Kesaksian WNI di Jalur Gaza Soal Konflik Hamas-Israel: Ini yang Terparah Sejak 2008

beritabernas.com – Seorang WNI yang tinggal di Gaza, Palestina sejak 12 tahun lalu, Abdillah Onim menyebut konflik Hamas Palestina-Israel kali ini merupakan yang terparah sejak tahun 2008. Apalagi dengan rencana Pemerintah Israel yang menutup semua akses air, listrik dan kebutuhan dasar bagi masyarakat Gaza.

Sementara lebih dari 70 persen masyarakat Jalur Gaza tidak bekerja dan amat bergantung pada bantuan internasional.

“Situasi konflik yang saat ini berlangsung di Jalur Gaza merupakan salah satu yang terparahs sejak tahun 2008 lalu. Hal ini diperparah dengan rencana dari Pemerintah Israel yang menutup semua akses air, listrik dan kebutuhan dasar bagi masyarakat Gaza,” kata Abdillah Onim melalui telekonferensi secara langsung dari Gaza, Palestina, dalam webinar yang diadakan oleh Prodi Hubungan Internasional UII, Selasa 10 Oktober 2023.

Dalam webinar bertajuk Konflik Israel-Palestina 2023: Sebuah Tinjauan Komprehensif Mengenai Situasi Terkini yang diikuti 300 peserta ini selain Abdillah Onim, WNI yang telah 12 tahun tinggal di Gaza, Palestina, sebagai pembicara juga menghadirkan Dr M Aji Surya, Deputy Chief of Mission (DCM) Kedutaan Besar Republik Indonesia di Kairo, Republik Arab Mesir (2019-2023) dan dimoderatori oleh Hadza Min Fadhli Robby S.IP MSc, Kepala Laboratorium Transformasi Sosial, Program Studi Hubungan Internasional UII.

BACA JUGA:

Menurut Abdillah Onim yang akrab disapa Bang Onim, saat ini pihaknya telah merencanakan evakuasi 10 WNI yang bermukim di Jalur Gaza dengan pihak-pihak terkait, yakni Menlu Republik Indonesia, Direktur
Perlindungan WNI, KBRI Kairo dan Jusuf Kalla sebagai Ketua Palang Merah Indonesia.

Sesuai rencana tersebut, Bang Onim beserta keluarga dan 10 WNI di Jalur Gaza melakukan evakuasi
melalui Pintu Lintas Batas Rafah yang menghubungkan Jalur Gaza dengan kota Rafah di Mesir. Setelah
evakuasi berhasil, Bang Onim menyatakan bahwa rombongan WNI dari Jalur Gaza akan bermukim di
Mesir selama 1 bulan atau hingga situasi di Jalur Gaza membaik.

Meski demikian, menurut Bang Onim, rencana evakuasi ini sulit dilaksanakan karena gempuran bom dari Israel begitu intens dan tidak memungkinkan mobil evakuasi untuk dapat menjangkau WNI yang saat ini bermukim di Jalur Gaza. Namun, hingga saat ini, Bang Onim beserta komunitas WNI di Jalur Gaza tetap menjaga komunikasi intens dengan misi diplomatik Indonesia yang terdekat dengan Gaza, yakni KBRI Kairo.

Selain itu, diplomat Kementerian Luar Negeri RI Dr Aji Surya, yang juga sempat menjabat sebagai Deputy Chief of Mission KBRI Kairo (2019-2023) menyampaikan bahwa konflik saat ini dapat menjadi
preseden bagi pemerintah Israel untuk memperkuat kontrol dan kuasa atas Jalur Gaza.

Sepanjang konflik yang telah berlangsung antara Israel dan Palestina, terlihat bahwa Israel selalu menggunakan momentum konflik bersenjata untuk mencaplok wilayah-wilayah Palestina secara paksa. Dr. Aji juga menjelaskan bahwa penyelesaian yang adil terhadap konflik Israel-Palestina di Jalur Gaza tidak akan mudah dicapai, terlebih lagi dengan adanya bias yang amat kuat dari negara-negara Barat yang lebih condong terhadap Israel dan tiadanya dukungan yang solid dari negara-negara Arab dan Muslim
terhadap Palestina. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *