beritabernas.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) kembali mencanangkan Gerakan Kampung Panca Tertib. Kali ini, Kampung Sagan dan Kampung Resonegaran di Kelurahan Terban, Kemantren Gondokusuman secara resmi mendeklarasikan komitmennya, yang dihadiri Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo di Hotel Galuh Anindita Yogyakarta, Kamis 31 Juli 2025.
Gerakan Kampung Panca Tertib merupakan salah satu langkah strategis dalam menciptakan masyarakat yang tumbuh dengan kesadaran hukum, menjunjung tinggi norma sosial dan mampu menjadi teladan dalam menerapkan 5 bentuk tertib, yaitu tertib administrasi, tertib lingkungan, tertib berlalulintas, tertib sosial dan tertib hukum.
Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo menjelaskan pentingnya keberlanjutan dalam setiap program. “Biasanya kita suka mencanangkan, launching, tapi setelah dicanangkan nggak jelas. Kalau bisa jangan seperti itu. Harus ada perubahan setelah dicanangkan menjadi kampung panca tertib ini. Kita sering kehabisan tenaga, biaya dan waktu untuk mengerjakan hal-hal yang tidak penting yang hanya seremonial, dan setelah itu nothing, tidak ada apa-apa. Lebih baik kita tidak terlalu banyak seremonial, tetapi eksyennya nyata,” kata mantan Kepala BKKBN Pusat dan Bupati Kulonprogo ini.

Oleh karena itu, Hasto Wardoyo mengajak siapa pun untuk mengubah perilaku menjadi kunci yang penting dalam hal menegakkan panca tertib ini. “Saya yakin di Terban dan sekitar Gondokusuman banyak orang intelek, dan itu saya yakin bisa menjadi motor perubahan untuk menjadi contoh dalam rangka menciptakan ketertiban jangan lupa goyong royong. Karena semangat kita Segoro Amarto (Semangat Gotong Royong Agawe Majune Ngayogyakarta),” kata dokter spesialis anak/kandungan ini.
Dikatakan, melalui gerakan ini, kita dapat meminimalisir potensi konflik sosial, memperkuat rasa kebersamaan, dan menciptakan ruang hidup yang lebih manusiawi. Inilah Yogyakarta yang kita cita-citakan bersama. Kota yang tumbuh dengan kearifan lokal, namun tangguh dan mampu bersaing secara global.
BACA JUGA:
- Pimpin Penanaman Pohon, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo Ubah Wajah Depo Jadi Bersih
- Buka Puasa Bersama Pemulung, Walikota Yogyakarta Hasto Wardoyo: Anda Adalah Pejuang Kebersihan
- Ganjar Pranowo Siap Membantu Tuntaskan Persampahan di Wedomartani
Sedang Anggota Komisi A DPRD Yogyakarta Indaruwanto Eko Cahyono memaparkan, “Hari ini deklarasi Kampung Panca Tertib yang ke 146 dan 147 untuk Kampung Sagan dan Kampung Resonegaran di Kelurahan Terban ini. Harapan kami, ini terus berlanjut, tidak hanya gayeng saat deklarasi. Harapan saya, tahun 2026 ada 169 kampung selesai deklarasi. Sekarang yang jadi fokus perhatian adalah soal sampah,” katanya.
Dalam panca tertib lingkungan, menurut Eko Cahyono, kita bersama-sama menyelesaikan masalah sampah mulai dari tingkat keluarga, tingkat kampung, tingkat RW agar semua tidak bertumpu kepada Pemkot Yogyakarta. “Kalau bisa selesai di tingkat kampung, anggaran bisa turun di tingkat kampung lewat Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) dan sebagainya,” kata Eko.
Kepala Satpol PP Kota Yogyakarta Octo Noor Arafat menjelaskan, Gerakan Kampung Panca Tertib diarahkan agar selaras dengan visi misi Wali Kota, terutama 3 isu besar yaitu Pendidikan Karakter melalui program Satpol PP Berkah. Pendidikan karakter yang sebelumnya berjalan di sekolah, akan diperluas ke lingkungan kampung.

Kedua, kelestarian lingkungan yang mengedepankan pengelolaan sampah dan pelestarian ruang hijau sebagai bagian dari gaya hidup warga. Dan yang ketiga, adalah ketahanan pangan yang mengembangkan lorong pangan seperti lorong sayur dan buah di perkampungan, seperti yang sudah diterapkan di Kampung Suronatan dan Kampung Tompeyan.
“Harapan kami, Satpol PP menjaga semangat masyarakat, bagaimana komitmen yang sudah disusun ini tidak berhenti di deklarasi saja, tapi terus berlanjut. Kami akan melakukan evaluasi terhadap kampung yang sudah melakukan deklarasi menunjukkan potensi unggulan yang nantinya akan kami jadikan model dari Panca Tertib yang ada. Masing-masing ini nanti kita cermati. Harapannya, model-model yang sudah dikembangkan di kampung ini akan kita tularkan ke kampung-kampung lain untuk menjadi inspirasi, “ujar Octo. (Clementine Roesiani)
There is no ads to display, Please add some