Melukis dan Membaca Puisi, Cara UII Menggugah Empati untuk Palestina

beritabernas.com – Banyak cara dilakukan masyarakat atau lembaga untuk menunjukkan atau menggugah empati masyarakat untuk korban peperangan di Palestina. Bagi UII, salah satu cara yang dilakukan adalah lewat karya seni melukis dan baca puisi bertemakan Bumi Palestina.

Sedikitnya 20 puisi dari sejumlah penulis, baik mahasiswa maupun dosen UII dari berbagai disiplin ilmu, bahkan ada yang dari luar UII, dibacakan secara bergantian dalam acara bertajuk UIISorenyastra#3 atau edisi ketiga di Selasar Utara Gedung Mohammad Hatta Perpustakaan Pusat UII, Selasa 11 Juni 2024.

BACA JUGA:

Rektor UII Prof Fathul Wahid ST MSc PhD selain membaca puisi karyanya berjudul Palestina yang Dilupakan juga melukis sebuah bangunan yang hancur akibat dibom Israel. Setelah membuka acara dan membaca puisi karyanya, ia melanjutkan melukis sambil menikmati puisi-puisi yang dibacakan para penulis dan pembaca puisi lainnya.

Menurut Prof Fathul Wahid, acara UIISorenyastra#3 sengaja mengangkat tema tentang Palestina karena ingin melantangkan kembali kepedulian dan empati kepada saudara-saudara yang ada di Palestina yang saat ini hidup dalam penjara terbuka terbesar di dunia.

Setelah membaca puisi, Rektor UII Prof Fathul Wahid melanjutkan melukis. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dikatakan Rektor UII, akibat serangan Israel sejak akhir tahun 2023, sudah menewaskan lebih dari 35.000 jiwa, lebih dari 70.000 luka-luka dan sekitar 1,7 juta orang kehilangan tempat tinggal. Sementara sampai hari ini tampaknya tanda-tanda penjajahan tersebut belum juga segera berakhir.

“Kita berharap, UIISorenyastra#3 kali ini akan menumbuhkan kesadaran kolektif ada saudara-saudara kita sesama manusia yang tertindas dan terampas haknya oleh manusia-manusia lainnya,” kata Rektor UII.

Setelah menyampaikan sambutan, Rektor UII melanjutkan dengan baca puisi karyanya berjudul Palestina yang Dilupakan. Berikut puisi lengkap Rektor UII Prof Fathul Wahid berjudul Palestina yang Dilupakan:

Sekretaris Eksekutif UII Hangga Fathana (kiri) menyerahkan buku kepada Rektor UII Prof Fathul Wahid. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Di tanah yang berdebu Palestina menangis sunyi. Di sana derita tak terbendung namun dunia terlupa, terhenti. Anak-anak menatap langit, mereka bertanya kepada bintang mengapa rumah mereka hancur sedangkan dunia terdiam, dingin. Di antara reruntuhan mereka tetap berdiri tegar, hatinya berbisik lirih, kami tetap kuat meski dilupakan. Darah merah mengalir di tanah tetapi hati hati manusia tak tergerak, Palestina tanah yang merana, tersisih dalam hening, tak terjawab. Hingga kapan lagi kita biarkan mereka merintih. Palestina doa kami menyertaimu agar dunia tak lagi berpaling lalai.

Rektor UII mengatakan, acara baca puisi ini sebagai upaya UII untuk mengasah empati melihat saudara-saudara kita di Palestina sambil berharap semoga penderitaan mereka berakhir, penjajahan segera terhenti dan semoga perdamaian abadi segera terjadi.

Pada kesempatan itu, Sekretaris Eksekutif UII Hangga Fathana menyerahkan buku berisi kumpulan puisi UIISorenyastra#1 dan #2. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *