Oleh: Andreas Chandra
beritabernas.com – Dalam konteks politik Indonesia, janji-janji yang diucapkan oleh para politisi sering kali menjadi sorotan tajam masyarakat. Janji-janji ini, yang seharusnya menjadi komitmen oleh mereka untuk memperbaiki kondisi sosial, ekonomi dan politik, sering kali hanya menjadi retorika kosong.
Rakyat, sebagai pemilih, berhak untuk menuntut pertanggungjawaban atas setiap janji yang telah dilontarkan ketika mereka menyampaikan janji-janji mereka kepada rakyat saat mereka berkampanye
Politik uang dan praktik korupsi yang merajalela telah menciptakan ketidakpercayaan di kalangan masyarakat. Banyak politisi yang lebih mementingkan kepentingan pribadi dan kelompok daripada kepentingan rakyat. Hal ini terlihat jelas dalam berbagai kebijakan yang diambil, yang sering kali tidak mencerminkan aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Ketika janji-janji tersebut tidak ditepati, rakyat merasa dikhianati dan kehilangan harapan.
Menagih janji politik bukan hanya sekadar tuntutan, tetapi juga merupakan hak asasi setiap warga negara. Dalam demokrasi, suara rakyat adalah suara yang harus didengar. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk terus mengawasi dan menuntut realisasi janji-janji tersebut. Media massa dan organisasi masyarakat sipil memiliki peran penting dalam mengedukasi publik dan mendorong transparansi dalam pemerintahan.
BACA JUGA:
- Aku Ada Maka Aku Melawan, Sebuah Refleksi Kritis
- Perempuan sebagai Agen Perubahan Besar bagi Dunia
- Ketangguhan Perempuan Indonesia di Era Modern
- Perempuan dan Kesehatan Mental: Mematahkan Stigma di DIY
Kritik yang tajam terhadap para politisi harus disampaikan dengan tegas. Mereka harus diingatkan bahwa mereka terpilih untuk melayani rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi. Setiap pelanggaran terhadap janji politik harus disoroti dan dipertanyakan. Rakyat tidak boleh diam dan menerima keadaan yang ada. Suara kolektif masyarakat harus menjadi kekuatan yang mendorong perubahan.
Dalam menghadapi pemilu mendatang, penting bagi pemilih untuk lebih cerdas dalam memilih. Jangan terjebak dalam janji manis yang tidak realistis. Evaluasi rekam jejak para calon, dan pilihlah mereka yang memiliki komitmen nyata untuk memperjuangkan kepentingan rakyat. Hanya dengan cara ini, kita dapat memastikan bahwa janji-janji politik tidak hanya menjadi kata-kata kosong, tetapi menjadi tindakan nyata yang membawa perubahan positif bagi bangsa.
Akhirnya, menagih janji politik adalah bagian dari tanggung jawab kita sebagai warga negara. Mari kita bersatu untuk menuntut keadilan dan transparansi, serta memastikan bahwa setiap janji yang diucapkan oleh para pemimpin kita ditepati. Hanya dengan cara ini, kita dapat membangun masa depan yang lebih baik untuk generasi mendatang. (Andreas Chandra, Mahasiswa FH UAJY)