beritabernas.com – Untuk pertama kali pasca pandemi Covid-19, Jurusan Arsitektur FTSP II kembali menggelar Seminar Karya dan Pameran Arsitektur Indonesia (SAKAPARI). Pertemuan ilmiah bagi para akademisi, aristek profesional dan masyarakat umum ini digelar secara rutin setiap tahun sejak 2016.
Wakil Rektor bidang Kemitraan dan Kewirausahaan UII Assoc Prof Ir Wiryono M.Arch PhD saat membuka SAKAPARI 11 mewakili Rektor UII Prof Fathul Wahid berharap forum ini dapat melahirkan pemikiran kritis terkait pengembangan arsitektur di Indonesia.
Baca berita lainnya:
- 14 Lulusan Program Profesi Arsitektur FTSP UII Ikuti Sumpah Keprorofesian
- Program Kartu Prakerja, Solusi Mendapatkan Skill dan Modal Usaha
- Jurusan Arsitektur FTSP UII Kembali Menggelar Seminar Internasional EduArchsia 2022
Ia juga memuji Jurusan Arsitektur yang secara rutin menggelar SAKAPARI dan diharapkan menjadi contoh bagi prodi lain untuk secara konsisten dan rutin menggelar forum ilmiah seperti SAKARPARI.
Sementara Prof Noor Cholis Idham ST M Arch PhD, Ketua Jurusan Arsitektur FTSP UII, dalam pembukaan SAKAPARI 11 di Kampus FTSP UII, Sabtu 4 Pebruari 2023, mengungkapkan, dalam SAKAPARI 11 ini, Jurusan Arsitektur FTSP UII berkolaborasi dengan Laboratorium Reka Rupa dan Ruang (LRRR).
Dikatakan, bila pada SAKAPARI sebelumnya tema yang diusung masih sama seperti sebelumnya yaitu Permukiman, Lansekap dan Urbanisme (PLU), Sains dan Teknologi Bangunan (STB), Arsitektur Digital dan Lingkungan Cerdas (ADL), Sejarah Teori dan Kritik Arsitektur (STK) serta Advokasi dan Profesi (ADP) dengan fokus pada berbagai latar belakang, kali ini mengusung tema Placemaking untuk Mewujudkan Komunitas yang Lebih Berdaya.
“Dari topik-topik tersebut diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada masyarakat tentang pemikiran kritis yang dihadapi pada lingkungan terbangun dengan penelitian-penelitian yang akan dipresentasikan pada seminar tersebut,” kata Prof Noor Cholis Idham.
Menurut Prof Noor Cholis, SAKAPARI 11 ini menghadirkan Keynote Speaker Assoc Prof Tutin Aryanti ST MT PhD (UPI) dengan narasumber yang merupakan akademisi dan peneliti dari Laboratorium Reka Rupa dan Ruang (LRRR) yaitu Ir Hastuti Saptorini MA dan Assoc Lecturer Stefy Prasasti Anggraini ST M.Arch dengan moderator M Galieh Gunagama ST MSc.
Prof Noor Choolis mengungkapkan, dalam SAKAPARI 11 ini ada 283 makalah yang masuk dan tersebar pada 5 topik penelitian yaitu ADL, STB, PLU, STK, dan ADP.
Topik Arsitektur Digital dan Lingkungan Cerdas (ADL) membahas seputar visual arsitektur dalam metaverse dan pengaruh social budaya pada masyarakat di sekitar masjid. Sementara topik Sains dan Teknologi Bangunan (STB) membahas seputar meningkatkan kenyamanan termal dengan selubung sekunder, inovasi teknologi biofasad dengan ventilasi alami, dan inovasi fasad modular dari bambu.
Kemudian, topik Permukiman, Lansekap dan Urbanisme (PLU) membahas seputar keefektifan fungsi ruang publik pada tama rekreatif, analisis mofologi permukiman, dan perubahan citra kota melalui sketsa. Sedangkan topik Sejarah, Teori dan Kritik Arsitektur (STK) membahas seputar makna rumah adat sebagai placemaking, peran fungsi bangunan cagar budaya pada lansekap bersejarah dan kajian perbedaan makna tepian sungai.
Sedangkan topik Advokasi dan Profesi (ADP) telah membahas seputar preferensi pasar terhadap bangunan amfibi sebagai ruang komersial yang adaptif di kwasan rawan banjir, peran desain arsitektur ruang lobi dan tunggu rumah sakit terhadap keberlanjutan proses bisnis, dan studi efisiensi biaya renovasi rumah sederhana.
“Yang tidak kalah menariknya, pameran SAKAPARI 11 menyajikan beberapa karya antara lain inovasi selubung panel insulasi, inovasi panel ampas tebu, penggunaan material limbah plastik sebagai roster pada fasad sebagi respon penghawaan dan pencahayaan dan sebagainya,” kata Prof Noor Cholis. (lip)
There is no ads to display, Please add some