beritabernas.com – Wakil Bupati (Wabup) Sleman Danang Maharsa SE melakukan panen raya padi secara simbolis di lahan sawah yang dikelola Haji Suyanto dan Paulus Wahyudi di Dusun Cupuwatu, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Sleman, Sabtu 18 Maret 2023.
Dalam panen raya yang diawali upacara adat wiwitan itu, Wabup Sleman Danang Maharsa mengapresiasi warga Cupuwatu yang masih mempertahankan tradisi leluhur dengan upacara adat wiwitan. Wabup juga mengapresiasi masyarakat yang mempertahankan lahan pertanian berupa sawah.
BACA JUGA:
- Pemerintah Tetapkan Harga Gabah Kering Panen di Tingkat Petani Rp 5.000 per Kilogram
- Jaga Ketahanan Pangan, Warga Cupuwatu Memanfaatkan Lahan Tidur Calon Jalan Tol
- Mendukung Program Ketahanan Pangan, KGN DIY Mengelola Lahan Tidur untuk Ditanami
Menurut Wabup Sleman Danang Maharsa, stok pangan di Sleman hingga Lebaran atau Idul Fitri 2023 ini dijamin aman. Kondisi akan diperkut dengan hasil panen yang melimpah. Meski demikian, Wabup Sleman mengingatkan masyarakat, terutama para petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan, agar jangan lengah.
Selain memanfaatkan lahan yang ada untuk ditanami, jenis tanaman yang ditanami juga perlu disesuaikan dengan musim atau kondisi cuaca agar tidak gagal panen. Misalnya, saat musim hujan cocok ditanami padi, sementara pada musim kemarau ditanami palawija dan sebagainya.
“Jangan sampai karena hasil panen padi bagus lalu ditanami padi terus tanpa memperhatikan kondisi cuaca atau musim. Saya yakin para petani sudah paham semua,” kata Wabup Sleman.
Panen raya padi
Panen raya padi dilakukan di lahan sawah seluas 2 hektar. Lahan sawah yang terkena proyek jalan tol Jogja-Solo tersebut dimanfaatkan oleh kakak beradik, Haji Suyanto dan Paulus Wahyudi. Mereka memanfaatkan lahan sawah yang “nganggur” tersebut sebelum proyek jalan tol mulai dibangun.
“Eman-eman lahan sawah yang subur dan produktif nganggur. Karena itu, sebelum proyek jalan tol mulai dibangun kami manfaatkan dulu untuk ditanami padi. Ini sebagai salah satu upaya kami untuk mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan,” kata Haji Suyanto.
Menurut Paulus Wahyudi, hasil panen di lahan sawah seluas 2 hektar ini diperkirakan mencapai 10 ton. Dengan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah saat ini Rp 5.000 per kilogram maka bisa mendapatkan hasil kotor Rp 50 juta.
Wahyudi maupun Suyanto mengaku sangat mendukung program pemerintah menjaga ketahanan pangan. Karena itu, mereka memanfaatkan lahan yang untuk ditanami agar menghasilkan. Hal ini juga sebagai upaya mereka untuk membantu sesama dengan membuka lapangan kerja, seperti untuk mengolah lahan, menanam, membersihkan rumput, memupuk hingga memanen.
Upacara wiwitan untuk mengawali panen raya tersebut juga dihadiri Romo Vikep Jogja Timur Romo Adrianus Maradiyo, Ketua dan Pengurus WKRI Cabang Sleman, Penasihan DPD KGN DIY Hendricus Mulyono atau Mbah Mul, Ketua DPD KGN DIY Dwi Purnama, Ketua DPC KGN Sleman Krisna, Lurah Desa Purwomartani Semiono, Kadus Cupuwatu dan Babinsa maupun dari kepolisian. (lip)
There is no ads to display, Please add some