Jushua-Sambo-303 dan BBM

Oleh: Soni de Rosari

beritabernas.com –Tewasnya Brigadir Joshua memang menyedihkan dan menyakitkan. Tapi ada “rahmat terselubung”, setidaknya ada dua, yang menyertai peristiwa ini. Pertama, pembenahan internal Polri dari aparat “nakal” yang melanggar sumpah-janji-etika.

Kedua, pembersihan aparat polisi yang ditengarai membekingi perjudian atau saat ini dikenal dengan istilah 303 merujuk pasal perjudian dalam KUHP.

Dan soal “rahmat” ini,pengacara keluarga almarhum Brigadir Joshua, Kamarudin Simanjuntak, lantas mengusulkan agar nama Joshua diabadikan sebagai “Pahlawan Pembenahan Polri”.

Soal 303 tak pelak lagi menjadi isu nyaring terkait motif di balik kematian Joshua. Adanya dugaan affair bahkan menurut istilah Mafhud MD “perselingkuhan segi empat” kalah gencar dibuatnya. Publik, termasuk DPR, lebih tertarik soal 303.

Terkait isu 303-benar atau tidak, wong namanya juga isu, ada sejumlah peristiwa menarik yang mengikutinya. Awalnya, samar-samar beredar kabar burung bahwa kematian Joshua karena soal 303 dan melibatkan “Satgasus Merah Putih” yang dipimpin Ferdy Sambo yang juga Kadiv Propam.

Polri membantahnya. Namun seiring penonaktifan FS sebagai Kadiv Propam, jabatan Ketua Satgasus juga dicopot. Tetapi isu 303 tetap nyaring. Akhirnya Kapolri lantas membubarkan Satgasus Merah Putih.

Selesai? Tidak! Mafhud MD selaku Menkopolhukam ex officio Ketua Kompolnas mengatakan keberadaan FS seolah membentuk “sub-mabes” dalam tubuh Polri. Pernyataan ini ditafsir banyak pihak terkait 303. Mafhud membantahnya.

Isu 303 terus bergulir. Beredar kabar ditemukan uang ratusan miliar rupiah di rumah FS di Jalan Bangka, Mampang. Bahkan kemudian beredar “Diagram Kerajaan Sambo” terkait 303 yang melibatkan sejumlah nama besar di tubuh Polri. Diagram ini diperlihatkan oleh anggota DPR dalam rapat dengan Kompolnas. Namun dua hal ini, penemuan uang dan diagram, dibantah Polri.

Masih bergulir, Kapolri dalam rapat online dengan pejabat Polri di Mabes dan daerah mengultimatum anak buahnya yang terlibat perjudian dengan ancaman tegas: pemecatan. Dalam hitungan hari, setidaknya dalam seminggu, polisi di berbagai daerah melakukan penangkapan secara masif terhadap pelaku dan bandar judi.

Nah, kasus ini, setidaknya bagi saya, menarik juga dikaitkan dengan rencana pemerintah menaikkan harga BBM yang menelan subsidi APBN dalam jumlah yang terus membengkak. Ratusan triliun rupiah.

Pemerintah memang pantas puyeng. Kalau harga BBM dinaikan maka inflasi yang mengancam pasti ikut tergerek. Dampak lanjutannya bisa melebar ke mana-mana. Sampai pada titik mengancam stabilitas negara. Kata Presiden Jokowi, BBM naik 10 persen saja demonya sampai tiga bulan.

Di sinilah terbesit bayangan saya soal 303 dan BBM. PPATK mengatakan terkait 303 ditengarai setiap tahun ada ratusan triliun rupiah yang berputar di dalamnya.

Wow, jumlah uang yang tantastis, sangat besar. Imajinasi nakal saya lantas mengarah, bagaimana kalau 303 dikelola pemerintah? Tentu saja pemasukannya bisa membantu subsidi BBM, bukan? Bisa dan mampu? Pastilah! Siap dan bersedia? Itulah persoalannya! (Soni de Rosari, pengamat masalah sosial dan hukum)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *