Mantan Wartawan Radio Unisi jadi Guru Besar bidang Ilmu Media dan Jurnalisme UII

beritabernas.com – Mantan wartawan/ reporter Radio Unisi FM Yogyakarta Dr.rer.soc Masduki SAg MSi menjadi Guru Besar atau Profesor bidang Ilmu Media dan Jurnalisme di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII.

Masduki resmi menyandang gelar Guru Besar/Profesor-sebuah gelar akademik tertinggi-setelah menerima Surat Keputusan (SK) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 63634/M/07/2023 dalam bidang Ilmu Media dan Jurnalisme di Ruang Datar Lantai 2 Gedung Kuliah Umum (GKU) Prof Sardjito Kampus Terpadu UII, Senin 27 November 2023.

Masduki merupakan dosen yang menyandang gelar jabatan akademik profesor pertama di Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya dan yang ke-39 di lingkungan UII. Sementara menurut catatan beritabernas.com, Masduki merupakan Dosen UII yang kedua yang mengawali karir sebagai wartawan sebelum menjadi dosen, yang meraih gelar Profesor/Guru Besar di UII.

Selain Prof Masduki, yang menerima SK Profesor dari Menteri Pendidikan, Riset dan Teknologi RI melalui LLDikti pada Senin 27 November 2023 adalah Prof Hanafi Amrani SH MH LL.M PhD, Dosen FH UII. Dengan penyerahan SK Profesor untuk kedua dosen tersebut maka hingga kini UII telah memiliki 39 dosen yang bergelar Profesor/Guru Besar.

Prof Masduki (ketiga dari kiri) dan Prof Hanafi Amrani (ketiga dari kanan) foto bersama Rektor UII, Wakil Yayasan Badan Wakaf UII dan Kepala Biro Umum LLDikti usai menerima SK Profesor. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Taufiqurrahman, Kepala Biro Umum LLDikti Wilayah V DIY, selama tahun 2023 hingga 27 November tercatat ada 52 Guru Besar/Profesor baru di perguruan tinggi di lingkungan LLDikti Wilayah V DIY. Dari jumlah tersebut, yang terbanyak adalah UMY mencapai 12 Guru Besar, UII dan UAD masing-masing 11 Guru Besar dan selebihnya dari berbagai perguruan tinggi lain di DIY seperti UAJY, USD dan sebagainya.

Sementara Ike Agustina SPsi MPsi Psikolog, Direktur Sumber Daya Manusia/Sekolah Kepemimpinan UII, dalam laporannya menyebutkan, sepanjang tahun 2023, UII menerima 11 SK Profesor baru dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

BACA JUGA:

Capaian ini tidak lepas dari ikhtiar yang terus dilakukan UII dalam upaya peningkatan jabatan akademik dosen untuk dapat mencapai jabatan akademik tertinggi. Berbagai stimulan dilakukan untuk memfasilitasi dosen antara lain program akselerasi Profesor diberikan kepada para dosen yang sejak dibuka tahun 2019 hingga saat ini telah berhasil menghantarkan 9 peserta program percepatan meraih jabatan akademik tertinggi.

Menurut Ike Agustina, tujuan utam dari program ini adalah untuk membantu para peserta dalam menghasilkan luaran karya ilmiah yang dapat digunakan sebagai syarat pengajuan jabatan akademik profesor.

Skema yang ditawarkan dalam program percepatan tahun 2023 yakni skema penelitian kolaboratif dan skema coaching clinic. Peserta program ini wajib melibatkan kolaborator/coach yang telah memiliki jabatan akademik Profesor, memiliki h-Index scopus dan memiliki rekam jejak publikasi sebagai penulis pertama dalam jurnal internasional bereputasi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.

Prof Masduki (kiri duduk bersama wartawan yang bertugas di UII sesaat sebelum menerima SK Profesor, Senin 27 November 2023. Foto: Humas UII

“Prof Dr.rer.soc Masduki SAg MSi merupakan alumni ke-10 peserta prgram percepatan profesor tahun 2020 yang berhasil meraih jabatan akademik tertinggi. Pengusul mengambil skema coaching clinic dengan bimbingan Prof Dr Leen d’Haenens dari KU Leuven Belgium dengan judul penelitian Transformation of Broadcasting System: Policy, Diversity and Comparison with Germany,” kata Ike Agustina.

Prof Masduki  lahir di Telaga Langsat, 11 April 1972. Ia menjadi dosen tetap dalam Program Studi Ilmu Ekonomi Program Sarjana, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya UII sejak 1 April 2004 berdasar Surat Keputusan Pengangkatan Yayasan Badan Wakaf Nomor 172/A.II/PH/2004.

Ia berhasil meraih gelar Doktor pada Institute of Communication Studies and Media Research (IfKW), University of Munich, Germany, meraih gelar Master dalam bidang jurnalisme pada Ateneo de Manila University, Manila, Filipina, gelar Master dalam bidang Ilmu Komunikasi pada Universitas Sebelas Maret Surakarta dan program sarjana pada Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *