Pertama Kali, Indonesia Gelar International Masterclass Introduction for Main Street

beritabernas.com – Untuk pertama kalinya, event International Masterclass Introduction for Main Street akan diselenggarakan di Indonesia, tepatnya di UGM, pada 18-21 September 2023.

Pada bulan September 2023 ini, nominasi The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks dalam sesi 45 World Heritage Committee UNESCO di Riyadh Saudi Arabia direkomendasikan untuk ditetapkan sebagai World Heritage Site.

“International Masterclass menjadi salah satu cara untuk peningkatan kompetensi. Kesempatan langka ini perlu pula dipelajari oleh kawasan-kawasan pusaka yang lain di Indonesia,” kata Laretna T Adishakti, Dosen Departemen Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik UGM selaku Ketua Panitia Pelaksana International Masterclass, seperti dikutip Y Sri Susilo, Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta, dalam rilis yang dikirim kepada beritabernas.com, Kamis 31 Agustus 2023.

Dikatakan, penetapan nominasi Yogyakarta sebagai World Heritage Site menuntut peningkatan kompetensi kolaborasi pelestarian dan pengelolaan World Heritage Site dari berbagai pemangku kepentingan di Yogyakarta.

Menurut Laretna T Adishakti, event internasional ini diselenggarakan oleh Grup Riset Pelestarian & Pengelolaan Kota Pusaka, Engineering Research and Innovation Center/ERIC FT UGM, Bumi Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI) dan Heritage Strategies International (HIS) Washington DC, USA.

Kegiatan ini juga memperoleh dukungan dari Ikatan Peneliti Lingkungan Binaan Indonesia (IPLBI), Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Cabang Yogyakarta dan Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada (KATGAMA).

“Mengacu pengalaman implementasi Main Street di banyak negara, ditengarai pendekatan ini mampu merevitalisasi kawasan World Heritage Site,” kata Laretna.

Menurut Laretna, AS telah 40 tahun melaksanakan Main Street yaitu sebuah pendekatan sistematis untuk menggunakan bangunan pusaka sebagai dasar revitalisasi kawasan bisnis atau niaga. Main Street sejauh ini telah menjadi bentuk pembangunan ekonomi yang paling hemat biaya di AS. Lebih dari 2000 kota telah menggunakan pendekatan Main Street untuk membangkitkan kembali kehidupan ekonomi di kawasan binsis atau niaga mereka, termasuk Boston, Philadelphia, Baltimore, Chicago, Washington dan lain-lain.

“Upaya revitalisasi Main Street yang luar biasa sukses, dilakukan dengan pendekatan 4 titik yaitu rganisasi, promosi, desain dan vitalitas ekonomi,” tambah Laretna.  

Laretna mengatakan rahasia kesuksesan Main Street adalah karena komprehensif. Perbaikan bangunan pusaka memang diperlukan, tetapi ini saja tidak cukup untuk revitalisasi, dibutuhkan elemen lain dari pendekatan main street.

Main Street juga bertahap. Program ini tidak menjanjikan perbaikan dan solusi instan dan dibangun di atas aset yang ada, bekerja melalui kemitraan dengan pemerintah daerah, pemilik bisnis dan properti, serta organisasi lain.

Kegiatan International Masterclass Introduction for Main Street akan menghadirkan fasilitator yang sangat kompeten di bidangnya, yakni Mr Donovan Rypkema (Principal, HIS),  Mr. Rodney Swink FASLA PLA (Senior Associate for Planning and Development, HIS),  Ms Katlyn Cotton (Director of Communications and Design, HIS), Dr Laretna T Adishakti (ERIC FT UGM & BPPI), Dr Catrini P Kubontubuh (Ketua Dewan Pimpinan BPPI & Ketua SEACHA) dan Dr Amiluhur Soeroso (Kaprodi Magister Pariwisata STIPRAM Yogyakarta & Pengurus ISEI Yogyakarta).

“Pelatihan ini diharapkan diikuti oleh perwakilan pemerintah (pusat dan daerah), akademisi, profesional bidang arsitektur, pelestarian pusaka serta bisnis dan ekonomi,” harap Y Sri Susilo (Sekretaris ISEI Cabang Yogyakarta).

Menurut Susilo, peserta diharapkan memahami konsep pendekatan empat titik dari Main Street dan bagaimana menggunakannya untuk merevitalisasi area kawasan pusaka. Peserta juga akan memperoleh sertifikat dan bagi anggota IAI ditambah KUM 32.

“Bagi calon peserta yang akan memperoleh informasi dan mendaftar silahkan menghubungi Yeny Paulina Leibo HP/WA +62 813-9205-9690,” kata Susilo. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *