Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa Gelar Edukasi Lingkungan bagi Generasi Muda

beritabernas.com – Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa menggelar kegiatan Edukasi Lingkungan bagi Generasi Muda di Taman Heulang, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu 28 Oktober 2023 mulai pukul 06.00 WIB.

Kegiatan dengan tema Green Lifestyle dalam Pengendalian Perubahan Iklim ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat terutama generasi muda tentang pentingnya perilaku dan budaya
ramah lingkungan untuk pengendalian perubahan iklim.

Selain itu, untuk memotivasi masyarakat terutama generasi muda untuk aktif berpartisipasi dalam gerakan ramah lingkungan serta membangun sinergi antar pemangku kepentingan dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup untuk pengendalian perubahan iklim.

Menurut Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, KLHK Dr Abdul Muin MS bentuk kegiatan Edukasi Lingkungan bagi Generasi Muda ini berupa gerakan aksi lapangan dalam rangka memotivasi masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam gerakan sadar lingkungan hidup melalui beberapa kegiatan.

Kepala Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion Jawa, KLHK. Foto: Dok P3E Jawa

Pertama, bersih sampah di sekitar Taman Heulang. Kegiatan ini dilakukan dengan berjalan memungut sampah mengelilingi lapangan oleh peserta bersama dengan panitia yang dibagi menjadi 2 kelompok. Satu kelompok berputar searah jarum jam, sedangkan kelompok yang lain berlawanan arah jarum jam, dengan titik kumpul awal dan akhir di tempat pelaksanaan kegiatan (sisi tenggara taman).

Setelah kegiatan bersih sampah, timbulan sampah yang berhasil dikumpulkan akan diangkut oleh Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor.

Kedua, penanaman pohon. Kegiatan ini dilakukan secara simbolis di 10 lubang tanam oleh para narasumber danperwakilan peserta dari kelompok mahasiswa. Ketiga, talk show. Talk show dilakukan dengan narasumber yang memadukan perwakilan unsur pemerintah, akademisi dan penggiat lingkungan, dengan beberapa tema di antaranya best practice pengelolaan sampah, ekonomi sirkular, kewirausahaan berbasis produk ramah lingkungan dan kebijakan terkait perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.

Keempat, pameran Eco-Friendly/Eco Education. Kegiatan ini bertujuan untuk memperlihatkan best practice terkait green lifestyle, yang menampilkan produk-produk ramah lingkungan dari para penggiat lingkungan di Kota Bogor, dengan produk antara lain maggot, eco enzym, ember tumpuk dan eco brick. Kelima, bus moduling.

BACA JUGA:

“Penyelenggaraan model edukasi pendidikan lingkungan keliling dengan fasilitator yang berasal dari P3E Jawa,” kata Dr Abdul Muin dalam siaran pers yang diterima beritabernas.com, Jumat 27 Oktober 2023.

Kegiatan ini akan diikuti 100 orang yang terdiri dari 50 mahasiswa, 15 orang kelompok masyarakat, 5 orang dari instansi terkait, 20 orang dari KLHK termasuk P3E Jawa serta 10 orang narasumber yakni Sekretaris Daerah Kota Bogor, Wakil Rektor Bidang Resiliensi Sumberdaya dan Infrastruktur IPB University, Kepala P3E Jawa, Kepala Biro Humas KLHK, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bogor, Dosen Departemen Ekonomi dan Sumberdaya Lingkungan, Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB University dan Penggiat Lingkungan Kota Bogor.

Perubahan iklim

Menurut Dr Abdul Muin, pada era modern ini, perkembangan teknologi dan industri yang pesat seringkali memberikan dampak negatif pada lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup semakin menjadi masalah global dan perubahan iklim menjadi salah satu indikatornya.

Dr Abdul Muin MS. Foto: Dok P3E Jawa

Perubahan iklim yang sebagian besar disebabkan oleh emisi gas rumah kaca akibat aktivitas manusia, menyebabkan peningkatan frekuensi cuaca ekstrim, kenaikan permukaan air laut, dan peningkatan suhu global seperti yang terjadi pada akhir-akhir ini di hampir seluruh wilayah di Indonesia. Pada tahun ini saja, berdasarkan data BMKG, di Indonesia telah terjadi anomali peningkatan suhu udara sebesar 0,4 derajat dari rata-rata kenaikan sebesar 0,3 derajat dalam 10 tahun.

Dampak dari perubahan iklim ini sangat luas dan merugikan, mulai dari kehilangan biodiversitas dan kerusakan ekosistem, dan juga berpotensi mengancam kehidupan manusia di masa depan. Pemerintah Republik Indonesia telah menunjukkan komitmennya dalam pengendalian perubahan iklim melalui berbagai upaya.

Dari aspek kebijakan, upaya pengendalian perubahan iklim telah menjadi salah satu isu utama di dalam UU 32/2009. Terdapat beberapa pasal yang secara tersurat memberikan landasan hukum bagi pengendalian perubahan iklim di Indonesia yang melibatkan upaya pencegahan dan penanggulangan.
Guna memonitor dan mengevaluasi progres capaian pengurangan emisi dan memberikan informasi kepada para pengambil keputusan dan masyarakat, telah disusun laporan IGRK dan MPV setiap tahunnya.

Selain itu untuk menunjukkan komitmen global terhadap perubahan iklim, Indonesia juga telah meratifikasi Paris Agreement melalui UU 16/2016. Untuk merespon berbagai tantangan perubahan iklim, penerapan konsep green lifestyle menjadi semakinpenting.

Green lifestyle mengacu pada gaya hidup yang berfokus pada keberlanjutan, efisiensi sumber daya dan kesadaran lingkungan. Adopsi green lifestyle tidak hanya bertujuan memperbaiki kualitas hidup individu, tetapi juga memainkan peranan dalam mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh manusia terhadap lingkungan. Green lifestyle merupakan salah satu langkah awal dalam pengendalian perubahan iklim, melalui adopsi kebiasaan-kebiasaan yang mengurangi jejak karbon dan aktivitas yang ramah lingkungan hidup.

Untuk itu diperlukan peningkatan pengarusutamaan green lifestyle untuk menciptakan kesadaran kolektif
dan memastikan praktik-praktik berkelanjutan menjadi bagian integral dari kehidupan masyarakat dan
generasi muda, khususnya di Kota Bogor, Jawa barat. (lip)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *