah dimana sampel tanah diambil.

SSL yang diperoleh dapat dikapai untuk menentukan potensi likuefaksi. Sedangkan hasil analisis percepatan maksimum di permukaan tanah berdasarkan Codes, DSHA (Deterministic Seismic Hazard Analisys) dan PSHA (Probabilistic Sesimic Hazard Analisys) akibat perambatan gelombang gempa di setiap lapisan tanah akan mengakibatkan berkurangnya nilai Cyclic Stress Ratio sebesar 55,25 persen-61 persen pada setiap lapisan tanah.

Tim penguji dalam promosi doktor Hanindya Kusuma Artati terdiri dari Prof Dr Ir Ramli Nazir dari Universitas Teknologi Malaysia, Prof Ir T Faisal Fathani ST MT PhD IPU ASEAN.Rng dari UGM dan Ir Yunalia Muntafi ST MT PhD (Eng) IPM dari UII. Sedangkan promotor adalah Prof Ir Widodo MSCE PhD dari UII dengan kompromotor Prof Ir Paulus Pramono Rahardjo MSCE PhD dari Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) Bandung dan Dr Ir Lalu Makrup MT dari UII. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *