beritabernas.com – Hidup manusia adalah sebuah misteri, semua rahasia ada di tanganTuhan. Sehingga tak seorang pun yang tahu, kapan Tuhan memanggil, dimana, dalam kondisi apa dan dengan cara apa. Itu pula yang dialami Sartana S.PAK MPd, Kepala SMA BOPKRI 1 (Bosa) Yogyakarta.
Betapa tidak. Sartana yang berangkat ke Beijing, China pada 2 Juli 2025 bersama sejumlah kepala sekolah atau wakil dari sejumlah sekolah mitra Universitas Binus Jakarta dalam rangka kunjungan kerja, dalam kondisi sehat dan ceria.
Ketika menyampaikan sambutan usai ibadah penghiburan di rumah duka di Dusun Dero, Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis 17 Juli 2025 malam, Dr Nelly S.Kom MM CSCA, Rektor Universitas Binus Jakarta, menceritakan kronologi kejadian.
Menurut Dr Nelly, saat berada di Beijing, Sartana merupakan orang yang paling ceria di antara anggota rombongan lainnya. Bahkan saat itu Sartana mencanangkan ceria, cemerlang. Dia merupakan peserta yang paling gembira.

Begitu rombongan sampai di tembok China, menurut Dr Nelly, Sartana yang paling ceria dan semangat mengajak foto bersama. Setelah foto bersama, Sartana pun membantu rekan-rekan dari sekolah lain untuk mengambilkan foto dan setelah itu, semua foto langsung dikirim ke masing-masing sekolah.
Setelah dari Tembok China, menurut Dr Nelly, saat berada di bis dengan sangat ceria, Sartana dengan penuh semangat memamerkan album yang dibelinya berisi foto-foto yang diambilnya. “Ini fotonya. Bagus yah,” katanya seperti dikutip Nelly.
Teman-teman yang lain yang berada di bis, sambil menggoda, bertanya: “itu foto-foto mau ditaruh dimana Pak?” Sartana pun menjawab: “foto-fotonya mau saya pajang.” “Dipajang dimana?” tanya teman-temannya. “Saya mau pajang di rumah,” jawab Sartana dengan tetap penuh ceria.
Nelly yang kebetulan duduk persis di belakang Sartana sempat memuji, “Bapak hebat yah. Saya saja tidak mendapatkan albumnya. Bapak bisa mendapatkan album itu.”
BACA JUGA:
- Jenasah Sartana, Kepala SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Diperkirakan Tiba Kamis Malam
- Breaking News: SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Berduka, Kepala Sekolah Sartana Meninggal Dunia di Beijing
- Di Mata Sahabat, Sartana Hanya Cerita Tentang Perjuangan, Bukan Capaiannya
- Mengenang Sartana, Kepala SMA BOPKRI 1 Yogyakarta yang Meninggal di Beijing
Ternyata itu merupakan komunikasi terakhir Nelly dengan Sartana. Karena setelah turun dari bis menuju tempat makan dan setelah makan lalu menuju ke suatu tempat, tiba-tiba ia mendengar berita yang sangat mengejutkan tentang kondisi Pak Sartana. Saat itu ambulans sangat cepat datang membawa Pak Sartana ke rumah sakit.
“Kejadiannya sungguh sangat cepat dan kita semua tidak menduga. Karena sebelumnya, Bapak sangat ceria, sangat bergembira, peserta yang paling gembira saat itu,” kata Nelly.
Menurut Nelly, setelah mendengar berita tersebut, pihaknya berusaha melakukan apa yang harus dilakukan secepat-cepatnya. Sempat mengalami kendala bahasa, namun beruntung ada salah satu anggota rombongan yang bisa berbahasa Mandarin.
Meski ingin menyelesaikan semua urusan secepat mungkin, namun ternyata banyak tahap yang harus dilakukan. “Waktu satu hari saja hanya untuk proses penempatan jenasah di rumah sakit,” kata Nelly.
Beruntung, KBRI di Beijing, China, sangat membantu mempercepat semua proses. Semua langkah dilakukan secara paralel agar semua bisa diselesaikan dengan cepat. Memang ada aturan-aturan yang tidak bisa dilampaui, baik aturan di China maupun di Indonesia sendiri.

“Untuk itu, saya moof maaf kepada keluarga apabila di dalam proses ada hal-hal yang kurang berkenan,” ucap Nelly saat menceritakan kronologi kejadian pada acara ibadah penghiburan di rumah duka Dusun Dero, Condongcatur, Depok, Sleman, Kamis 17 Juli 2025 malam.
“Pak Sartana, beristirahatlah dengan tenang. Doakan kami yang masih berziarah di dunia ini. Tentu kami semua sungguh merasa terkejut dan merasa kehilangan. Sebetulnya kita berharap bisa pulang bersama-sama, namun karena proses yang harus dilalui. Kita bersyukur, Bapak Sartana sudah kembali ke Tanah Air. Istirahat dengan tenang, Pak. Terima kasih untuk keceriaan yang sudah Bapak berikan dalam suasana kebersamaan kita di Beijing. Terima kasih untuk semua semangat, cerita, cita-cita, kelanjutan kegiatan yang sudah Bapak usulkan. Kepada keluarga yang ditinggalkan, semoga ibu, bapak dberikan ketabahan untuk menghadapi ini semua,” ucap Nelly mengakhiri sambutan yang mengundang isak tangis sejumlah teman, sahabat yang datang melayat.
Soal Sartana orang yang selalu ceria juga dibenarkan oleh Ketua Umum Yayasan BOPKRI Yogyakarta Ir Obed Tri Pambudi. Ia mengatakan, Sartana merupakan pribadi yang ceria, mudah bergaul dan banyak teman. Sehingga ia selalu bisa mencairkan suasana apa pun. (lip)
There is no ads to display, Please add some