beritabernas.com – Dalam rangka untuk menambah wawasan, meningkatkan kompetensi diri dan mempererat silaturahiim, Guru Seni Budaya dan Prakarya MTs se-Kanwil Kemenag DIY yang tergabung dalam MGMP SBP MTs DIY mengadakan studi karya di Kerajinan Payung Lukis Juwiring Klaten, The Heritage Palace Solo dan Kampung Batik Laweyan Solo, Kamis (8/12/2022).
Koordinator kegiatan Sutanto didampingi Ketua MGMP Randat Pratikawa menjelaskan, kegiatan diikuti 36 peserta sebagai penutup agenda MGMP tahun 2022 sekaligus refreshing jeda dari rutinitas di madrasah.
“Kami ingin dengan studi karya wawasan peserta bertambah, lebih akrab dengan sesama guru seni budaya prakarya dan tentunya hati menjadi ceria, sehingga dapat kembali bekerja di madrasah lebih bersemangat,” terang Sutanto.
Baca juga:
- Indahnya Air Terjun Penawangan di Srunggo Selopamioro Imogiri Bantul
- Ketua Srikandi Sungai Indonesia Kunjungi Ceme
- Tim Adiwiyata MTsN 3 Bantul Menanam Pohon di Sriharjo
Kunjungan pertama di Kerajinan Payung Lukis Juwiring diantar Operator Desa Tanjung Juwiring, Haryadi dan diterima owner Perajin Payung Lukis Honocoroko, Wigit Gunarto, Gumantar RT.01 RW.03 Tanjung Juwiring, Klaten.
Menurut Wigit, kerajinan payung yang ditekuni mulai sekitar 1990-an merupakan warisan turun temurun dari orangtua, dirinya tinggal meneruskan rintisan orangtuanya. Beberapa pengrajin yang ada dulunya adalah pegawai orangtuanya dan kemudian setelah mampu mandiri, mendirikan kerajinan payung sendiri.
“Alhamdulillah, kami menerima pesanan tak hanya untuk lokal Klaten tapi datang dari berbagai daerah di Indonesia terutama Pulau Bali, bahkan menembus mancanegara khususnya di Eropa,” imbuhnya.
Para guru diberi waktu untuk melihat proses pembuatan paying bersama para pekerja yang melayani pertanyaan dengan ramah.
Perjalanan dilanjutkan mengunjungi destinasi wisata The Heritage Palace Solo yang berada di Honggobayan, Pabelan, Kec. Kartasura, Kabupaten Sukoharjo. Di lokasi ini ada istana indoor-outdoor besar dengan taman dan beberapa museum seni plus area bermain & ruang konvensi. Jika waktunya longgar pengunjung bisa menjelajahi museum seni 3D, Omah Walik (rumah terbalik), museum transportasi, dan area lainnya.
Guru MTsN 1 Yogyakarta Ayu Dewi merasa senang karena mendapatkan pengalaman baru mengunjungi destinasi yang spotnya menarik hati.
“Saya bersama rombongan sangat senang mengunjungi tempat ini. Namun karena terbatasnya waktu, maka kami hanya menikmati spot yang outdoor. Meski hanya outdoor ternyata hasil fotonya bagus-bagus semua,” katanya.
Lokasi kunjungan terakhir adalah di Kampung Batik Laweyan untuk melihat para pembatik yang memainkan canting dengan indah dan melihat bahan batik maupun batik yang sudah jadi.
Melihat antusiasme peserta, Randat Pratikawa berupaya mengagendakan studi karya secara rutin di tahun berikutnya dengan lokasi berbeda. (lip)
There is no ads to display, Please add some