beritabernas.com – Pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) RI secara resmi meluncurkan program Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM pada 31 Agustus 2022. Peluncuran BLT BBM tersebut dimksudkn untuk melindungi daya beli masyarakat prasejahtera akibat tekanan berbagai kenaikan harga secara global. Beragam komentar warganet terkait peluncuran BLT BBM tersebut.
Pada umumnya warganet mendukung keputusan pemerintah atas peluncuran BLT BBM tersebut. Namun tidak sedikit yang pesimis karena dinilai tidak tepat sasaran. Kadang-kadang orang mampu mendapat BLT, sebaliknya yang tidak mampu tidak mendapatkan BLT BBM.
Baca berita terkait: Harga BBM Naik? Tenang, Ada BLT BBM Rp 600 Ribu
“Mohon maaf nih min kadang tidak tepat sasaran justru yang mendapatkan bisa dibilang sangat mampu. Malah yang kurang mampu tidak pernah mendapatkan uang sepeserpun sudah lama mendem dan gedeg sendiri karena setiap ada bantuan pasti yg kaya selalun mendapatkan bantuan!” komentar salah seorang warganet mengaku bernama sweeties dengan akun twitter @sweetieeeee678 mengomentari cuitan Kemensos RI tentang peluncuran BLT BBM.
Hal yang sama disampaikan warganet dengan my senja dari java pemilik akun twitter @Utri05991013. “Di tempat sy banyak dapat justru orang yg berada ,yg kurang mampu justru di tidak dapat,” komentar my senja dari java.
“Untuk bantuannya tlg diperhatikan, Krn sering terjadi keluarga yg kena phk, & susah dpt kerja. Pemasukan kurang atau tidak ada. Mereka tidak dpt bantuan. Tapi yg jelas mampu, punya pekerjaan, itu yg dpt bantuan. Lbh baik di check per keluarga, biar jelas & tepat sasaran BLTnya,” komentar be happy pemilik akun twitter @behope_blessed.
Seperti diketahui, pemerintah secara resmi telah meluncurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM pada 31 Agustus 2022. Peluncuran BLT BBM dimaksudkan guna melindungi daya beli masyarakat prasejahtera akibat tekanan berbagai kenaikan harga secara global.
Besarnya BLT BBM Rp 150.000 per bulan tiap KK atau Rp 600 ribu selama 4 bulan mulai September hingga Desember 2022. Penyaluran dilakukan dua tahap, masing-masing Rp 300.000, melalui PT Pos Indonesia dan Himpunan Bank Negara (Himbara). (lip)
There is no ads to display, Please add some