beritabernas.com – Untuk mengatasi masalah banjir dan genangan air yang selalu terjadi saat hujan turun, Pemerintah Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur menggandeng Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP UII untuk membuat perencanaan teknis sejumlah proyek fisik, terutama drainase.
Perencanaan proyek fisik yang sudah selesai dilakukan dan tinggal dilaksanakan pada tahun 2025 tersebut meliputi proyek peningkatan bangunan perkuatan tebing Sungai Bontang di Kelurahan Kanaan, saluran drainase Jalan HM Ardhans di Kelurahan Satimpo dan pembangunan Jalan Inspeksi Sungai Dahlia.
Laporan akhir perencanaan teknis paket pekerjaan tersebut dipresentasikan dalam forum seminar secara hybrid di Hotel Indoluxe Ring Road Utara Sleman, Jumat 6 Desember 2024. Presentasi dilakukan Ketua Tim Rusadi, Jumat 6 Desember 2024 dan dihadiri Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bontang Lukman dan Kepala Bidang Sanitasi Air Minum dan Sumber Daya Air Kota Bontang Edi Suprapto.
Menurut Prof Ilya Fadjar Maharika, Dekan FTSP UII, mengatakan, amanah kerja sama dengan pihak mana pun, termasuk dengan Pemkot Bontang, harus dijalankan dengan baik. Untuk menggarap pekerjaan ini, pihaknya mengerahkan 7 tenaga ahli dari bidang keahlian sumber daya air, teknik sipil, jalan transportasi, dan penanggulangan banjir sungai.
“Tenaga ahli yang kita dedikasikan untuk tugas ini semua punya sertifikat keahlian utama. Artinya secara nasional, kemampuan mereka diakui,” kata Ilya.
Dikatakan, bagi perguruan tinggi, kerja sama semacam ini menjadi bagian implementasi keilmuan sekaligus sarana belajar riil bagi dosen maupun mahasiswa.
BACA JUGA:
- 19 Lulusan Program Profesi Arsitek FTSP UII Mengikuti Sumpah Keprofesian Arsitek Angkatan 14
- Menanam 27 Jenis Bambu, Cara FTSP UII Mendukung Upaya Pelestarian Lingkungan
Sementara Edi Suprapto, Kepala Bidang Sanitasi Air Minum dan Sumber Daya Air Kota Bontang, mengaku baru tahun ini menjalin kerja sama dengan UII. Hal ini dilakukan setelah mereka melihat UII sebagai salah satu kampus yang tua di Indonesia dan capable (mampu) melaksanakan pekerjaan yang diamanatkan.
Menurut Edi Suprapto, output dari kegiatan ini adalah detailed engineering design (DED) yang dilaksanakan tahun 2025. “Kita segerakan, sudah dipersiapkan untuk penyusunan HPS (harga perkiraan sendiri). Anggaran sudah disiapkan dengan pagu rata-rata sekitar Rp 25 miliar untuk masing-masing proyek,” kata Edi.
Sementara Lukman, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Bontang, menilai kolaborasi bersama akademisi termasuk dengan UII merupakan langkah yang tepat. Sebab, perguruan tinggi sangat menguasi teori dan pemerintah daerah yang melaksanakan apa yang sudah direncanakan. Bahkan kerja sama dengan beberapa universitas sudah dilakukan Pemkot Bontang sejak beberapa tahun lalu dan baru kali ini dengan UII.
Ia mengaku, dengan kerja sama dalam perencanaan yang kemudian diimplementasikan oleh Pemkot Bontang cukup efektif. Hal ini terbukti dengan berkurangnya intensitas kejadian banjir di wilayah Bontang setelah adanya perencanaan infrastruktur secara matang.
Rusadi selaku Ketua Tim mengatakan, pihaknya sudah membuat perencanaan secara matang terkait pembangunan infrastruktur di Kota Bontang, terutama proyek pembangunan drainase. Selanjutnya pada tahun 2025 proyek tersebut akan dikerjakan sesuai perencanaan. (lip)
There is no ads to display, Please add some