beritabernas.com – Melalui modifikasi cuaca untuk mitigasi bencana kebakaran hutan dan lahan, Smart Cakrawala Aviation sukses melakukan pembasahan lahan di Kalimantan Barat. Kegiatan ini dilakukan untuk menghadapi musim kemarau tahun 2023 yang di prediksi akan lebih kering karena dampak dari El-Nino.
Kegiatan yang merupakan bagian dari program Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ini sebagai upaya mitigasi atas bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dengan melaksanakan operasi modifikasi cuaca untuk pembasahan lahan gambut di Provinsi Kalimantan Barat dengan memanfaatkan potensi awan yang ada.
BACA JUGA:
Menurut Deputi 2 KSP Abetnego Panca Putra Tarigan, kegiatan modifikasi cuaca dilakukan berdasarkan surat instruksi dari Kepala Badan Nasional dan Penanggulangan Bencana (BNPB) Nomor B-253 /KA BNPB/PD.01.04/05/2023, tertanggal 19 Mei 2023.
Melalui surat itu, BNPB memberikan kepercayaan kepada PT Smart Cakrawala Aviation sebagi operator TMC swasta melaksanakan kegiatan TMC dalam rangka siaga darurat bencana sap akibat kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Kalimantan Barat tahun 2023.
Operasi penerbangan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) berlangsung selam 15 hari dimulai hari Rabu 24 Mei 2023 dan penerbangan dilaksanakan dari posko yang ditempatkan di pangkalan udara TNI AU Supadio Pontianak, Kalimantan Barat.
Pada hari Selasa 23 Mei 2023 kegiatan operasi TMC dibuka di Posko TMC Lanud Supadio Pontianak, dihadiri oleh Kepala Pusat Riset Limnologi dan Sumber Daya Air (LSDA) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Hidayat, Deputi 2 Kepala Staf Presiden RI Abetnego Panca Putra Tarigan, Komandan Landasan Udara TNI AU Supadio Marsekal Pertama Prasetiya Halim, Tim BNPB, Tim BPBD Kalimantan Barat, Tim dari Seksi Wilayah 2 Pontianak Balai PPI wilayah Kalimantan KLHK dan Tim Divisi TMC Smart Aviation.
Menurut Abetnego Panca Putra Tarigan, kerugian bencana karhutla 2019 menurut data BNPB mencapai Rp 75 triliun. Karena itu upaya mitigasi karhutla menjadi sangat penting. “Kami selaku Staf Kepresidenan mendukung penuh mitigasi karhutla sesuai arahan bapak presiden yang selalu menekankan bahwa pentingnya upaya pencegahan bencana Karhutla,” kata Abetnego Panca Putra Tarigan.
Sementar Komandan Landasan Udara Supadio Marsekal Pertama Prasetiya Halim mengatakan siap mendukung penuh seluruh kegiatan operasi teknologi modifikasi cuaca di Kalimantan Barat.
Tono Sumarsono, Kasubdit Dukungan Pengarahan Logistik dan Peralatan BNPB, mengatakan bahwa penanganan bencana kebakaran hutan memang menjadi prioritas utama dari BNPB, selain melakukan pemadaman di darat, upaya mitigasi dengan cara pembasahan lahan melalui TMC juga menjadi hal yang penting. Kegiatan TMC ini dilakukan selama 15 hari ke depan mengingat potensi awan masih ada sebelum memasuki musim kemarau.
Pongky Majaya selaku Direktur Smart Cakrawala Aviation mengucapkan terima kasih atas kepercayaan BNPB kepada Smart Cakrawala Aviation untuk melaksanakan operasi TMC dalam misi pembasahan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Barat. Pongky berharap kegiatan ini mendapat dukungan dari semua pihak agar berhasil dengan baik, efektif dan tepat sasaran. (lip)
There is no ads to display, Please add some