Peringati Hari Kebaya Nasional di Prambanan, Organisasi Wanita akan Gelar Parade dan Lomba

beritabernas.com – Organisasi wanita di DIY, Jawa Tengah dan sekitarnya seperti DKI Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, NTT, Maluku dan sebagainya akan memperingati Hari Kebaya Nasional Seri-2 tahun 2025 di Lapangan Garuda Mandala dan Lapangan Brahma, Candi Prambanan, Kabupaten Sleman, DIY pada hari Kamis 24 Juli 2025 mulai pukul 14.30 WIB sampai selesai.

Dalam peringatan Hari Kebaya Nasional 2025 seri kedua yang mengangkat tema Bangga Berkebaya ini antara lain akan diisi dengan parade kebaya, Lomba Tata Saji Kue Jajanan Tradisional Rosebrand, pertunjukan seni seperti Pergelaran Musik Angklung dan sebagainya.

Menurut Prof Ir Wiendu Nuryanti M.Arch PhD, Ketua Umum Hari Kebaya Nasional 2025, dalam rilis yang diterima beritabernas.com, Sabtu 19 Juli 2025, peringatan Hari Berkebaya Nasional 2025 ini dilakukan sebagai upaya untuk melestarikan kebaya sebagai Intangible Culture Heritage (ICH) UNESCO.

Selain itu, untuk menggiatkan partisipasi komunitas dan organisasi wanita dalam upaya pelestarian kebaya sebagai warisan budaya takbenda yang sudah diakui dunia (UNESCO) di kancah internasional sekaligus simbol ketahanan budaya di tengah arus modernisasi dan menjaga keberlangsungan identitas budaya Indonesia.

Perempuan berkebaya tampak anggun dan cantik. Foto: Dok PBY

Kegiatan ini juga untuk mengajak negara-negara tetangga di Asia Tenggara (Singapura, Malaysia, Thailand dan Brunei Darussalam) yang turut mengusulkan kebaya sebagai warisan budaya takbenda di UNESCO dan memiliki komitmen besar dalam upaya pelestarian kebaya untuk bersama-sama memperingati Hari Kebaya Nasional (HKN) di Indonesia.

“Peringatan Hari Berkebaya Nasional ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepedulian dan rasa cinta berkebaya di kalangan masyarakat luas, khususnya kaum wanita dan generasi muda di Indonesia, sebagai salah satu bentuk program pelestarian warisan budaya takbenda berbasis masyarakat secara erkelanjutan,” kata Prof Wiendu Nuryanti.

Prof Wiendu Nuryanti mengungkapkan bahwa peringatan Hari Kebaya Nasional tahun ini merupakan kelanjutan dari kegiatan Bangga Berkebaya seri pertama yang sukses dilaksanakan di Concourse Borobudur pada 24 Juli tahun 2024 yang dihadiri oleh lebih dari 1.500 peserta, yang berasal dari berbagai organisasi dari berbagai unsur komunitas dan pecinta seni budaya. Peserta bervariasi antara lain dari buruh gendong, pedagang UMKM souvenir di area Candi Borobudur, yang mendapat liputan media nasional maupun internasional secara cukup luas, termasuk pengakuan dari MURI sebagai Perempuan
Bangga Kebaya Terbanyak di Candi Borobudur
.

Dalam peringatakan Hari Kebaya Nasional Seri-2 di Candi Prambanan ini, panitia mengundang para sobat kebaya dari negara-negara Singapura, Malaysia, Brunei dan Thailand, negara yang secara bersama-sama
mendapatkan pengakuan dari UNESCO.

Beberapa tema dalam parade dan lomba berkebaya adalah Kebaya Tradisional/ Klasik, Kebaya Encim/ Peranakan, Kebaya Modern/ Kontemporer, Kebaya Edan-Edanan/Warna-Warni dan Kebaya Jadul.

BACA JUGA:

Dalam parade kebaya, ibu-ibu peserta akan membawa papan kampanye budaya dengan tagline perjuangan kebaya antara lain save kebaya, kebaya adalah kita, kebaya adalah kehormatan kita, kebaya identitas, kebaya adalah wajah kita, kenaya mempersatukan, kebaya mengharmoniskan, kebaya kujaga sampai kapanpun, kebaya budaya kita, kebaya sumber inpirasi dan kebaya mencerdaskan bangsa.

Selain parade kebaya, menurut Prof Wiendu Nuryanti, juga diadakan Lomba Tata Saji Kue Jajanan Tradisional Rosebrand yang akan diikuti para ibu berkebaya dari 60 organisasi perempuan, terdiri atas 5-20 orang dengan tema menyajikan tumpeng aneka jajanan makanan tradisional dengan tinggi maksimum 40 cm.

Panitia menyajikan miniatur Candi Prambanan setinggi 2 meter yang terbuat dari berbagai macam kue Jajanan Tradisional sebagai maskot perayaan HKN tahun 2025.

Kegiatan menarik lainnya berupa pertunjukan seni antara lain Pergelaran Musik Angklung yang melibatkan lebih dari 500 pemain seni musik angklung dari berbagai sanggar dan kelompok dari
berbagai macam daerah seperti Jakarta, Surakarta, Malang dan Yogyakarta, yang akan mengalunkan
4 lagu antara lain: Tanah-airku, Medly Lagu-lagu Daerah, Yogya Istimewa dan Maumere, di bawah dirigen atau konduktor Kang Asep Zery Kusmaya. (*/lip)





      There is no ads to display, Please add some

      Tinggalkan Balasan

      Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *