beritabernas.com – Banyak cara dilakukan orang untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan. Bagi warga Padukuhan Wonorejo-Ponggol, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY, salah satu cara yang dilakukan adalah dengan mengadakan acara Merti Umbul.
Acara Merti Umbul yang diikuti sekitar 75 orang perwakilan warga Padukuhan Wonorejo-Ponggol, Hargobinangun, Pakem, Sleman, DIY pada Minggu 3 Agustus 2025 tersebut sebagai ungkapan syukur warga lereng Merapi atas rahmat air yang cukup, air sebagai sumber kehidupan.
Mulai pukul 08.00 WIB, mereka berjalan menyusuri dusun yang berada 9 kilometer dari puncak Gunung Merapi ini. Mereka berdoa dan kenduri di bantaran Sungai Boyong yang berjarak 20 meter dari sumber mata air yang disalurkan ke dusun untuk mencukupi kebutuhan air minum, mandi dan kebutuhan lain.

Dengan mengenakan pakain adat Jawa, warga yang terdiri dari orangtua, kaum muda dan perwakilan remaja berjalan menyusi tebing naik turun dan menyebrang sungai. Mereka membawa tumpeng pungkur, ingkung ayam, sesaji dan uba rampe lainnya, kemudian melakukan kenduri dan makan bersama.
Monika Esti, Kepala Dukuh Padukuhan Wonorejo-Ponggol, mengatakan, acara merti umbul ini selain sebagai ungkapan syukur atas mata air dan air yang cukup, juga sebagai ungkapan syukur dan menghormati para perintis yang mengusahakan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bagi masyakat dan warga.
BACA JUGA:
- Parade Gunungan dan Gerobak Sapi Menandai Merti Desa Wedomartani 2023
- Upacara Tradisi Wiwitan Menjadi Puncak Ekskursi Budaya dan Ekologi Siswa SMP Kolese Kanisius Jakarta
- Kirab Merti Desa Wedomartani 2022 Mengikutsertakan Penyandang Disabilitas
“Kami bersama perwakilan tokoh masyarakat dan pengurus Pansimas Padukuhan Wonorejo ingin bersyukur dan menghormati para perintis air bersih yang cukup bagi kami hingga saat ini. Kami merasakan betapa air ini sulit didapatkan karena berada di jurang Sungai Boyong yang jauh dari pemukiman, tetapi bisa lancar dan kami menikmatinya,” kata Monika Esti.
Ia mengatakan, dengan berjalan menyusuri jalur yang dilalui, ia merasakan perjuangan mereka. Hal ini perlu diwariskan kepada anak-anak agar mereka bisa menjaga dan menghargai perjuangan mereka. Bahkan sampai saat ini para pengurus Pansimas (Air Bersih) di dusun ini selalu siap sedia melayani kebutuhan air bagi warga setiap saat.

Sementara Belariantata, tokoh masyarakat di dusun ini mengungkapkan, air bersih di Padukuhan ini sudah dirintis sejak tahun 1996 dan hingga kini masih lestari.
Sementara wi Purwanto, Ketua Paguyuban Air Bersih Padukuhan ini juga mengungkapan bersyukur bisa bersama-sama warga melakukan kegiatan ini. Ia berharap agar air ini bisa bermanfaat dengan baik bagi semua warga.
Slamet Riyadi, Ketua Panitia Merti Dusun, mengatakan, kegiatan Merti Umbul ini juga sebagai rangkaian Merti Dusun Padukuhan (Saparan). Selain merti umbul, ada serangkaian kegiatan yang dilakukan seperti bersih sungai, bersih lingkungan, bersih makam, nyekar leluhur, kenduri raya Saparan, Pengajian, Ekaristi Suci dan HUT ke-80 Kemerdekaan RI dan puncaknya pada 24 Agustus 2025 berupa kirab hasil bumi, bregada dan sendratari.

“Kegiatan ini adalah rangkaian Merti Dusun dan Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan RI sebagai ungkapan syukur atas rahmat dan segala hal yang boleh kami nikmati. Maka kami pun mengadakan kegiatan ini sebagai ungkapan syukur,” terang Slamet Riyadi.
Sementara itu, Suhadi Wiyono, Warga Padukuhan sekaligus Ulu-ulu Kalurahan Hargobinangun turut bersyukur atas terlaksananya kegiatan ini. “Ini adalah bentuk ungkapan syukur dan cara kami mensyuri rahmat Tuhan. Dengan adanya kegiatan merti umbul ini adalah bentuk memelihara (memetri) juga menyukuri, semoga dengan merti umbul ini mata air kami di tebing sisi barat bagian selatan dan tebing timur bagian utara di sungai boyong ini bisa lestari hingga anak cucu kami,” kata Suhadi Wiyono. (lip)
There is no ads to display, Please add some