Mahasiswa UII Berhasil Menciptakan Alat Pencegahan untuk Miopia dan Hipermetropia

beritabernas.com – Empat mahasiswa UII dari berbagai disiplin ilmu berhasil menciptakan alat pencegahan untuk miopia dan hipermetropia melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC).

Alat bernama SG-Tech ini diklaim dapat mencegah miopia atau prevalensi rabun jauh dan hipermetropia atau rabun dekat. Kedua kondisi tersebut membuat penderita kesulitan melihat suatu benda dari jauh atau dekat secara jelas.

“Inovasi ini diharapkan dapat mengurangi prevalensi rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropia). Karena kedua kondisi tersebut membuat penderita kesulitan melihat suatu benda dari jauh atau dekat secara jelas,” kata Tiara Azhari Anstrong, Mahasiswi angkatan 2020 Prodi Teknik Industri-Elektro FTI UII dalam rilisnya kepada media, Minggu 8 Oktober 2023.

Menurut Tiara Azhari, salah satu faktor miopia dan hipermetropia adalah intensitas cahaya yang minim atau berlebih saat bekerja di depan layar digital, terlalu lama bekerja di depan layar digital, terlalu dekat atau terlalu jauh saat bekerja di depan layar digital. Berbagai hal tersebut berpengaruh pada refleks berkedip dan mempengaruhi sekresi air mata.

Tiga dari 4 mahasiswa UII yang berhasil menciptakan SG-Tech. Foto: Jeri Irgo

SG-Tech merupakan alat yang inovatif dan bermanfaat. Alat ini telah diujicobakan kepada pasien pertama, yakni Adhitya Yunianto. Jika diterapkan pada masyarakat umum terutama pada orang yang menderita miopia dan hipermetropia ringan, alat dapat menekan biaya pemeriksaan karena dilengkapi dengan sistem pemantauan secara non-invasive untuk menurunkan prevalensi kejadian dan keparahan penyakit rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropia). 

“Komponen alat yang dirancang dengan baik sehingga menampilkan data yang diinginkan. Selain itu, alat ini cukup mudah dioperasikan dan data yang terbaca cukup akurat. Namun, dalam beberapa aspek memerlukan penyempurnaan, yaitu desain ukuran alat lebih kecil sehingga lebih nyaman digunakan. Kemudian, pada pemasangan sensor kedipan mata perlu diperhatikan posisinya agar data yang diterima lebih akurat,” kata Tiara Azhari.

Sementara Eka Maryani Saputri, Mahasiswi angkatan 2021 Fakultas Kedokteran UII yang ikut mengerjakan alat tersebut, mengatakan, SG-Tech (Smart Glasses Technology) merupakan alat yang terintegrasi dengan Internet of Things menggunakan interface dan website untuk digunakan pasien yang mengalami rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropia).

SG-Tech terdiri dari smart glasses dan aplikasi website, yang dapat memberikan fungsi pemantauan mandiri secara dini. Indikator yang dapat dipantau dengan SG-Tech adalah waktu pengguna, jarak pengguna, intensitas cahaya dan kedipan mata secara non-invasive.

Pemantauan mandiri yang digunakan dalam prototipe ini bertujuan untuk mengatur waktu ideal bekerja di depan layar digital, jarak ideal antara pengguna dengan layar digital, intensitas cahaya ideal ketika bekerja di depan layar digital, dan jumlah kedipan mata ideal pengguna selama bekerja di depan layar digital.

BACA JUGA:

Terobosan alat ini akan terhubung dengan aplikasi website berbasis Internet of Things yang bermanfaat untuk memantau keadaan pasien sehingga dapat mencegah kejadian dan keparahan penyakit rabun jauh (miopia) dan rabun dekat (hipermetropia), serta mempermudah penggunaan prototipe sehari-hari.

“SG-Tech (Smart Glasses Technology) merupakan alat ciptaan mahasiswa UII yaitu Eka Maryani Saputri dari Fakultas Kedokteran, Wafiq Muthoharoh Islami, Tiara Azhari Anstrong dan Mochammad Riskhi Chandra dari Fakultas Teknologi Industri, di bawah bimbingan Dosen Ir Ali Parkhan MT melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC),” kata Eka Maryani Saputri.

Lintas ilmu

Ir Ali Parkhan MT, Dosen Jurusan Teknik Industri, FTI UII, mengatakan, mahasiswa dituntut untuk belajar lintas ilmu agar dapat memahami ide dan metodologi yang beragam, memicu kreativitas dan mendorong mereka berpikir di luar batas-batas konvensional. Pendekatan interdisipliner ini diharapkan dapat menghasilkan solusi dan produk unik yang memenuhi kebutuhan yang belum terpenuhi di dunai industri.

Dikatakan, sebagai akademisi, mahasiswa juga harus dapat fokus pada pendidikan dan penelitian terkait ilmu pengetahuan. Selain itu kemampuan lintas keilmuan menjadi penting untuk mendorong kemampuan mahasiswa sehingga mahasiswa mampu

Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) mendorong 4 mahasiswa UII menciptakan alat pencegahan untuk miopia dan hipermetropia dengan nama SG-Tech. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *