Kunjungi Vatikan, PWKI Mendukung Informasi yang Berhubungan dengan Perdamaian

beritabernas.com – Untuk kedua kalinya, pengurus PWKI (Persatuan Wartawan Katolik Indonesia) berkunjung ke Tahta Suci Vatikan. Kunjungan ini PWKI dalam rangka mendukung informasi yang berhubungan dengan perdamaian, hubungan antaragama, toleransi, keberagaman, budaya dan lingkungan hidup.

“Value ini sama dengan media-media Vatikan. Oleh karena itu PWKI berharap bahwa bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa yang digunakan di media Vatikan, yang multi lingual,” kata AM Putut Prabantoro, Dewan Pembina yang juga pendiri PWKI, saat berkunjung ke kediaman Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta Mgr Ignatius Kardinal Suharyo pada Kamis 11 April 2024.

Kunjungan PWKI ke Vatikan merupakan yang kedua kali setelah pada November 2022. Ketika itu, PWKI bertemu dengan Paus Fransiskus, Sekretaris Negara Pietro Parolin dan Presiden Dikasteri Hubungan AntarAgama Kardinal Miguel Ayuso. PWKI pada saat itu juga bertemu dengan media-media Vatikan. 

Pengurus PWKI berpamitan dengan Kardinal Suharyo. Foto: Dok PWKI

Menurut AM Putut Prabantoro, kunjungan PWKI kali ini merupakan lanjutan dari upaya kerjasama dengan media Vatikan yang sudah dirintis sejak dua tahun lalu. Dengan demikian, kunjungan ini tidak ada kaitan dengan rencana kunjungan Paus ke Indonesia pada 3-6 September 2024.

Putut Prabantoro yang merupakan pendiri PWKI mengatakan dalam kunjungan kali ini ia berharap meningkat ke tahap berikutnya yang lebih konkret. Kepada Kardinal Suharyo, ia mengatakan bahwa kerjasama antara PWKI dan media di Vatikan mendapat dukungan dari Dubes RI untuk Tahta Suci (Vatikan) Trias Kuncahyono.

BACA JUGA:

“Sebelum Pak Dubes Trias berangkat tugas ke Vatikan, PWKI sudah menyampaikan dua hal penting terkait Indonesia yakni misionaris dan media. PWKI mendukung informasi yang berhubungan dengan perdamaian, hubungan antaragama, toleransi, keberagaman, budaya dan lingkungan hidup. Value ini sama dengan media-media Vatikan. Oleh karena itu berharap bahwa bahasa Indonesia dapat menjadi salah satu bahasa yang digunakan di media Vatikan, yang multi lingual,“ ujar Putut Prabantoro.

Selain itu, Gereja Katolik Indonesia mulai mengambil peran dalam misi Gereja Katolik Dunia. Indonesia merupakan negara pengirim para missionaris terbesar di dunia. Dan, hal ini diakui oleh Paus Fransiskus sendiri. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *