Direktur Utama dan Direktur SDM & Umum RS Panti Rapih Yogyakarta Dilantik

beritabernas.com – RS Panti Rapih Yogyakarta melakukan serah terima jabatan Direktur Utama (Dirut) dan Direktur SDM dan Umum di auditorium rumah sakit setempat, Sabtu 30 Desember 2023.

Dirut RS Panti Rapih Yogyakarta yang baru dipercayakan kepada dr Stephani Maria Nainggolan M.Kes menggantikan drg Vincentius Triputro Nugroho M.Kes yang memasuki masa purna tugas. Sedangkan Direktur SDM dan Umum yang dijabat Ir Valentina Dwi Yuli Siswianti M.Kes digantikan dr Dion SulistyoMPH. Kedua direktur baru tersebut akan memulai ketugasan dengan masa jabatan dua tahun terhitung mulai 1 Januari 2024 hingga 31 Desember 2025.

Dr Stephani Maria Nainggolan M.Kes mengatakan akan melanjutkan visi dan misi yang sudah dicanangkan oleh para pendahulunya, terlebih dalam menyongsong peringatan seabad RS Panti Rapih Yogyakarta.

“Kami berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan. Dan kami akan terus mempertahankan pelayanan pada para tamu Illahi dengan murah hati dan mengedepankan spirit berbela rasa pada yang lemah,” kata dia.

Penyerahan memori jabatan Direktur SDM dan Umum dari Ir Valentina Dwi Yuli Siswianti M.Kes (tengah) kepada dr Dion Sulistyo MPH di auditorium lantai 6 RS Panti Rapih Yogyakarta, Sabtu (30/12/2023). Foto: Istimewa

Dr Stephani menambahkan, sebagai rumah sakit rujukan, RS Panti Rapih Yogyakarta akan terus mengutamakan pelayanan standar profesional dengan terus meningkatkan kualitas pelayanan yang tulus hati dan tanpa pamrih.

Sementara Dirut lama RS Panti Rapih Yogyakarta drg Vincentius Triputro Nugroho M.Kes yang menjabat mulai 1 Januari 2020 hingga 31 Desember 2023 mengungkapkan rasa syukur bisa menyerahkan jabatan kepada direktur baru.

“Mohon maaf selama menjabat ada hal-hal yang tidak berkenan mulai tutur kata perilaku dan komunikasi yang kurang baik dari saya. Terima kasih atas dukungan dari teman-teman sejawat dan karyawan selama saya menjabat,” terang dia.

Dalam acara tersebut hadir pula Ketua Yayasan Panti Rapih, Kepala Dinas Kesehatan DIY dan Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Rektor UAJY, Rektor Unriyo, jajaran direksi dan staf RS Panti Rapih Yogyakarta serta sejumlah kalangan.

BACA JUGA:

Ketua Yayasan Panti Rapih Yogyakarta Ambrosius Koesmargono .hD mengajak seluruh hadirin mengingat tulisan Jenderal Sudirman yang ada di salah satu sudut RS Panti Rapih yaitu “Panti Rapih rumah nan bahagia”.

Menurutnya, kalimat tersebut sangat relevan dengan visi dan misi RS Panti Rapih Yogyakarta. Ke depan RS Panti Rapih Yogyakarta diharapkan mampu mengkader internal untuk menjadi direktur utama. “Bu Stephani ini dari Kemenkes. Semoga ke depan kami dari internal Panti Rapih bisa mengkader untuk jabatan direktur utama,” ungkapnya.

Koesmargono menambahkan, jabatan direktur di RS Panti Rapih Yogyakarta hanya dua tahun supaya bisa sinkron antara dirut dengan direktur SDM dan umum. “Tugas Panti Rapih saat ini mewujudkan rumah sakit di Wates, Kulonprogo. Lahan sudah tersedia di dekat kantor Polres Kulonprogo. Bahkan, Panti Rapih akan buka rumah sakit di Mamasa Sulawesi Selatan. Karena masyarakat di sana membutuhkan pelayanan kesehatan. Yang mendesak saat ini renovasi Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPR Yogyakarta. Terutama pasca Covid-19 harus melakukan banyak pembehanan,” terang dia.

Kepada Dinas Kesehatan DIY drg.Pembayun, M.Kes (kelima dari kanan) turut hadir dan memberikan dukungan pada jajaran direksi RS Panti Rapih Yogyakarta yang baru untuk terus memberikan layanan kesehatan paripurna kepada khalayak, Sabtu (30/12/2023). Foto: AG Irawan/beritabernas.com

Kepala Dinkes DIY drg Pembayun Setyaningastuti M.Kes mengatakan tahun 2024 rumah sakit harus mulai melakukan transformasi sistem kesehatan. “RS Panti Rapih ini kami harapkan bisa menjadi role model rumah sakit privat swasta di DIY. Apalagi sudah bersertifikasi starkes paripurna. Dan bisa mendampingi RSUP Sardjito dengan standar pelayanan internasional mengedepankan health tourism,” kata dia.

Hingga tahun 2023 ini, lanjut Pembayun, di DIY ada 80 rumah sakit dan satu rumah dinyatakan sakit kolaps. Jadi pada tahun 2024 tinggal 79 rumah sakit dan 121 puskesmas. DIY ini menjadi barometer pelayanan kesehatan di tingkat pusat.

“Ibarat jarum jatuh di DIY, orang pusat dengar, maka dibutuhkan sinergitas antar rumah sakit, baik negeri maupun swasta dalam mengedepankan pelayanan kesehatan yang paripurna,” ujar Pembayun. (ag irawan)


There is no ads to display, Please add some

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *