beritabernas.com – Sekitar 150 mahasiswa lintas semester dari berbagai program studi di Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta mengikuti program kunjungan lapangan (field trip) ke sungai beberapa sungai di Sleman, Sabtu 19 November 2022 pagi.
Para mahasiswa tersebut terbagi dalam tiga 3 kelompok yang disebar di 3 sungai, yakni Sungai Buntung, Blotan, Wedomartani, Ngemplak. Kemudian Sungai Klanduhan, Minomartani, Ngaglik dan Sungai Tambakbayan, Depok, Sleman.
Baca juga:
- Ratusan Warga Berbondong-bondong ke Sungai Pelang Memungut Sampah
- Tiga Ekor Ikan Predator Berhasil Diamankan di Kota Yogyakarta dan Sleman
- Jaga Aliran Sungai Tetap Lancar, BBWSSOP Melakukan Pemeliharaan 9 Sabo Dam di Sleman
Dosen Program Studi Pendidikan Kimia USD Lucia Wiwid Wijayanti MSc mengatakan, field trip ini bagian dari mata kuliah Healing Earth. Metode yang digunakan pada Mata Kuliah Healing Earth membawa mahasiswa kepada pengalaman/konteks. Kemudian melakukan penilaian dari sisi sains, etika dan spiritual terhadap pengalaman tersebut. Setelah itu mahasiswa dibawa untuk melakukan aksi.
“Healing Earth adalah bagian dari usaha untuk merawat rumah kita bersama (care for our common home). Topik-topik dalam Mata Kuliah Healing Earth adalah keanekaragaman hayati, sumber daya alam, energi, air, pangan dan pemanasan global,” terang Wiwid.
Wiwid menambahkan, pada kegiatan field trip kali ini USD bekerjasama dengan Forum Komunitas Sungai Sleman (FKSS) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sleman. Hal ini supaya mahasiswa dapat belajar dari pengalaman dengan masyarakat dalam merawat sungai, khususnya di wilayah Kabupaten Sleman.
Dalam kegiatan field trip kali ini, mahasiswa diajak turun langsung ke sungai untuk praktik Biotilik. Yakni sebuah metode mengamati langsung dan menemukan biota air yang ada guna menentukan indikator pencemaran air sungai. Apakah air sungainya tidak tercemar, tercemar ringan, sedang atau tercemar berat.
Salah satu mahasiswa semester 7 Fakultas Farmasi USD Stefani Nilawati mengapresiasi kegiatan field trip kali ini. “Ini baru pertama kali saya turun ke sungai mengambil dan mengamati biota kecil-kecil di sungai. Asyik juga bisa mengetahui detail biota air,” terang mahasiswa asal Sumba Barat, NTT tersebut.
Hal senada diungkapkan mahasiswa semester 7 Sastra Inggris USD Gideon Simatupang. “Di daerah asal saya di Pematang Siantar, Sumatera Utara, sungai-sungainya banyak yang sudah tercemar limbah. Mungkin besok saya akan praktik biotilik di sana juga,” kata dia.
Kabid Pengendalian Lingkungan Hidup DLH Sleman Purwoko Sasmoyo STMM yang turut hadir menyambut baik kemitraan akademisi dengan pegiat lingkungan sungai.
“Ini sinergi yang bagus. Karena mengelola dan merawat lingkungan harus melibatkan para pihak. Dan kami di kedinasan melalui program yang ada akan mendukung kegiatan pelestarian lingkungan yang dilakukan masyarakat,” kata dia.
Setelah pengamatan dan pengambilan sampel biota selesai, dilanjutkan dengan aksi bersih sampah sungai. Sampah anorganik yang terkumpul akan diangkut truk DLH Sleman ke TPST Piyungan. (AG Irawan)
There is no ads to display, Please add some