beritabernas.com – Karya inovasi UII berupa alat Simulasi Ketahanan Gempa (SIMUTAGA(R) lolos 5 besar untuk dipamerkan sebagai peralatan atau industri penanggulangan bencana dalam event pameran Asia Disaster Management & Civil Protection Conference & Expo di JI-Expo Kemayoran Jakarta, Rabu-Sabtu, 11-14 September 2024.
Karya inovasi UII berupa Alat Simulasi Ketahanan Gempa (SIMUTAGA(R) ini merupakan hasil karya Prof Ir H Sarwidi MSCE PhD IP-U ASEAN Eng, Guru Besar senior bidang Rekayasa Kegempaan/ Bangunan Tahan Gempa UII.
Dr Ir Dwi Handayani ST MSc IP-U, Ketua UIIPeduli, mengaku gembira bahwa lembaganya dapat mempromosikan karya dari sivitas akademika UII dalam pameran yang bergengsi tersebut. Ia berharap even ini dapat menginspirasi peningkatan karya para inventor lain untuk berjuang secara berkelanjutan dan tumbuh subur di lingkungan UII.
Menurut Dwi Handayani, kegiatan ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari peran para aktor pentahelix yang terlibat dalam mencapai tujuan bersama. Dalam produk ini, pemerintah, akademisi, badan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas dan media bersatu padu berkordinasi dan berkomitmen untuk mengembangkannya.
Dwi Handayani mengungkapkan, melalui Simpul Pemberdayaan Masyarakat untuk Ketangguhan Bencana, Universitas Islam Indonesia (SPMKB/UIIPeduli), UII semula mengusulkan 2 karya inovasi dosen UII, yaitu BARRATAGA & SIMUTAGA, kepada panitia pameran dan keduanya berhasil lolos sebagai 20 besar karya yang dipamerkan pada 20-21 Mei 2024. Dari 20 besar, seleksi dilakukan lagi hingga memperoleh 5 besar, di antaranya adalah SIMUTAGA, yang dipamerkan di Jakarta pada 11-14 2024.
Sementara Dr Ir Arif Wismadi MSc, Direktur DPPK/Simpul Tumbuh, mengatakan, dalam tiap karya invensi yang difasilitasi, UII selalu melakukan seleksi pertama berdasarkan tingkatan urgency, sehingga dalam hal kebencanaan, maka invensi akan dinilai tinggi apabila dapat menekan tingkat keparahan dari bencana serta dapat meningkatkan resiliensi masyarakat terhadap bencana.
Kemudian, pihaknya mengutamakan ada kebaruan invensi yang sifatnya bisa menyelesaikan masalah yang ada dan menekan implikasi yang meungkin mungkin muncul dari penerapan invensi. Invensi akan semakin dipandang penting bila dampak atau manfaat panerapannya bisa seluas mungkin yang diukur melalui manfaat terbesar di masyarakat, salah satunya dicapai melalui kerjasama dengan seluruh stakeholder.
BACA JUGA:
- Mitigasi Perubahan Iklim, Tim Dosen dan Tendik UII Melakukan Gerakan Food Waste Reduction
- Tim RDU Unsoed Melakukan Riset di Prawita Garden di Desa Darmakradenan
- Summer Course, Cara Program Internasional Teknik Industri UII Menghadirkan Atmosfer Global
Sedangkan Ir Wiryono Raharjo M.Arch PhD, Wakil Rektor Bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII, mengatakan, karya Prof Sarwidi tersebut menjadi bagian dari strategi penguatan masyarakat akan ketangguhan terhadap bencana dimana perguruan tinggi menjadi katalisnya, melalui karya inovatif sivitas akademika.
SIMUTAGA
Sebuah karya inovasi yang akan dipamerkan oleh UII berkaitan dengan upaya efektif pengurangan risiko bencana gempa bumi yaitu SIMUTAGA yang merupakan karya inovasi yang dikembangkan oleh Prof Sarwidi selama lebih 25 tahun. Prof Sarwidi merupakan anggota SPMKB/UII Peduli dan guru besar senior bidang Rekayasa Kegempaan di UII.
Sistem Nasional Penanggulangan Bencana di Indonesia terdiri atas 6 komponen, yaitu Legislasi, Kelembagaan, Perencanaan, Pendanaan, IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi) dan Implementasi. Terkait dengan komponen IPTEK, kedaulatan bidang peralatan dan industri penanggulangan bencana perlu diperkuat terus menerus.
Asia Disaster Management and Civil Protection Conference and Expo (ADEXCO) yang didukung oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan menyelenggarakan Pameran Peralatan Kebencanaan 11 – 14 September 2024. Pameran ini bertujuan untuk mewadahi inovasi dan industrialisasi peralatan kebencanaan serta mendukung hilirisasi hasil karya anak bangsa dan mewujudkan platform dalam menanggulangi bencana di Indonesia. Kegiatan ini juga merupakan wujud dari upaya penanggulangan bencana melalui sinergi 5 unsur penta-helix, yaitu pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media massa.
Ada 35 pendaftar pameran dan terpilih 20 besar melalui serangkaian proses seleksi pada bulan Mei 2024. Dari 20 besar diseleksi lagi menjadi 5 besar. Adapun kriteria penilaian karya peserta seleksi pameran antara lain adalah diutamakan karya peserta yang:
1. Sudah memiliki paten/hak cipta
2. Sudah memiliki kemitraan dengan industri
3. Diperlukan oleh masyarakat Indonesia (sudah / layak dijual / marketable)
4. Memiliki TKDN yang tinggi (mudah diproduksi di Indonesia) / menghindari ketergantungan komponen impor)
5. Dikembangkan secara menerus dan berkelanjutan
(lip)
There is no ads to display, Please add some