Kementerian PUPR Capai 4 Kesepakatan dengan Korea Terkait Pengembangan IKN Nusantara

beritabernas.com – Kementerian PUPR mencapai 4 kesepakatan konkrit dengan Korea Selatan (Korsel) terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Kesepakatan itu dicapai Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat mendampingi Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan Presiden Republik Korea Yoon Suk-yeol di Kantor Kepresidenan Yongsan, Seoul, Korea Selatan, 28 Juli 2022.

Dikutip beritabernas.com dari akun instagram Kementerian PUPR, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, mengaku dalam pertemuan ini, telah dibahas dan disepakati 4 bentuk kerja sama konkrit, khususnya terkait dukungan pengembangan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.

https://www.instagram.com/kemenpupr/

Kerjasama pertama, menurut Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono, dalam konferensi pers bersama kedua kepala negara, Korea Selatan akan membantu pembangunan instalasi pemurnian air dengan kapasitas 300 liter/detik.

Baca berita terkait: Kementerian PU akan Terapkan Kota Cerdas di Korea Selatan ke IKN

Selain itu, kerja sama yang sudah disepakati adalah pembangunan instalasi pengolahan limbah cair untuk IKN Nusantara. Kemudian, pembangunan smart village di IKN NKerusantara yang direncanakan dibangun pada 2023.

Kesepakatan keempat adalah akan dibangun immerse tunnel seperti di Geoje, Busan, untuk menghubungkan IKN Nusantara dengan Kota Balikpapan yang sesuai dengan konsep forest city.

Menteri Basuki juga mendampingi Presiden Jokowi melakukan pertemuan dengan 10 chaebol atau CEO perusahaan kelas kakap Korea Selatan. Presiden Jokowi menyatakan komitmen Indonesia untuk membuat iklim investasi yang semakin menarik dalam lima tahun ke depan. Hal ini juga akan didukung oleh penyederhanaan birokrasi.

Langkah Kementerian PUPR ini mendapat apresiasi dari warganet. “Sangat kagum dan keren… kalau melihat para ‘tetua’ yang penuh pengalaman dan pengetahuan sedang bekerja…,” puji M Aidi Rahmat di kolom komentar.

“Sehat selalu pak basuki bangga dgn bapak karna tulus kerja membangun bangsa gk byk bicara tapi byk bekerja,” doa Widiani 589. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *