RS Santa Elisabeth Ganjuran Lantik Direktur Baru

beritabernas.com – Rumah Sakit (RS) Santa Elisabeth Ganjuran, Bantul, DIY melakukan pengambilan janji jabatan dan pelantikan direktur baru periode 1 Januari 202-31 Desember 2025di halaman rumah sakit setempat, Senin 8 Januari 2024.

Direktur baru RS Santa Elisabeth Ganjuran dr Tandean Arif Wibowo MPH yang sebelumnya bertugas di RS Panti Rapih Yogyakarta dan pernah menjabat Direktur di RS Panti Nugroho Pakem, Sleman, menggantikan dr Victorius Adi Mulyanto MPH yang sudah menjabat selama 10 tahun. Selanjutnya, dr Victorius akan menjalani tugas sebagai Direktur RS Panti Rini, Kalasan, Sleman, DIY.

Dalam sambutan perpisahan dr Adi-begitu dr Victorius Adi Mulyanto MPH biasa disapa-mengatakan RS Santa Elisabeth pernah mengalami masa-masa sulit tetapi pelan-pelan bisa bangkit. “Kita pernah mengalami masa Covid-19 yang melelahkan. Maka selama 10 tahun menjabat banyak hal yang tidak berkenan, kami mohon maaf. Kami akan selalu mensuport pejabat baru,” kata dia.

Direktur lama dan direktur baru bersama sebagian civitas hospitalia RS Santa Elisabeth, Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, Senin (8/1/2024). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

Sementara dr Tandean yang berkarya sebagai dokter sejak 2000 di RS Panti Rapih & di RS Panti Nugroho mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang diberikan Yayasan Panti Rapih (YPR) Yogyakarta untuk memimpin RS Santa Elisabeth.

“Sebagai warga baru di RS Santa Elisabeth, tentu saya akan kula nuwun dan silaturahmi kepada para pemangku kewilayahan setempat di Ganjuran ini. Semoga kita semua dimampukan roh kudus untuk berkarya bersama mengembangkan RS Santa Elisabeth ini lebih baik serta mampu jadi jembatan keselamatan pasien. Mari kita saling membantu dan mendukung,” ungkapnya.

Ketua YPR Yogyakarta Ambrosius Koesmargono PhD menyampaikan permohonan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul agar mendukung perijinan pengembangan gedung administrasi di RS Santa Elisabeth Ganjuran Bantul sehingga bisa melayani masyarakat di Bantul sebagai tamu Illahi dengan lebih maksimal.

BACA JUGA:

“Kami dari Yayasan Panti Rapih berharap agar pejabat baru, dr Tandean bersama civitas hospitalia di RSSE dapat terus mengembangkan mutu layanan pasien dan bekerjalah secara maksimal,” pintanya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bantul dr Agus Tri Widiyantara, yang juga hadir dalam acara tersebut mengatakan, di Kabupaten Bantul sudah selesai menghadapi Covid-19. Dan ikut prihatin karena banyak tenaga kesehatan, terutama dari RS Santa Elisabeth yang gugur.

“Saat itu di Bantul APD & ruang isolasi terbatas. Dan RS Santa Elisabeth sigap berperan dalam memerangi Covid-19 bersama Pemkab Bantul. Kami sungguh mengapresiasi,” katanya.

Pihaknya terus mengajak RS Santa Elisabeth ikut mengatasi permasalahan kesehatan di Kabupaten Bantul, salah satunya mengatasi angka kematian ibu. “Bantul ini angka kematian ibu paling tinggi di DIY. Tahun 2023 ini bisa turun. Tapi masih tertinggi dibanding kabupaten/kota yang lain di DIY,” ungkapnya.

Seusai pelantikan direktur baru RS Santa Elisabeth Ganjuran, Bantul, Yogyakarta, dilakukan sesi foto bersama dengan para pejabat dan pemangku kewilayahan Kabupaten Bantul, Senin (8/1/2024). Foto: AG Irawan/ beritabernas.com

Dalam waktu dekat ini, lanjut dr Agus, akan ada perhelatan pelaksanaan pemilu 2024. Pada 2019 lalu, banyak petugas KPPS yang bertumbangan karena kelelahan. Pihaknya berharap RS Santa Elisabeth mampu mendukung mengurangi kematian karena kelelahan para petugas KPPS pada pemilu 2024.

“Kami berencana dari kader-kader posyandu bisa memonitor di tempat pemungutan suara (TPS). Agar kejadian 2019 tidak terulang. Ada pekerjaan rumah (PR) bersama di rumah sakit, yakni terkait dengan BPJS. Dan ini mari kita selesaikan bersama,” ajaknya.

Sesuai dengan amanat Gubernur DIY, wajah DIY akan mulai menghadap ke selatan. Maka banyak infrastruktur dibangun di Bantul. Mulai dari jalan, jembatan hingga pelabuhan. Maka RS Santa Elisabeth diharapkan mampu mendukung Dinkes Bantul dalam mewujudkan visi gubernur tersebut. Terutama dalam meningkatkan kapasitasnya layanan kesehatan. Mengingat angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Bantul masih tinggi. (ag irawan)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *