Peringatan HPS 2025 di Paroki Warak jadi Momen Pemberdayaan Ekonomi dan Pelestarian Ekologis

beritabernas.com – Umat Paroki Santo Petrus Warak menyelenggarakan rangkaian kegiatan untuk merayakan Hari Pangan Sedunia (HPS) 2025 selama dua hari, pada 18-19 Oktober 2025. Perayaan HPS ini menjadi momentum bagi umat setempat untuk merefleksikan kedaulatan pangan sekaligus momen pemberdayaan ekonomi dan pelestarian ekologi dengan aksi nyata.

Peringatan HPS 2025 ini mengangkat tema lokal yakni Saka Bhumi, Guyub Mbangun, Kanggo Masa Depan yang berarti Dari Bumi, Bersama-sama Membangun untuk Masa Depan. Hal ini menjadi benang merah seluruh kegiatan, menekankan pentingnya kembali ke alam, semangat gotong royong dan tanggung jawab untuk generasi mendatang.

Puncak spiritual peringatan HPS 2025 dirayakan dalam Misa Kudus, baik pada Sabtu (18/10) sore maupun Minggu (19/10) pagi. Romo Yohanes Yunuar Ismadi Pr, Pastor Paroki Warak, menyampaikan pesan ekologis yang kuat dan konsisten. Ia mengajak seluruh umat untuk membangun kesadaran mendalam dalam merawat alam.

Penanaman pohon pada peringatan HPS 2025 sebagai salah satu bentuk dari upaya pelestarian ekologi dengan dengan aksi nyata. Foto: Dok panitia

“Kita harus kembali pada panggilan kita untuk merawat bumi. Kita harus menanam tumbuhan, bukan menanam beton,” kata Romo Yanuar.

Ia juga memberikan perhatian khusus pada regenerasi petani, dengan lantang mengajak kaum muda untuk tidak ragu dan tidak malu terjun ke dunia pertanian. “Masa depan pangan kita ada di tangan generasi muda. Bertani adalah pekerjaan mulia yang menjaga kelanjutan hidup kita semua,” ujarnya.

Romo Yunuar juga mengingatkan umat untuk menghormati makanan sebagai berkat. “Wujud syukur paling sederhana adalah menghabiskan makanan kita. Jangan menyisakan makanan, karena setiap butir nasi adalah keringat petani dan anugerah dari Tuhan,” pesannya.

Hal yang paling menarik dan selaras dengan tema khotbah adalah momen persembahan. Dalam kedua misa tersebut, persembahan umat dari tiap-tiap lingkungan seluruhnya berupa hasil bumi. Sayur-mayur, buah-buahan, umbi-umbian dan beras ditata dengan indah di depan altar, sebagai simbol nyata dari “Saka Bhumi”.

Baca juga:

Menutup rangkaian HPS 2025, panitia mengumumkan bahwa seluruh persembahan hasil bumi yang terkumpul akan langsung didistribusikan. Sesuai semangat “Guyub Mbangun”, bantuan pangan ini dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar paroki, tanpa memandang suku, ras maupun agama.

Pemberdayaan ekonomi umat

Rangkaian acara peringatan HPS 2025 yang dimulai hari Sabtu 18 Oktober 2025 dengan fokus pada pemberdayaan ekonomi umat. Sebuah seminar dan pelatihan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) digelar secara khusus bagi para pelaku usaha lokal.

Pelatihan ini menjawab tantangan zaman dengan fokus pada dua pilar utama yakni melek teknologi dan membangun merek (branding) Para peserta dibekali strategi untuk memanfaatkan platform digital dan membangun identitas produk yang kuat agar mampu bersaing di pasar yang lebih luas.

Suasana peryaaan HPS di Paroki Warak. Foto: Dok panitia

Selama dua hari penuh, 18-19 Oktober, suasana paroki diramaikan dengan basar UMKM dan hiburan rakyat. Puluhan stan memamerkan aneka produk olahan, hasil bumi dan kerajinan tangan karya umat. Basar ini tidak hanya menjadi etalase, tetapi juga motor penggerak ekonomi yang nyata. Untuk menambah semarak, panitia menyediakan berbagai doorprize menarik yang sangat relevan dengan tema, meliputi alat-alat pertanian, peralatan rumah tangga, serta ternak seperti kambing dan ayam.

Pada hari kedua perayaan tau hari Minggu 19 Oktober rangkaian kegiatan semakin beragam. Di tengah keramaian basar, digelar pula sesi “Edukasi Reptil” yang menarik perhatian banyak pengunjung, terutama anak-anak. Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman bahwa setiap makhluk memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem.

Selain itu, dilaksanakan prosesi “Pemberkatan Alat Kerja” dimana umat membawa berbagai alat kerja untuk diberkati. “Pemberkatan alat kerja ini dimaksudkan agar setiap alat yang digunakan membawa manfaat, tidak hanya bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi orang lain dan menjadi saluran berkat bagi kita semua,” kata seorang panitia. (*/lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *