beritabernas.com – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kembali melaksanakan penanaman pohon serentak di seluruh wilayah Indonesia, Minggu 14 Januari 2024. Di DIY, penanaman pohon secara serentak dilakukan di area Bandara Internasional Yogyakarta atau YIA (Yogyakarta International Airport) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, DIY.
Total tanaman yang ditanam di area YIA sebanyak 140 batang, yang disiapkan dari kebun bibit BPDAS SOP, yang terdiri dari jenis tabebuya dan ketapang kencana, dengan luas penanaman 0,5 Ha.
Penanaman melibatkan kurang lebih 150 orang berasal dari unsur KLHK, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, PT Angkasa Pura 1, BMKG dan masyarakat sekitar bandara. Sementara di Kabupaten Serang, Provinsi Banten, kegiatan ini dipimpin langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Prof Dr KH Ma’ruf Amin dan terhubung melalui video conference dengan seluruh provinsi.
Penanaman ini merupakan aksi nyata penghijauan lingkungan dan menambah tutupan vegetasi area hijau bandara dengan menanam jenis tanaman estetika. Menteri LHK Dr Siti Nurbaya dalam sambutan yang dibacakan olehKepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa Dr Abdul Muin menyatakan, kegiatan hari ini merupakan rangkaian dari kegiatan penanaman pohon yang telah dilaksanakan pada 30 Desember 2023 lalu.
Kegiatan ini sebagai tindak lanjut arahan Presiden Ir Joko Widodo untuk terus melakukan penanaman di sepanjang musim penghujan 2023/2024. KLHK mengagendakan penanaman lanjutan pada Februari, Maret dan April 2024 di seluruh Indonesia.
“Hal ini merupakan langkah nyata untuk terus melakukan penanaman pohon bersama seluruh elemen Masyarakat di seluruh wilayah Indonesia sepanjang musim penghujan,” tegas Menteri LHK Siti Nurbaya.
Selain itu, kegiatan ini sebagai langkah nyata untuk mengatasi perubahan iklim, pemulihan kualitas lingkungan hidup, dan mendukung percepatan rehabilitasi hutan dan lahan. KLHK melalui penanaman pohon serentak ini mengajak semua pihak dan masyarakat luas untuk terus menanam dan memelihara pohon serta meningkatkan tutupan lahan sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030.
BACA JUGA:
Menteri LHK meningatkan, dampak perubahan iklim telah nyata dirasakan di tingkat tapak, tingkat regional maupun pada tingkat global. Beberapa di antaranya, keterlambatan musim tanam, gagal panen, meningkatnya wabah dan hama tanaman serta penurunan produktivitas tanaman, meningkatnya tinggi permukaan air laut dan hilangnya daratan, meningkatkan kejadian bencana hidrometeorologis serta meningkatkan ancaman hilangnya keanekaragaman hayati.
“Menanam pohon bukan hanya memiliki fungsi ekonomi, namun juga memiliki fungsi sosial dengan memberikan nilai edukatif sebagai tempat berkumpul yang nyaman dan tempat tinggal bagi manusia serta fungsi ekologis sebagai penghasil oksigen, pengikat sedimen, menjaga ketersediaan air dan sebagai habitat berbagai makhluk hidup dan sebagainya,” ujar Siti Nurbaya.
Selain itu, pohon juga memiliki kemampuan menyerap karbon yang cukup efektif sehingga mampu menahan dampak laju perubahan iklim, sebagai bagian dari komitmen untuk menurunkan emisi dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya melalui Indonesia’s FoLU Net Sink 2030. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some