Romo Andik Darmawanto O.Carm: Kegiatan Mlampah Ziarah Bukan Sekadar Perjalanan Fisik

beritabernas.com – Romo Andik Darmawanto O.Carm mengatakan, kegiatan mlampah ziarah atau ziarah dengan jalan kaki, termasuk ke Gua Maria Lourdes Sendangsono, bukan sekadar perjalanan fisik. Di balik perjalanan fisik yang melelahkan sejauh hampir 30 kilometer itu, ada perjalanan hati, peziarahan hati yang tak bisa dijelaskan dengan kata-kata tapi hanya bisa dirasakan oleh peserta mlampah ziarah.

Baca juga:

Dalam homili pada misa yang diikuti hampir 200 peserta mlampah ziarah atau Walking Marathon de Sendangsono (WMSS) kelima di Gua Maria Sendangsono, Minggu 16 November 2025, Romo Andik Darmawanto O.Carm yang akrab disapa Romo Andik mengatakan, dalam mlampah ziarah ada tantangan yang dirasakan berat secara fisik. Karena jarak yang jauh, medan yang menanjak dalam kondisi stamina sudah lelah namun peserta terus berusaha dan berjuang untuk melewati tantangan itu dengan tujuan agar bisa sampai finish di Gua Maria Sendangsono.

“Hari ini kita berjalan dari Tugu Jogja sampai Sendangsono. Ini bukan sekadar perjalanan fisik tapi perjalanan hati, peziarahan hati. Perjalanan panjang, melelahkan dan tidak selalu mulus. Itulah perjalanan iman. Iman tumbuh dan berkembang dalam tantangan,” kata Romo Andik.

Sebagian peserta ziarah saat melewati tanjakan mesra pada Minggu 16 November 2025. Foto: Philipus Jehamun/beritabernas.com

Mengutip Injil Lukas, Romo Andit mengatakan bahwa jangan sampai kamu disesatkan. Dalam hal ini bukan soal keliru jalan. Tersesat dalam hal ini ketika kita tidak punya pegangan, ketika kita tidak tahu arah hidup kita. Dan ketika kita berjalan sungguh-sungguh dalam mlampah ziarah maka kesempatan kita untuk mempersempahkan langkah kita kepada Tuhan.

“Setiap langkah kita sebenarnya sebagai kesempatan untuk semakin dekat kepada Tuhan. Kita memohon kekuatan kepada Tuhan. Karena justru ketika mengalamai kesulitan dalam hidup, di situlah iman kita berkembang dan bertumbuh,” kata Romo Andit.

Salah satu kondisi tanjakan mesra setelah CP3. Foto: Phillipus Jehamun/beritabernas.com

Kegiatan WMSS kelima pada Minggu 16 November 2025 diikuti 200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia, seperti Jakarta, Bogor, Tangerang, Bekasi, Bandung, Solo, Semarang dan DIY. Seperti pada WMSS#1 hingga #4, WMSS#5 dengan start dari Tugu Jogja pukul 05.00 pagi tepat sampai Gua Mari Sendangsono, Kalibawang, Kulonprogo sejauh hampir 30 kilometer.

Meski jarak cukup jauh dan beberapa medan menanjak terutama setelah checkpoint (CP) 3 di SMP Negeri 1 Kalibawang jalan menanjak cukup tajam namun hampir semua peserta bisa melewatinya dengan penuh perjuangan yang melelahkan. Selain sesekali berhenti dan berjalan pelan, hampir semua peserta bisa melewati tanjakan yang dikenal dengan tanjakan mesra itu dengan sukses. Menurut rencana, WMSS#6 akan diadakan pada 14 Desember 2025 bertepatan dengan ulang tahun Gua Maria Lourdes Sendangsono. (phj)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *