Peran Museum Menguatkan Pendidikan Sejarah, Ilmu bumi dan Pendidikan Karakter

beritabernas.com – Museum merupakan pusat kebudayaan dan rumah peradaban bangsa. Museum juga sebagai objek sekaligus sebagai subjek pemajuan kebudayaan. Sebagai subjek, museum dapat menambah dan menguatkan wawasan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan membuka jendela sejarah menuju dunia baru Indonesia.

Baca juga: Prof Slamet: Museum Tempat untuk Belajar Cara Berpikir dan Bertindak Orang Berkarakter Baik

“Peran museum dalam dunia pendidikan akan membawa peserta didik menguatkan pendidikan sejarah, ilmu bumi dan pendidikan karakter. Kemendikbud-ristek melalui program “sekolah penggerak”, memberikan kemerdekaan para guru memperkaaya materi pembelajarannya dari luar, yaitu museum sebagai sumber belajar,” kata Ki Bambang Widodo SPd MPd, Ketua Umum Barahmus DIY, pada Workshop “Guru Edukatif” yang diikuti 70 Guru MGMP Sejarah DIY di Hotel Grand Zuri Yogyakarta, Senin 31 Oktober 2022.

Para peserta workshop Guru Edukator. Foto: Ki Bambang Widodo

Workshop merupakan fasilitasi Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY terhadap Barahmus DIY dengan Dana Keistimewan DIY. Pada kesempatan itu, Ki Bambang Widodo menyerahkan buku karyanya berjudul Berpaling kepada Sistem Among kepada Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakhsmi Pratiwi SS MA.

Menurut Ki Bambang Widodo, museum menjadi tempat tumbuh dan berkembanganya kemampuan berpikir dan kreativitas masyarakat, sebagai pendorong tumbuhnya rasa bangga dan cinta Tanah Air serta nasionalisme. Di samping itu, museum menjadi pusat informasi dan dokumentasi, objek wisata yang mengedepankan pendidikan dan pelestarian warisan budaya.

“Kami menyambut baik Bidang Pendidikan dan Latihan Barahmus DIY  menyelenggarakan workshop hari ini untuk memperluas wawasan para guru MGMP Sejarah, sehingga guru berperan sebagai edukator museum, membawa dunia pendidikan sebagai substansi pengembangan museum,” kata Ki Bambang Widodo.

Ki Bambang Widodo (tengah) menyerahkan buku karyanya Berpaling kepada Sistem Among kepada Kepada Kepala Dinas Kebudayaan DIY Dian Lakhsmi Pratiwi. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Dkatakan, koleksi yang terdapat di museum dapat mengilhami, mengimaginasi untuk mengembangkan potensi diri, memantapkan kesadaran geografi dan sejarah, iptek, seni budaya dan sejarah perjuangan bangsa serta memperkokoh identitas bangsa dan jati diri bangsa Indoensia: Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika.

“Kami ucapkan terima kasih kepada para narasumber di sela-sela tugas yang begitu padat berkenan memberikan ilmunya dan kepada para guru. Semoga workshop yang diselenggarakan Barahmus DIY bersama Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY ini dapat berjalan lancar dan bermanfaat bagi kita dalam ikut mempersiapkan generasi emas 2045,” harap Ki Bambang Widodo.

Dukung kemajuan museum

Sementara Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY Dian Lakshmi Pratiwi SS MA mengatakan, workshop permuseuman dengan tema Guru Edukator 2022 merupakan fasilitasi dari Dinas Kebudayaan DIY untuk Barahmus DIY melalui dana keistimewaan 2022. Hal ini sebagai bentuk peran pemerintah DIY hadir dan turut serta mendukung kemajuan permuseuman di DIY.

Suasana workshop. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Menurut Dian Lakshmi, membangun citra museum yang positif dan konstruktif kepada masyarakat luas merupakan aspek yang sangat vital sebagai bagian dari pengembangan museum-museum di DIY. Hingga saat ini ada lebih dari 40 museum di DIY atau merupakan jumlah museum terbanyak kedua di Indonesia setelah DKI Jakarta.

“Penting sekali kita pahami bersama bahwa museum pada dasarnya merupakan sarana pendidikan seperti halnya sekolah, perpustakaan, media cetak, media elektronik, media internet, institusi atau komunitas pendidikan informal atau pendidikan di tingkat keluarga. Semua pendidikan tersebut memiliki nilai yang sama penting dalam sistem pendidikan pada proses pembelajaran dan pembentukan karakter bangsa khususnya generasi muda,” katanya.

Menurut Dian Lakhsmi, museum-museum di DIY merupakan aset budaya, pendidikan dan pariwisata yang penting bagi DIY. Potensi inilah yang dilihat oleh Dinas Kebudayaan DIY untuk ikut serta dalam mendukung perkembangan kurikulum pendidikan dengan memasukkan museum sebagai tempat penuh ilmu serta sarana pendidikan untuk mengetahui sejarah dan perkembangan bangsa Indonesia sesuai dengan amanah Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 66 tahun 2015 tentang Permuseuman sebagai sarana pengkajian, pendidikan dan kesenangan.

Ketua Umum Barahmus DIY Ki Bambang Widodo (kiri) memberikan sambutan. Foto: Philipus Jehamun/ beritabernas.com

Dengan adanya kegiatan workshop permuseuman dengan tema Guru Edukator ini diharapkan museum-museum yang ada di DIY dapat dimanfaatkan secara optimal sebagai sarana pendidikan. Museum ke depan dapat terintegrasi dengan baik dengan sistem pendidikan formal kita. Guru sekolah dapat memanfaatkan museum dengan menjadikannya sebagai laboratorium belajar siswa atau bagian dari metode pengajaran maupun kurikulum mata pelajaran di luar sekolah.

Workshop menghadirkan 4 narasumber yakni Dr Hajar Pamadhi MA, Hons, Dr Ririn Darini, Dra Djaliati Sri
Nugrahani MA dan Sektiadi M.Hum dengan moderator RM Donny Surya Meganandha S.Si MBA. (lip)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *