HUT ke-78 PMKRI Yogyakarta, Mengenang dan Melanjutkan

Oleh: Candra Landomari, Presidium Pendidikan dan Kaderisasi PMKRI Yogyakarta 2024-2025

beritabernas.com – Sebuah gerakan muncul dan tetap ada dari masa ke masa mengikuti perkembangan zaman yang silih berganti. Gerakan ada tidak terlepas dari sosok pejuang dan penggerak yang ada pada masa lalu.

Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) merupakan salah satu organisasi gerakan mahasiswa yang lahir di zaman dimana Indonesia baru saja memproklamasikan kemerdekaan oleh Bung Karno pada 17 Agustus 1945. Dua tahun setelah kemerdekaan Indonesia, tepatnya 25 Mei 1947, PMKRI lahir sebagai organisasi mahasiswa yang siap membela, mempertahankan dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui gerakan bersama mahasiswa, kaum kecil dan tertindas yang di jiwai nilai-nilai kekatolikan dan disemagati oleh kemahasiswaan.

Oleh karena itu organisasi lahir bukan tanpa dasar ataupun tanpa visi misi yang jelas namun organisasi ini lahir atas pertimbangan dan cita-cita para pendahulu yang sangat besar cintanya bagi bangsa Indonesia dan Gereja.

Sebagai salah satu organisasi mahasiswa yang dilandaskan oleh nilai-nilai ajaran agama Katolik yang tetap eksis sampai saat ini dalam memperjuangkan dan membela hak-hak masyarakat kecil PMKRI tidak terguncang dengan situasi dan kondisi yang terjadi dari waktu ke waktu.

PMKRI tentunya punya visi besar dalam menjaga kedaulatan negara dan tentunya bagi Gereja. Visinya yaitu terwujudnya keadilan sosial, kemanusiaan dan persaudaraan sejati, ini tentu bukan visi yang mudah melainkan visi yang selalu di perjuangkan dari masa ke masa, selama visi itu belum di wujudkan maka organisasi ini tetap ada dan selalu memperjuangkannya.

BACA JUGA:

Menjelang usianya yang ke-78 tahun, PMKRI Yogyakarta mengangkat tema dies natalis yaitu Mengukir Sejarah PMKRI Melalui Kaderisasi Intelektual Populis Untuk Indonesia Maju. Mengingat tema tersebut, sebagai kader dan generasi penerus yang melanjutkan perjuangan dan pergerakan para pendahulu, PMKRI Yogyakarta mengadakan agenda untuk berziarah ke makam tokoh penting dalam sejarah perjalanan PMKRI Yogyakarta dan nasional sebagai bentuk penghormatan dan pendidikan yang secara langsung dipahami oleh setiap kader.

Pada 18 Mei 2025, kader PMKRI Yogyakarta mengunjungi makam dari Prof Dr Ir KPH Haryasudirja Sarsaningrat yang merupakan ketua pertama Pengurus Pusat PMKRI periode 1951-1952 setelah fusi dengan KSV St Bellarminus Batavia, KSV St Thomas Aquinas Bandung, KSV St Lukas Surabaya dan PMKRI Yogyakarta.

Pada kunjungan tersebut tepatnya di Taman Makam Pahlawan 45 Wates, Kulon Progo, PMKRI Yogyakarta mengangkat tema Mengenang, Mendoakan, dan Melanjutkan Perjuangan, yang tentu saja tema ini diangkat atas dasar yang kuat dimana menjelang Dies Natalis ke-78 tahun PMKRI Yogyakarta dan nasional perlu mengenang/mengukir segala perjuangan dan pergerakan yang dilakukan para pendahulu agar bisa menjadi teladan dan semangat bagi para kader intelektual yang populis. Kemudian para kader sebagai penerus gerakan perhimpunan perlu mendoakan para pendahulu kepada sang pencipta, dan tentunya siap melanjutkan perjuangan yang telah digagas oleh para pendahulu dengan semangat yang sama dalam memperjuangkan dan menjaga kesatuan bangsa dan Gereja.

Mengenang dan melanjutkan sejarah adalah cita-cita setiap kader perhimpunan dalam menjalankan roda perjuangan melalui kaderisasi intelektual populis yang akan selalu berhadapan dengan hal-hal besar. Mengenang bukan berarti setiap kader harus merasakan dan selalu terbawa pada romatisme sejarah masa lalu dan mengabaikan permasalahan sekarang yang belum tentu sama dengan yang dihadapi para pendahulu kita. Namun mengenang perjuangan dan sejarah masa lalu berarti setiap kader bisa memetik inti dari perjuangan para pendahulu yang dengan gagah dan berani berjuang di masa-masa awal kemerdekaan Indonesia.

Semangat perjuangan para pendahulu seperti prof Dr Ir Haryasudirja perlu dikenang oleh kader PMKRI dan mengambil semangat perjuangan mereka dalam melanjutkan perjuangan dalam konteks Indonesia saat ini yang tidak baik-baik saja.

Semoga dengan usia yang ke-78 tahun PMKRI selalu menjadi yang terdepan dalam memperjuangkan nilai-nilai keadilan sosial, kemanusiaan, dan persaudaraan sejati di Indonesia melalui kaderisasi intelektual populis dengan terus merawat dan melanjutkan semangat perjuangan para pendahulu dan tetap mengamalkan ajaran Yesus Kristus sebagai teladan gerakan perhimpunan. Pro ecclesia et patria!!! (*)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *