beritabernas.com – Upaya mitigasi bencana alam hidrometeorologi perlu dilakukan untuk mencegah atau setidaknya meminimalisir adanya korban jiwa dan kerugian harta benda. Dalam mitigasi, masyarakat diingatkan tentang cara menghindari sebelum bencana alam hidrometeorologi itu terjadi, upaya yang dilakukan saat bencana dan pasca bencana alam itu terjadi.
Menurut Dr Drs Yusman Wiyatmo MSi, Ketua Tim Pengabdi Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Yogyakarta tahun 2025, dalam Bencana Alam Hidrometeorologi dan Mitigasinya bagi Komunitas Warga Dusun Karangmojo, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Minggu 13 Juli 2025, bencana alam hidrometeorolgi disebabkan oleh faktor cuaca (meteorologi) dan air (hidrologi).
Bencana alam terseebut terjadi akibat interaksi antara atmosfer, air dan daratan yang seringkali dipengaruhi oleh perubahan iklim. Selain itu, terjadi di atmosfer (meteorologi), air (hidrologi) atau lautan (oseanografi). Penyebab utama bencana hidrometeorologi adalah curah hujan, kelembaban, cuaca dan angin serta perubahan iklim dan cuaca ekstrem.

Menurut Dr Yusman, bencana alam hidrometeorologi terjadi pada 3 musim, pertama, pada musim penghujan seperti banjir, tanah longsor dan curah hujan ekstrem. Kedua, pada musim pancaroba berupa angin kecang dan angin puting beliung. Dan ketiga, pada musim kemarau seperti kekeringan, kebakaran hutan dan kualitas udara buruk.
Dampak dari bencana hidrometeorologi adalah hilangnya nyawa, cedera atau dampak kesehatan lainnya, kerusakan harta benda, hilangnya mata pencaharian dan layanan, gangguan sosial dan ekonomi serta kerusakan lingkungan.
Beberapa upaya pencegahan yang harus dilakukan, menurut Yusman, adalah memangkas ranting dan dahan pohon-pohon besar yang berumur, menerapkan kebiasaan membaca informasi prakiraan cuaca, membersihkan saluran air dari tempat pemukiman hingga pantai, membuang sampah pada tempat sampah.
Selain itu, penanaman pohon yang dapat mencegah terjadinya longsor, pastikan talang air bersih dan lancar, pastikan atap tidak bocor, periksa kondisi pintu rumah dan perbaiki jika rusak, periksa jendela dan pastikan tidak rusak atau retak, perhatikan lingkungan sekitar. Pantau kondisi pohon, tiang listrik, papan reklame, dan PJU serta cari tahu tentang potensi bencana di lingkungan sekitar dan ikuti laporan cuaca terkini, siapkan perlengkapan darurat serta mencari tahu cara tanggap bencana.
BACA JUGA:
- Masyarakat Perlu Memahami Cara Menghindari Dampak atau Resiko Bencana Alam Gempa Bumi
- Refleksi 18 Tahun Gempa Bumi 27 Mei 2006, Prof Sarwidi: Banyak Pelajaran yang Berharga
- UNY Terima 1.682 Mahasiswa Baru Jalur SNBP
Sementara cara memitigasi bencana alam hidrometerologi antara lain mencari tahu dan memahami tentang potensi bencana hidrometeorologi di lingkungan sekitar tempat tinggal; melakukan mitigasi struktural, seperti pengerukan atau normalisasi sungai, rehabilitasi embung dan pembuatan sumur resapan; mitigasi non-struktural, seperti penyuluhan sosialisasi kepada masyarakat, pelatihan untuk aparatur dan relawan untuk simulasi evakuasi mandiri.
Selain itu, aktivasi posko siaga darurat bencana di tingkat kabupaten, kecamatan, desa/kelurahan, terutama di daerah yang rawan bencana; pantau informasi prakiraan cuaca dan diseminasi peringatan dini bencana hidrometeorologi; kesiapsiagaan sumber daya dan peralatan serta siapkan jalur-jalur evakuasi dan tempat pengungsian serta pemasangan rambu evakuasi sebagai tanda bahaya di desa rawan bencana.
Menurut Yusman, tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk eningkatkan kesadaran komunitas masyarakat Dusun Karangmojo terhadap bencana alam hidrometeorologi. Selain itu, mensosialisasikan jenis-jenis bencana hidrometeorologi kepada masyarakat Dusun Karangmojo serta meningkatkan kemampuan mitigasi komunitas masyarakat Dusun Karangmojo untuk meminimalkan resiko terhadap bencana alam hidrometeorologi.

Sekain Dr Yusman selaku Ketua Tim Pengabdi, tampil sebagai narasumber dalam sosialisasi bencana alam hidrometeorologi itu adalah Dr Febrina Siska Widyaningtyas SPd MPd, Dr Tsania Nur Diyana SPd MPd, Dr Sukardiyono MSi, Pramudya Wahyu Pradana MPd dan Roma Widiyansari MSc dengan pemandu acara Theodorus (Mahasiswa UNY).
Ketua RT 09/RW 03 Perumahan Citra Ringin Mas Dusun Karangmojo, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan menyambut baik acara sosialisasi bencana alam hidrometeorologi yang dilakujan Tim Pengabdian kepada Masyarakat UNY.
Sebab, selain untuk menambah pengetahuan, kegiatan tersebut mengingatkan warga tentang pentingnya mencegah atau mengantisipasi sebelum terjadi bencana dan upaya mengatasi saat terjadi bencana serta penanganan pascabencana. (lip)
There is no ads to display, Please add some