beritabernas.com – Kelompok Kerja Penyuluh Agama (Pokjaluh) Katolik DIY berkolaborasi dengan Komunitas Maximilianus Maria Kolbe (MMK)-sebuah Komunitas Pemerhati Penjara-megadakan Misa Yubelium di Lapas Perempuan (LPP) Kelas IIB Wonosari Propinsi DIY, Jumat 5 Desember 2025.
Misa Yubelium dipimpin Romo Yohanes Riyanto Pr, Pastor Paroki St Petrus Kanisius Wonosari. Warga Binaan (Wabin) yang Katolik mengawali Misa Yubelium dengan melaksanakan penerimaan Sakramen Tobat yang diberikan Romo Riyanto Pr.
Baca juga:
- Kepala Kantor Kemenag Kota Jogja: Penyuluh Agama Harus Membangun Semangat Toleransi dan Keadilan
- Penyuluh Agama Katolik dan Budha Ikuti Diskusi Tragedi Kemanusiaan Perdagangan Orang di Institut DIAN/Interfidei
Dalam permenungannya Romo Riyanto menyampaikan bahwa dalam sejarah keselamatan umat manusia mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru tidak ada manusia yang kudus atau sempurna yang ada adalah manusia yang berjuang mendekati kekudusan. Kita yang jatuh ke dalam dosa diangkat atau ditebus oleh Darah Yesus di Kayu Salib. Kita diminta untuk senantiasa memperbaharui diri, mengimani Yesus Kristus Sang Juru Selamat Dunia tersebut.
Tahun Yubelium 2025 menjadi Tahun Rahmat Tuhan, Tahun Harapan. Harapan tidak hanya kepada mereka yang berada di luar, namun juga bagi para tahanan. Maka tema misa “Harapan Tidak Mengecewakan bagi Para Tahanan” bermakna bahwa tahanan berharga di mata Tuhan.

“Dengan menyelenggarakan Misa Yubelium di Lapas, Gereja mau menyampaikan pesan bahwa belas kasih Allah tidak memiliki batas bahkan sampai pada mereka yang berada dalam keterasingan dan kesulitan dapat memperoleh keselamatan. Gereja memandang penjara bukan hanya sebagai tempat hukuman, tetapi lebih dari itu merupakan tempat refleksi dan pertumbuhan rohani. Gereja memandang anda (para tahanan) sebagai individu yang masih memiliki kemungkinan untuk berubah. Harapan ini berakar dari keyakinan bahwa setiap orang terlepas dari kesalahan masa lalu, memiliki potensi untuk bertumbuh dalam kebaikan dan Rahmat Tuhan,” kata Romo Riyanto.
Setelah Misa dilanjutkan dengan acara sambutan Kepala Lapas Perempuan Kelas IIB Wonosari Yogyakarta, Ketua Pokjaluh Agama Katolik DIY dan perwakilan MMK sekaligus membagi paket mandi cuci bagi semua tahanan. Setelah itu dilanjutkan acara foto dan santap siang bersama. (Edelbertus Jara S.Fil)
There is no ads to display, Please add some