LPTIT Tunas Sejati dan Yayasan Riyadhatul Ihsan Gelar Workshop Kematangan Pancasila

beritabernas.com – Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Tauhid (LPTIT) Tunas Sejati) bekerja sama dengan Yayasan Riyadhatul Ihsan (YRI) menyelenggarakan workshop tentang Kematangan Pancasila di Ruang Nakula, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY, Rabu 4 Oktober 2023.

Workshop Kematangan Pancasila yang dilakukan sebagai rangkaian kegiatan untuk memperingati masa Hari Kesaktian Pancasila 1 Oktober 2023 ini didukung oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) DIY.

Lembaga Pendidikan Tinggi Ilmu Tauhid (LPTIT) Tunas Sejati berada di bawah naungan Yayasan Tunas Sejati (YTS). Baik YRI, YTS dan LPTIT Tunas Sejati berada di bawah ISAQTM© Center yang didirikan oleh
Nyi Hj R Ngt Susilawati Susmono, pemilik Museum Serat Holistik Kehidupan Susilawati Susmono di Yogyakarta.

Buku Pancasila dan Kesaktiannya yang menjadi referensi workshop ini merupakan buku ke 128 dari 132 buku karya Nyi Hj R Ngt Susilawati Susmono. Buku ini diterbitkan oleh Yayasan Riyadhatul Ihsan dengan Nomor ISBN 978-602-8478-48-9 diluncurkan di Monumen Nasional Perumusan Naskah Proklamasi di Jalan Imam Bonjol, Menteng, Jakarta, Maret 2022.

Hj R Ngt Susilawati dan RH Susmono, Pendiri dan Pemilik ISAQ Center. Foto: Dok LPTIT

Buku tersebut berisi gagasan, pemikiran dan konsep pendidikan karakter bangsa berdasarkan Kematangan Pancasila secara termetodologi. Ia juga menciptakan lagu Pancasila Sakti Tetaplah Sakti yang diaransemen oleh Maestro Biola alm Idris Sardi diluncurkan pada seminar nasional Pancasila Sakti Tetaplah Sakti di Gedung Lemhannas pada Juni 2010 dan dinyanyikan oleh Tommy Ali dan Kiki Ameera.

Sebagai narasumber utama workshop, Nyi Hj R Ngt Susilawati Susmono mengingatkan bahwa Pancasila
ditetapkan oleh para pendiri bangsa sebagai Dasar Negara Republik Indonesia, fondasi dalam berbangsa dan bernegara. Seluruh tiang penyangga dapat tegak jika ada fondasi yang kokoh dibangun untuk menyangga bangunan rumah bangsa yang besar. Maka perlu diyakini oleh setiap diri bahwa Pancasila adalah kebutuhan bagi setiap diri untuk diamalkan, bukan sekedar wajib diingat/dihafalkan.

“Pancasila harus mewatak dan mengkarakter pada diri, sehingga tidak menyumbangkan keretakan bagi bangsa dan Pancasila menjadi motor penggerak dalam roda kehidupan,” kata Nyi Hj R Ngt Susilawati Susmono.

Selanjutnya, ia menyampaikan bahwa pengamalan Pancasila mengacu pada filosofi Jawa 6T: Tata, Titi, Titis, Tetep, Tutup, Tuntas. Bila pengamalan sila pertama tuntas, maka Hakikat Bintang akan diraih dan sila kedua sampai sila ke 5 hanya akan dapat dilaksanakan bila 6T terhadap sila pertama tuntas, mampu dijalankan. “Bintang yang bersinar akan mampu mendorong pelaksanaan 4 sila lainnya. 17 Cahaya holistik (menyeluruh) akan menyinari Bangsa Indonesia,” kata Nyi Hj R Ngt Susilawati Susmono.

Nyi Hj R.Ngt Susilawati Susmono dalam buku Pancasila dan Kesaktiannya tersebut menyampaikan tuntunan murni dalam ber-Pancasila yang ia analogikan dengan 12 manfaat kemurnian kelapa, yang merupakan analogi pemanfaatan nilai-nilai Pancasila. Pancasila dapat berperan 1 nilai sampai 12 nilai kebutuhan tergantung sejauh mana menggali, memaknai dan membutuhkannya.

Pada workshop Kematangan Pancasila ini peserta diberi kesempatan untuk melakukan evaluasi menilai diri sendiri dengan menjawab kuesioner yang dibagikan merujuk kepada substansi buku Pancasila dan Kesaktiannya. Evaluasi diri dan bangsa dalam ber-Pancasila secara menyeluruh harus dilakukan secara serius agar ideologi bangsa ini benar melekat dalam diri anak bangsa.

BACA JUGA:

Proses evaluasi diri yang ber-Pancasila dapat diukur secara termetodologi di Laboratorium Karakter Susilawati Susmono (LKSS) sehingga pembentukan karakter Pancasila menjadi terukur dan anak bangsa dapat membuktikan kesaktian Pancasila.

LPTIT Tunas Sejati, yang memiliki kampus di Jakarta, Yogyakarta dan Bangka, bekerjasama dengan LKSS mengusung misi kaderisasi pemimpin yang berkarakter Pancasila agar dapat memberikan manfaat bagi bangsa dan negara. Secara keseluruhan yang telah selesai melaksanakan LKSS sebanyak 45 orang.

Dalam workshop Kematangan Pancasila ini, hadir memberikan sambutan adalah Prof Dr. Armaidy Armawi MSi, perwakilan Tokoh Bangsa, Dewo Broto Isnu Imam Santoso SH (Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik DIY), Dr. rer. nat. Ir Hj Krisnani Setyowati, Direktur LPTIT Tunas Sejati serta Ki Bambang Widodo SPd MPd, Ketua I Asosiasi Museum Indonesia sekaligus Wakil Direktur LPTIT Tunas Sejati.

Workshop Kematangan Pancasila ini dihadiri oleh berbagai kalangan baik dari lembaga pemerintah, akademisi dan masyarakat umum. Dalam upaya kaderisasi pemimpin yang berkarakter Pancasila, diharapkan terjalin kerjasama atau sinergi dengan berbagai pihak. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *