Healthy Lifestyle Sangat Penting bagi Generasi Muda

beritabernas.com Healthy lifestyle atau gaya hidup sehat sangat penting bagi generasi muda atau bahkan bagi siapa pun. Gaya hidup sehat merupakan suatu keinginan dan harapan untuk meningkatkan kualitas hidup yang diharapkan dapat mendukung kesuksesan seseorang.

Hal itu disampaikan oleh Dr dr Yanti Ivana Suryanto MSc, Dosen Fakultas Kodekteran (FK) Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) Yogyakarta pada seminar yang dilaksanakan secara online (daring), Sabtu 19 Oktober 2024. Webinar atau seminar secara daring ini sebagai rangkaian kegiatan akademik Universitas Cendekia Mitra Indonesia (UINCIMI) Yogyakarta, yang digagas oleh UNICIMI Menulis dengan tema Healthy Lifestyle, yang dihadiri oleh mahasiswa UNICIMI.

Dalam webinar yang dimoderatori oleh Desy Ashari dan Hairunisa Regita Putri, keduanya mahasiswi Program Studi Manajemen UNICIMI Yogyakarta, Dr dr Yanti Ivana Suryanto MSc memaparkan tentang pentingnya menjaga usus atau pola makan, karena kondisi perut berhubungan dengan suasana hati dan pola makan. 

Karena itu utamakan kesehatan dengan memperbaiki pola makan agar mendapatkan kembali  kesehatan usus kita. “Memelihara kesehatan usus merupakan langkah penting jika mau sukses menjalani kehidupan,” kata Yanti Ivana Suryanto.

Selain itu, hindari stres dan berpikir positif, karena stres dipengaruhi oleh kondisi perut. Dengan kata lain usus yang lemah membuat seseorang lebih rentan mengalami stres. Orang-orang yang lemah terhadap stress dapat menjadi lebih kuat apabila mereka memperbaiki sistem kekebalan tubuh yang berpusat di perut dengan memperbaiki pola makan.

Jadi, menurut Yanti Ivana, cara yang tepat untuk menghilangkan stres dengan “menyenangkan” usus. Meskipun tidak kasat mata, tak dapat dipungkiri bahwa akumulasi perasaan negatif merupakan gangguan yang tidak dapat diabaikan dan hal itu memperburuk kondisi usus.

“Jika Anda ingin berhasil, raihlah keberhasilan dalam mengubah kondisi usus Anda terlebih dahulu, karena perbaikan usus Anda berhubungan erat dengan perbaikan kepribadian Anda,” tambah Yanti Ivana Suryanto.

Menurut Yanti Ivana, banyak hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan. Selain pola makan yang benar dan olahraga yang cukup, kesehatan pikiran juga senantiasa harus dijaga di era yang penuh dengan tekanan dan tantangan ini. Menjalani pola makan seperti food combining yang mengharuskan seseorang menjauhi jenis makanan tertentu, yang bertujuan untuk membuang racun dari dalam tubuh, akan membuat seseorang tampil lebih menawan.

Peserat dan narasumber webinar tentang Healthy lifestyle. Foto: Istimewa

Selain itu Yanti Ivana juga membahas pentingnya gaya hidup sehat yang melibatkan empat komponen utama manusia yakni biologis, psikologis, sosial dan spiritual. Setiap aspek ini perlu diseimbangkan untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Ia juga membahas tentang cara-cara menjaga kesehatan fisik, mental dan hubungan sosial serta pentingnya relaksasi. Penekanan juga diberikan pada kesadaran akan kebersihan dan pola makan yang baik sebagai bagian dari gaya hidup sehat.

Ia mengatakan bahwa setiap orang wajib tes kesehatan secara berkala, cek berat badan, enyahkan asap rokok, rajin aktivitas fisik, diet seimbang, istirahat cukup dan kelola stres. Cek kesehatan dini, mulai sejak dini, kenali faktor resiko dalam diri. Hal ini sesuai dengan jargon Kemenkes CERDIK yakni Cek kesehatan secara rutin, Enyahkan asap rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet seimbang, Istrirahat cukup dan Kelola stres. 

Yanti Ivana menekankan perlunya cek kesehatan secara rutin, menjaga keseimbangan dalam istirahat, dan mengelola stres. Olahraga juga dianggap penting untuk mencegah penyakit, terutama bagi mereka yang banyak menghabiskan waktu di depan komputer. Tidur yang cukup diakui sebagai kemewahan, terutama di tengah kesibukan.

Ia juga mendorong peserta, terutama yang muda, untuk tidak ragu melakukan pemeriksaan kesehatan, meskipun tidak harus lengkap, tetapi bisa dimulai dengan tes sederhana. Selain itu, mengukur lingkar perut dan pentingnya menjaga ukuran tersebut untuk mengurangi risiko penyakit metabolik seperti diabetes, kolesterol tinggi dan penyakit jantung.

Lingkar perut yang berisiko bila lebih dari 80 cm untuk perempuan dan lebih dari 90 cm untuk laki-laki. Selain itu, pengukuran tekanan darah dan gula darah juga disarankan untuk pemantauan kesehatan yang lebih baik.

Yanti Ivana juga menekankan pentingnya kesadaran akan ukuran tubuh dan dampaknya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Selain itu, kesadaran akan faktor risiko peningkatan kasus penyakit tidak menular yang kini menyerang usia lebih muda, seperti hipertensi dan stroke, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga dengan penyakit tersebut.

Meskipun penyakit ini tidak menular secara langsung, faktor genetik dan gaya hidup berperan besar dalam kemungkinan seseorang mengalaminya. Oleh karena itu, menjaga pola hidup sehat sangat dianjurkan untuk mengurangi risiko penyakit di kemudian hari. Deteksi dini kondisi kesehatan seperti diabetes dan hipertensi sangat penting untuk mencegah perkembangan penyakit.

Selain itu, ada diskusi mengenai kebiasaan merokok di antara peserta, dengan pertanyaan tentang jenis rokok yang digunakan dan frekuensi merokok. Ivana juga mengingatkan bahwa kesehatan harus menjadi prioritas. Ia mengajak peserta untuk tidak takut melakukan pemeriksaan kesehatan. Apalagi, merokok dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker, serangan jantung dan gangguan pernapasan. Meskipun ada peringatan mengenai bahaya merokok, namun efektivitasnya diragukan.

BACA JUGA:

Ivana juga menyebutkan bahwa merokok dapat mempengaruhi penampilan, seperti mengubah warna gigi dan mempercepat penuaan. Semua jenis rokok, termasuk rokok elektrik, dianggap berbahaya. Kesadaran akan bahaya merokok dan perlunya tindakan lebih lanjut sangat penting untuk mengurangi kebiasaan ini di kalangan mahasiswa.

Ditekankan bahwa asap rokok dapat menempel pada pakaian dan perabotan sehingga berdampak negatif, terutama bagi orang-orang di sekitar perokok, termasuk anak-anak dan individu yang tidak merokok secara langsung, yang tetap berbahaya meskipun tidak ada kontak langsung dengan asap.

Selain itu, ada peringatan tentang risiko kesehatan yang mungkin muncul di kemudian hari akibat kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol, terutama saat individu berada di puncak karir dan kehidupan keluarga. Pesan utama adalah pentingnya kesadaran akan dampak kebiasaan buruk terhadap kesehatan diri dan orang lain. Ivana pun mengajak untuk mempertimbangkan pilihan berhenti merokok sekarang daripada menunggu. Ada dua cara berhenti merokok, dengan dua pendekatan utama yakni berhenti seketika dan menunda kebiasaan merokok.

Menurut Ivana, berhenti seketika dianggap lebih efektif, tetapi tantangan dapat meningkat jika masih berada dalam lingkungan yang mendukung merokok. Selain itu, pentingnya aktivitas fisik juga ditekankan sebagai bagian dari proses berhenti merokok.

Zona latiha yang efektif

Ivana juga menyarankan agar menghitung nadi untuk menentukan zona latihan yang efektif terkait pentingnya aktivitas fisik dengan intensitas sedang, dengan rumus 220 dikurangi usia. Untuk usia 20 tahun, nadi maksimal adalah 200 dan zona latihan yang ideal berkisar antara 100 hingga 140 detak per menit.

Rekomendasi aktivitas fisik adalah 150 menit per minggu, yang dapat dibagi menjadi sesi harian. Latihan interval juga disarankan untuk meningkatkan kesehatan jantung. Prinsip utama adalah lebih baik bergerak secara aktif daripada tidak bergerak sama sekali. Para mahasiswa diajak untuk menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT) dengan membandingkan berat badan dan tinggi badan.

Hasil penghitungan IMT digunakan untuk menentukan kategori berat badan, seperti underweight, normal, overweight dan obesitas. Dengan mengetahui IMT dapat membantu individu untuk mengatur pola makan dan aktivitas fisik agar kalori yang masuk seimbang dengan kalori yang dikeluarkan. Tujuannya adalah untuk mencapai berat badan yang sehat dan mengurangi risiko penyakit terkait obesitas.

Ivana juga menekankan pentingnya memeriksa komposisi makanan dan membatasi asupan gula serta lemak terkait pemilihan makanan yang sehat dan kesadaran dalam memilih makanan. Ditekankan juga perbedaan dalam cara memasak yang mempengaruhi komposisi nutrisi, seperti antara kentang yang direbus, dipanggang atau digoreng.

Selain itu, pentingnya istirahat yang cukup juga disoroti untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Mahasiswa diingatkan untuk menetapkan jadwal tidur yang teratur dan menghindari gangguan seperti membuka aplikasi pesan karena sangat penting untuk membuat skala prioritas dalam kegiatan sehari-hari, terutama bagi mahasiswa.

Ia juga menyerankan untuk memprioritaskan kegiatan yang mendukung tujuan akademis dan karir serta menjaga keseimbangan antara kehidupan sosial dan akademik. Tips yang diberikan termasuk membuat jadwal tidur dan ritual sebelum tidur untuk meningkatkan kualitas istirahat. 

Ivana juga menekankan pentingnya mengatur konsumsi kafein untuk meningkatkan kualitas tidur dan mengelola stress agar dapat menciptakan ruang tidur yang nyaman, dan menghindari aktivitas fisik yang berlebihan sebelum tidur.

Ia juga menyarankan untuk mengenali penyebab stress dan mencari alternatif untuk meredakannya, seperti berolahraga dan menjaga kebersihan lingkungan tidur. Menurut Ivana, endorfin yang dihasilkan dari aktivitas fisik dapat membantu mengurangi stress, mirip dengan efek relaksasi yang diperoleh dari merokok. “Meskipun banyak hal di luar kendali kita, cara kita merespons adalah sepenuhnya dalam kendali kita,” ucap Ivana.

Dikatakan, respon yang berlebihan dapat menguras energi dan mengganggu produktivitas. Oleh karena itu, penting untuk tetap tenang dan mengelola pikiran dengan baik. Ia juga mengingatkan mahasiswa untuk melakukan refleksi terhadap tindakan mereka, memperbaiki yang kurang, dan mempertahankan yang baik. Selain itu, ada penekanan pada kebiasaan sehat seperti berhenti merokok, mengurangi alkohol, tidur teratur dan makan makanan sehat.

Sementara Rektor UNICIMI Hari Kurniawan SE MM yang membuka webinar mengatakan bahwa perilaku sehat berkaitan dengan upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatan.

Karena itu, ia meminta peserta agar mengubah perilaku yang tidak baik menjadi perilaku sehat, sehingga kita akan memperoleh kenyamanan fisik ketika bekerja. Dengan demikian, para mahasiswa akan semangat ketika mengikuti kuliah di kelas. 

“Perilaku sehat pada dasarnya merupakan respon tubuh terhadap yang berkaitan dengan sakit, penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makanan serta lingkungan tempat tinggal dan bekerja. Mari kita bersama-sama memperbaiki perilaku kita menuju kesehatan yang lebih baik lagi,” ajak Rektor UNICIMI. 

Sementara Ketua Panitia Maria Sartiana Naus mengatakan bahwa mengingat pentingnya menjaga kesehatan, baik fisik maupun mental di tengah gaya hidup modern yang seringkali penuh tekanan, maka webinar ini diharapkan bisa mendapatkan wawasan baru mengenai bagaimana memulai menerapkan pola hidup sehat mulai dari aspek nutrisi, olahraga dan keseimbangan mental.

“Gaya hidup sehat adalah investasi jangka panjang yang akan membawa dampak positif dalam kehidupan sehari-hari,” kata Maria. (Sesa Malinda, Maria Sertiana Naus, Desy Ashari, Hairunisa Regita Putri, Januarius Magai). 


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *