beritabernas.com – Guru MTsN 3 Bantul Drs Sutanto menjadi narasumber Pelatihan Alat Musik Recorder yang diikuti 21 guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (MGMP SBP) MTs se-Kabupaten Bantul di Griya Dhahar Joglo Opak Singosari, Wukirsari Imogiri, Kamis 2 Pebruari 2023.
Pada kesempatan itu, Guru MTsN 3 Bantul yang produktif menulis buku ini memperkenalkan bagian-bagian recorder, posisi tangan, system penjarian dan memainkan melodi lagu Bunga Nusa Indah.
Menurut Sutanto, recorder terbagi ke dalam 3 bagian, yaitu bagian kepala (head), bagian badan (body), dan bagian kaki (foot). Di bagian kepala terdapat mouthpiece (tempat kita meniup) dan lubang suara. Sementaradi bagian badan (body) terdapat lubang 1 sampai dengan lubang 6 dan lubang oktaf/ lubang 0 (ada di belakang recorder)
Sutanto mengatakan, ada beberapa teknik yang perlu dipahami dalam memainkan alat music tiup ini. Pertama, letakkan sumber tiupan (mouthpiece) di antara dua bibir, jangan terlalu keluar, jangan terlalu masuk ataupun digigit.
Kedua, tangan kiri memegang bagian badan atas recorder dengan setiap jari menutup lubang-lubang tertentu. Ketiga, tangan kanan memegang bagian bawah badan recorder dengan tugas setiap jari menutup lubang-lubang nada tertentu
Keempat, posisi recorder diarahkan ke depan dengan sudut 30-45 derajat. Kelima, posisi/sikap badan tegak menghadap ke depan. Keenam, dada membusung dan kedua belah siku terangkat sehingga tidak menyentuh badan.
Ketujuh, pernafasan yang digunakan dalam meniup adalah pernafasan diafragma 8. Tiupan recorder seakan-akan ucapan TU, bukan HU atau FU.
Sedangkan teknik jari saat meniup adalah: 1. Teknik penjarian yang betul adalah menekan lubang udara oleh jari pada bagian tengah dari ruas yang ujung, tepat pada bagian yang lembut, sehingga lubang udara akan tertutup dengan sempurna 2. Bila ujung jari menekan dengan keras, hasilnya tidak akan sempurna, sehingga tidak akan menghasilkan bunyi yang baik 3. Jari lain yang tidak dipergunakan untuk menekan, tidak boleh jauh dari posisi jari yang sedang menekan 4. Usahakan agar keadaan jari sewajar mungkin, tidak terlalu tegang, karena keterampilan jari sangat menentukan dalam bermain recorder.
“Untuk lagu yang kita pilih adalah Bunga Nusa Indah, dengan pertimbangan ambitus/jangkauan wlayah nadanya tidak terlampau jauh sehingga jika itu dipraktikkan kepada anak tidak sulit. Kunci memainkan recorder adalah penjarian yang benar dan tiupan yang pas,” tandas Sutanto.
Sebelum pelatihan ada kata pengantar dari Ketua MGMP Ahmad Mutahid SPd dan sambutan Kepala MTsN 3 Bantul, Sugeng Muhari, S.Pd.Si
Ahmad Mutahid mengatakan bahwa meski tahun depa Kurikulum Merdeka akan dijalankan, namun regulasi untuk mapel Seni Budaya tidak berubah yakni setiap guru mesti mengajarkan dua macam cabang seni. Terkait dengan program MGMP, tetap melanjutkan rencana yang telah disepakati.
“Setelah dua minggu lalu kita berlatih Angklung, hari ini Recorder, di akhir Februari kita akan praktik melukis dengan cat air. Dengan pelatihan tersebut kita berharap dapat menjadi opsi mengajar di madrasah masing-masing,” ujar Tahid.
Sedangkan Sugeng Muhari menyampaikan apresiasi kegiatan guru Seni Budaya MTs se Bantul yang selama ini telah melaksanakan kegiatan secara rutin dan selalu ada karya nyata. Dia berharap kegiatannya makin variatif, inovatif dan menarik.
Sugeng menambahkan, MGMP merupakan kegiatan wajib utamanya bagi guru professional (yang bersertifikat). Hasil dari pertemuan Kelompok Kerja Kepala MTs meminta agar pertemuan MGMP tidak dilaksanakan seminggu sekali namun harus ada jeda, sehingga dilakukan 2 atau 3 minggu sekali
“Kegiatan MGMP merupakan kegiatan yang harus diikuti, namun demikian perlu disinkronkan dengan kegiatan di madrasah masing-masing. Sehingga tidak mengganggu kegiatan madrasah. Setiap mapel sudah memiliki hari MGMP sehingga harus pandai-pandai mengatur diri agar kegiatan di madrasah jalan beriringan,” kata Sugeng. (lip)
There is no ads to display, Please add some