Dengan Metode Menyemai Awan, Smart Cakrawala Aviation Sukses Memodifikasi Cuaca

beritabernas.com – Dengan menggunakan metode menyemai awan-awan potensial menggunakan garam atau Natrium Chlorida, Smart Cakrawala Aviation sukses memodifikasi cuaca di wilayah Provinsi Kalimantan Barat.

Menurut Pongky Majaya, Direktur PT Smart Cakrawala Aviation, pihaknya melakukan modifikasi cuaca menggunakan metode menyemai awan-awan potensial menggunakan garam atau Natrium Chlorida berupa bubuk yang sangat halus berukuran sangat kecil yaitu <40 mikron. Bahan semai ini disebarkan ke awan agar bisa mempercepat pertumbuhan awan sehingga berpotensi menjadi hujan.

“Target pembasahan lahan hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat terutama di daerah yang memiliki hutan gambut,” kata Pongky Majaya dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Selasa 6 Juni 203.

Crew TMC Smart Aviation yang melakukan penyemaian di langit Kalibar, Selasa 5 Mei 2023. Footo: Istimewa

Pongky pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan BN PB kepada Smart Cakrawala Aviation untuk melaksanakan operasi TMC dalam misi pembasahan lahan di wilayah Provinsi Kalimantan Barat tersebut. Ia berharap kegiatan modifikasi cuaca di Kalimantan Barat ini mendapatdukungan dari semua pihak agar berhasil dengan baik, efektif dan tepat sasaran.

Menurut Pongky, dalam kegiatan ini Smart Cakrawala Aviation melalui divisi modifikasi cuaca sukses melakukan pembasahan hampir di seluruh wilayah Kalimantan Barat. Sampai hari ke-13 dari total 15 hari kegiatan, pihaknya telah menebarkan bahan semai sebanyak 21.280 kg garam/NaCl dengan total 22 kali penerbangan.

Hasil yang telah diberikan merupakan pembasahan lahan sehingga hutan dan lahan gambut di wilayah Kalimantan Barat yang mulanya hampir di seluruh wilayah memiliki indeks Sangat Mudah Terbakar sekarang perlahan mulai dalam kondisi aman di sebagian wilayah serta telah terjadi hujan di beberapa wilayah Kalimantan Barat yang dimana sebelum-sebelumnya jarang terjadi hujan.

BACA JUGA:

Sementara A Hilmi Rafiiq, salah satu Flight Scientis, mengatakan, setelah memanfaatkan penyemaian pada awan-awan potensial terlihat di beberapa wilayah yang telah dilakukan penyemaian terjadi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, sehingga cukup untuk membuat kondisi kemudahan terbakar bergerak menuju tahap aman.

Samsul Bahri selaku perekayasa ahli utama bidang modifikasi cuaca di BRIN yang melakukan pendampingan pada pelaksanaan operasi TMC oleh Smart Aviation ini, mengungkapkan bahwa wilayah Kalimantan Barat mulai terlihat dampaknya seperti hotspot yang berkurang, kondisi kemudahan terbakar perlahan menuju aman dan tinggi muka air lahan gambut meningkat.

Pembukaan kegiatan Teknologi Modifikasi Cuaca di Landasan Udara TNI AU Pontianak Kalimantan Barat. Foto: Istimewa

“Harapannya sampai hari terakhir kita bisa terus melakukan penyemaian pada awan-awan potensial sehingga bencana kebakaran hutan dan lahan bisa terhindari untuk wilayah Kalimantan Barat,” katanya.

Sementara Dr Hidayat selaku Kepala Pusat Limnologi dan Sumber Daya Air (LSDA) BRIN yang membuka kegiatan operasi TMC di Kalimantan Barat mengatakan bahwa saat ini TMC menjadi salah satu kegiatan riset modifikasi cuaca di Pusat Riset LSDA-BRIN.

“TMC menjadi alat yang efektif dalam peningkatan air danau dan tinggi muka air atau pembasahan lahan untuk mencegah kebakaran hutan. Dalam kegiatan ini, BRIN memberikan supervisi atau pendampingan kepada Smart Aviation, melalui perekayasa ahli utama di bidang TMC dari BRIN, yaitu Samsul Bahri dan F Heru Widodo,” kat Hidayat. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *