beritabernas.com – Kelompok Ternak 99 Farm di Jetis, Kotesan, Prambanan, Klaten, Jawa Tengah terus berinovasi dalam meningkatkan produktivitas ternak dan kesejahteraan peternak. Dengan fokus pada peternakan kambing dengan jumlah 120 ekor saat ini, kelompok ini tengah menghadapi tantangan dalam efisiensi proses produksi pakan.
Namun, melalui program pengabdian masyarakat yang didukung oleh Program Hibah BIMA dari Kemendikbud dan Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) yang dilaksanakan oleh Dosen dan Mahasiswa Teknik Industri, FTI UII, diperkenalkanlah solusi inovatif berupa mesin pencacah rumput hemat energi yang didesain secara ergonomis dan mempertimbangkan aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Para dosen dan mahasiswa Teknik Industri, FTI UII yang melaksanakan program pengabdian masyarakat dan memperkenalkan mesin pencacah rumput hemat energi tersebut terdiri dari Elanjati Worldailmi ST MSc, Putri Dwi Annisa ST MSc, Elvira Sukma Wahyuni SPd M.Eng, Hasan Masalik, Nada Putri Fauziyah dan Anggun Galuh Puspita Ningtyas.
Menurut Elanjati Worldailmi ST MSc dan Putri Dwi Annisa ST MSc, keduanya Dosen Jurusan Teknik Industri FTI UII , sejak berdiri tahun 2020, Kelompok Ternak 99 Farm mengalami kendala dalam proses pencacahan rumput, karena dilakukan secara manual dan memakan waktu serta tenaga yang tidak efisien.
Hal ini berdampak pada biaya operasional yang tinggi dan potensi risiko keselamatan kerja bagi peternak. Namun kini, dengan mesin pencacah rumput hemat energi yang baru, kelompok ternak ini diharapkan dapat mempercepat proses pencacahan, mengurangi risiko kecelakaan kerja dan meningkatkan kualitas pakan yang dihasilkan.
BACA JUGA:
- Vision Guard Karya Mahasiswa UII Lolos PIMNAS ke-37
- Masuk 5 Besar, Karya Inovasi UII Dipamerkan di Asia Disaster Management & Civil Protection Conference & Expo
Pendekatan Berkelanjutan dan Teknologi Ramah Lingkungan
Menurut Elanjati Worldailmi dan Putri Dwi Annisa, selain peningkatan efisiensi produksi, mesin pencacah rumput ini juga hemat energi karena didukung oleh panel surya. Hal ini sejalan dengan fokus pengabdian pada Green Economy, yang mempromosikan penggunaan energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.
“Dengan mengintegrasikan teknologi hemat energi, Kelompok Ternak 99 Farm berupaya menciptakan sistem produksi yang lebih efisien sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan,” kata Elanjati Worldailmi dan Putri Dwi Annisa.
Elanjati Worldailmi dan Putri Dwi Annisa mengungkapkan, program pengabdian imasyarakat ni mencakup pelatihan penggunaan mesin pencacah rumput dan sosialisasi terkait standar K3. Hal ini berujuan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya keselamatan kerja dan mengurangi potensi cedera dan masalah kesehatan jangka panjang yang dihadapi peternak.
Dikatakan, program ini tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi Kelompok Ternak 99 Farm, tetapi juga melibatkan mahasiswa dalam prosesnya. Mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini mendapatkan kesempatan untuk menerapkan ilmu pengetahuan yang mereka pelajari di kelas dalam konteks nyata, sekaligus memperkaya keterampilan interpersonal dan profesional mereka melalui interaksi dengan mitra dan komunitas.
Dengan adopsi teknologi ini, Kelompok Ternak 99 Farm berharap dapat menjadi model bagi kelompok peternak lainnya dalam menerapkan praktik peternakan yang lebih efisien, aman, dan berkelanjutan.
Kelompok Ternak 99 Farm adalah kelompok peternakan yang berdiri pada tahun 2020 di Jetis, Kotesan, Prambanan, Klaten. Kelompok ini berfokus pada peternakan kambing dengan visi untuk mengadopsi teknologi ramah lingkungan guna meningkatkan kualitas dan produktivitas ternak serta kesejahteraan peternak. (*/lip)
There is no ads to display, Please add some