Oleh: Saiful Huda Ems
beritabernas.com – Pak Sunhaji, penjual es teh keliling yang viral setelah diduga “dihina” oleh Gus Miftah, kini kebanjiran rezeki melalui tangan netizen. Ia mendapat sumbangan sampai Rp 300 juta lebih, selain ada netizen yang mau memberangkatkannya umroh ke Tanah Suci pada bulan Ramadhan nanti. Sementara Gus Miftah justru mendapat hujatan dari netizen.
Pada saat yang sama, Rabu 4 Desember 2024, ada kabar terbaru bahwa Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengumumkan Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution telah teralienasi dari keanggotaan di PDI Perjuangan. Sebab tiadanya sinkronisasi ideologi nasionalisme-Marhanainisme Bung Karno dengan ketiga orang tersebut yang lebih condong pada oligarki. Apa yang bisa kita ambil kesimpulan dari semua peristiwa ini?
Pertama, jangan pernah meremehkan orang miskin atau lemah yang berpijak pada kebenaran. Seberapa pun kuatnya orang yang menjahatinya, akan dengan mudah dikalahkannya meskipun tanpa perlawanan langsung darinya.
Kenapa bisa demikian? Karena Tuhan itu acap kali membersamai orang-orang yang lemah dan diperlakukan tidak adil (Rabbul Mustadh’afin). Menghina orang miskin dan lemah yang tidak bersalah, apalagi sedang berjihad mencari nafkah yang halal, sama halnya dengan menghina Tuhan!
Kedua, semua manusia memiliki masa kejayaan dan keruntuhannya sendiri-sendiri. Siapa yang hari ini berjaya, bisa jadi ke depan akan terpuruk. Karena itu manusia harus selalu mawas diri, berhati-hati dalam setiap ucapan dan tindakan agar selamat dunia-akhirat.
Ketiga, setelah teralienasinya (berbeda dengan dipecat ya) Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dari PDI P,erjuangan, mereka bertiga sudah tidak memiliki partai politik lagi. Ini artinya mereka bertiga praktis sudah tidak lagi memiliki dukungan politik dari partai politik dalam hal ini dari PDI Perjuangan.
Kan bisa saja Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution pindah partai politik? Bisa, tentu sangat bisa. Namun ingat, semua partai politik besar memiliki mekanisme sendiri dalam perekrutan kader partai, kecuali partai gurem, tak perlu menunggu hitungan hari, dalam hitungan jam saja Jokowi bisa langsung jadi Ketua Umum.
BACA JUGA:
- Hentikan Ambisi Jokowi dengan Tidak Memilih Calon yang Didukungnya di Pilkada 2024
- Rontoknya Imperium Jokowi
Karena itu sangat bisa dipastikan, bahwa Jokowi, Gibran dan Bobby Nasution tidak akan dapat diterima oleh partai-partai politik besar untuk menjadi pucuk pimpinan kecuali mereka mau mengikuti pengkaderan terlebih dahulu.
Dari info yang saya terima dari sahabat-sahabat yang menjadi pengurus-pengurus pusat partai-partai besar mereka mengatakan tidak mungkin menerima Jokowi dan keluarganya untuk memimpin partai, kecuali mereka mau dikader terlebih dahulu. Selain itu, mereka mau berkorban banyak dulu untuk partai. Itu pun harus melalui proses yang panjang mengingat track record Jokowi yang sering plin-plan.
Lalu apakah Jokowi dan keluarganya akan jadi gelandangan politik ke depan? Wallahu a’lam. (Saiful Huda Ems (SHE), Lawyer, Jurnalis, Analis Politik dan Aktivis ’98)
There is no ads to display, Please add some