beritabernas.com – Berita meninggalnya Sartana S.PAK MPd, Kepala SMA BOPKRI 1 (Bosa) Yogyakarta pada Kamis 3 Juli 2025, sungguh sangat mengejutkan. Betapa tidak, setiap hari ia tetap melakukan aktivitas seperti biasa. Tidak ada keluhan apa pun.
Bahkan pada Rabu 2 Juli 2025, Sartana berangkat ke Beijing, China atas undangan Binus Jakarta. Dari SMA BOPKRI 1 Yogyakarta, Sartana berangkat bersama salah satu guru BK (Bimbingan Konseling) Yosep Yoga. Mereka berangkat ke Beijing, China bersama wakil dari sekolah-sekolah yang menjadi mitra Binus Jakarta selama ini.
BACA JUGA:
- Breaking News: SMA BOPKRI 1 Yogyakarta Berduka, Kepala Sekolah Sartana Meninggal Dunia di Beijing
- Kepala SMA BOPKRI 1 Yogyakarta: Kemah Prestasi Mendidik Siswa Berjiwa Mandiri
- Yayasan BOPKRI DIY Menggelar Mahakosta XL di Bumi Perkemahan Gondang II
Sebelumnya, Sartana yang tinggal di Condongcatur, Depok, Sleman, sempat bertemu/berpapasan dengan beritabernas.com di kompleks Perumahan Candi Gebang, Condongcatur pada Minggu 29 Juni 2025 sekitar pukul 09.00 WIB. Ketika itu, Sartana mengendarai sepeda motor dengan mengenakan celana pendek. Ia sepertinya sedang santai karena biasanya mengendarai mobil. Karena suasana ramai/padat kendaraan, kami cuma sakadar say helo dari kendaraan masing-masing tanpa berhenti.

Sehari sebelumnya atau pada Sabtu 28 Juni 2025 siang, Sartana bersama para guru dan karyawan SMA BOPKRI 1 Yogyakarta ikut jagong manten putrinya Dalijo Angkring di Gereja Minomarta, Ngaglik, Sleman. Seperti biasa, Sartana dalam keadaan sehat, segar bugar. Ia menyapa semua oranga yang dikenalnya, termasuk beritabernas.com.
Bahkan selama 3 hari 2 malam mulai 22 Juni hingga 24 Juni 2025, Sartana bersama sejumlah guru dan karyawan mengikuti Mahakosta XL di Bumi Perkemahan Gondang II Indah Huntap, Ngepringan, Wukirsari, Cangkringan, Sleman. Mahakosta merupakan kegiatan perkemahan yang diikuti 475 peserta wakil dari 27 Pangkalan/Sekolah di bawah naungan Yayasan BOPKRI DIY.
Dengan penuh keceriaan, Sartana menikmati kegiatan perkemahan bersama para guru dan karyawan serta wakil siswa/siswi dari berbagai sekolah di bawah naungan Yayasan BOPKRI. Bahkan Sartana memimpin upacara pembukaan Mahakosta XL tersebut.

Dari informasi yang diperoleh beritabernas.com dari berbagai sumber, Sartana memang memiliki riwayat sakit jantung. Maka ketika mendengar informasi meninggalnya Sartana secara mendadak di Beijing, China, banyak orang yang menduga karena serangan jantung, meski belum ada informasi resmi dari pihak rumah sakit yang menangani Sartana di Beijing, China.
Sartana dikenal berbicara blak-blakan, suka humor. Sehingga tak heran ia memiliki banyak teman dari berbagai kalanga, latar belakang beragam. Selamat jalan Pak Sartana. Selamat berbahagia bersama Bapa dan para kudus di surga. (lip)
There is no ads to display, Please add some