Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta Perkenalkan Pembuatan Pupuk Fermentasi

beritabernas.com – Mahasiswa Universitas Mercu Buana Yogyakarta yang tergabung dalam Kelompok 70 melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Dusun Jasem Lor, Semanu, Gunungkidul. Dalam program KKN itu, mahasiswa memperkenalkan sekaligus melatih masyarakat cara membuat pupuk fermentasi dan sosialisasi mengenai pentingnya sanitasi kandang.

Dalam melaksanakan program tersebut mahasiswa KKN Kelompok 70 Universitas Mercu Buana Yogyakarta XLIII berkolaborasi dengan Unit Pelaksana Teknis Pusat Kesehatan Hewan (UPT Puskeswan) Semanu dan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Semanu.

Kegiatan berupa sosialisasi kebersihan kandang ternak dan demonstrasi Bimtek (Bimbingan Teknis) pembuatan pupuk fermentasi ini dilaksanakan di Balai Dusun Jasem Lor, Semanu, Gunungkidul, Sabtu 5 Agustus 2023.

Kegiatan tersebut dihadiri 19 orang, yang terdiri dari 2 narasumber, 9 mahasiswa Kelompok 70 KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta XLIII, Kepala Dusun Jasem Lor Mujiyana selaku dan beberapa stakeholder perwakilan dari masyarakat Dusun Jasem Lor.

Suasana acara sosialisasi di Balai Dusun Jasem Lor, Semanu, Gunungkidul, Sabtu 5 Agustus 2023. Foto: Istimewa

Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan tempat tinggal yang nyaman bagi hewan ternak, mencegah terjadinya penyakit atau penularan penyakit antar ternak, mengganti peran pupuk kimia, menghemat biaya pemeliharaan tanaman pertanian dan memanfaatkan kotoran hewan agar tidak menjadi sumber penyakit di Dusun Jasem Lor.

Kegiatan ini dilakukan setelah Kelompok 70 Mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta mengamati atau observasi kandang-kandang hewan di Dusun Jasem Lor atas saran Mujiyana. Hal ini untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya kebersihan kandang.

Pada kesempatan itu, Mujiyana meminta warga yang hadir agar memperhatikan dengan seksama apa yang disampaikan narasumber, sehingga kemudian warga bisa mempraktekan di kandang masing-masing.

BACA JUGA:

Mujiyana juga mengajak masyarakat untuk mengembalikan peran pupuk kandang atau pupuk fermentasi sebagai penggembur tanah dan pondasi awal. Sebab, sesuai arahan pemerintah bahwa petani perlu menggunakan pupuk kandang dan mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman.

Dalam kegiatan ini juga dihadiri drh Martini selaku perwakilan dari UPT Puskeswan Semanu dan Sudiyatno selaku perwakilan dari BPP Semanu. Pada kesempatan itu, drh Martini mengatakan bahwa kebersihan kandang merupakan salah satu langkah awal pencegahan penyakit yang menyerang hewan ternak seperti lysergic acid diethylamide (LSD), penyakit mulut dan kuku pada ternak (PMK) dan anthrax.

Selain itu, hewan ternak perlu divaksinasi guna mencegah berbagai macam penyakit. Ia mengaku ada stigma negatif terkait vaksinasi hewan ternak, seperti disuntik vaksin hewan ternak mati. Hal ini terjadi karena ada informasi yang menyimpang oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Karenna ia berpesan agar menjaga hewan ternak seperti menjaga anak sendiri dengan memperhatikan kandang dan asupan nutrisi yang diberikan kepada hewan ternak.

Sementara Sudiyatno mengatakan, penggunaan pupuk kimia yang terus menerus akan merusak tanah dan mengakibatkan tanah menjadi gersang. Karena itu, penggunaan pupuk organik baik cair maupun padat merupakan solusi alternatif untuk masyarakat, khususnya petani.

Sejalan dengan kegiatan yang diadakan oleh Kelompok 70 KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta, ia mengatakan bahwa pupuk fermentasi dari kotoran hewan merupakan salah satu opsi yang bermanfaat bagi masyarakat Dusun Jasem Lor yang tergolong gampang untuk dicari dan mudah dibuat.

Praktek pembuatan pupuk fermetasi di Balai Dusun Jasem Lor, Semanu, Gunungkidul, Sabtu 5 Agustus 2023. Foto: Istimewa

Dalam sesi tanya jawab, masyarakat sangat antusias menyampaikan pertanyaan. Setelah sesi tanya jawab dilanjutkandengaan demontrasi pembuatan pupuk oleh Mohamad Qitvir Yuniar, seorang mahasiswa Kelompok KKN 70 Universitas Mercu Buana Yogyakarta.

Dalam pembuatan pupuk fermentasi tersebut diperlukan alat dan bahan seperti ember, karang bekas, gayung, sekop, pisau, kotoran hewan, EM4, air dan gula aren sebagai pengganti molase.

Beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu memotong gula lalu melarutkan ke dalam ember yang berisi air serta EM4, mencampur air dengan kotoran hewan yang telah disiapkan hingga merata. Setelah merata, simpan kotoran tersebut dalam karung lalu ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi dan jauhkan dari terik sinar matahari. Selanjutnya tunggu hingga 2-3 minggu agar pupuk siap digunakan pada tanaman.

Dengan kegiatan tersebut kami Kelompok 70 mahasiswa KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta berharap agar seluruh elemen masyarakat di Dusun Jasem Lor mampu bekerja sama dalam menciptakan sektor pertanian yang unggul dengan tetap menjaga lingkungan. (Decky Kevin Pradekta, mahasiswa Kelompok 70 KKN Universitas Mercu Buana Yogyakarta)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *