Meski Menurun, Aset Perbankan di DIY pada Januari 2025 Tetap Tumbuh 4,34 Persen

beritabernas.com – Meski mengalami penurunan dibanding Desember 2024, aset perbankan di wilayah DIY pada Januari 2025 tetap tumbuh sebesar 4,34 persen (yoy). Pada Desember 2024 aset perbankan di DIY tumbuh sebesar 4,95 persen yoy atau menjadi Rp 111,31 triliun.

Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan di DIY pada Januari 2025 mencapai Rp 92,79 triliun atau tumbuh sebesar 3,77 persen (yoy). Meski tetap tumbuh namun DPK pada Januari 2025 mengalami penurunan pertumbuhan dari bulan Desember 2024 yang tumbuh sebesar 4,47 persen (yoy).

Hal itu diungkapkan Kepala OJK DIY Kepala OJK DIY Eko Yunianto kepada wartawan di Artotel Suites Bianti Hotel Yogyakarta pada Kamis, 13 Maret 2025.

Kepala OJK DIY Kepala OJK DIY Eko Yunianto bersama staf menjelaskan perkembangan industri jasa keuangan di DIY kepada wartawan di Artotel Suites Bianti Hotel Yogyakarta pada Kamis, 13 Maret 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Dalam laporan tentang Kinerja Industri Jasa Keuangandi Wilayah DIY pada Januari 2025 itu, Eko Yunianto juga mengungkapkan bahwa kredit atau pembiayaan perbankan di DIY pada Januari 2025 tumbuh sebesar 7,70 persen (yoy) menjadi Rp 63,24 triliun. Tiga sektor ekonomi yang tumbuh tertinggi secara ytd yaitu sektor listrik, gas dan air (143,09 persen); sektor konstruksi (45,32 persen); dan sektor pertambangan dan penggalian (38,84 persen).

Sementara risiko kredit terjaga yang tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) mengalami kenaikan dari 3,84 persen pada bulan Desember 2024 menjadi 4,08 persen pada bulan Januari 2025.

BACA JUGA:

Dikatakan, pada Januari 2025, kredit/pembiayaan yang disalurkan kepada UMKM mencapai Rp 28,34 triliun atau tumbuh sebesar 6,34 persen (yoy) dengan market share mencapai 44,81 persen dari total kredit/pembiayaan perbankan. Angka ini juga mengalami penurunan dari bulan Desember 2024 (45,16 persen). Sementara rasio NPL kredit/pembiayaan UMKM mengalami kenaikan dari 5,88 persen (Desember 2024) menjadi 6,34 persen (Januari 2025).

Pada bagian lain Eko Yunianto mengungkapkan kinerja perusahaan pembiayaan pada Desember 2024 mengalami pertumbuhan yang positif. Penyaluran pembiayaan oleh perusahaan pembiayaan pada Desember 2024 mengalami perlambatan pertumbuhan dibandingkan triwulan sebelumnya secara yoy yang tumbuh sebesar 14,92 persen dibandingkan 16,77 persen.

Kepala OJK DIY Kepala OJK DIY Eko Yunianto bersama staf foto bersama wartawan usai jumpa pers di Artotel Suites Bianti Hotel Yogyakarta pada Kamis, 13 Maret 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Rasio Non Performing Financing (NPF) mengalami kenaikan dari 2,36 persen pada September 2024 menjadi 2,60 persen pada bulan Desember 2024. Sedangkan outstanding pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending pada Desember 2024 tercatat sebesar Rp 1,14 triliun atau tumbuh 35,08 persen yoy, lebih tinggi dibandingkan outstanding September 2024 yaitu 1,12 triliun dengan pertumbuhan 41,56 persen yoy. TWP 90 pada Desember 2024 tercatat 2,06 persen atau mengalami sedikit penurunan dibandingkan posisi September 2024 yaitu 2,82 persen.

Dari data tersebut, menurut Eko Yunianto, secara umum kondisi Industri Jasa Keuangan (IJK) di DIY sampai data Januari 2025 dalam kondisi stabil dengan kinerja pertumbuhan positif, likuiditas yang memadai dan profil risiko yang terjaga. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *